Pontianak
(Kalbarnews.co.id) – Kapolda
Kalbar, Irjen Pol Drs Didi Haryono SH MH menghadiri acara Sosialisasi Gerakan
Saya Perempuan Anti Korupsi yang digelar oleh Komite Advokasi Daerah (KAD) Anti
Korupsi Provinsi Kalimantan Barat bersama organisasi kewanitaan di Kalbar. Deklarasi
dilaksanakan di Ballroom Hotel Golden Tulip, Jalan Teuku Umar, Kota Pontianak.
Acara
dihadiri juga oleh Gubernur Prov. Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H.,M.Hum.,
bersama Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Muhammad Nur Rahmad,
Danlantamal XII/Pontianak, Laksma TNI Agus Haryadi, perwakilan Lanud Supadio
dan Kepala Dinas Penanaman Modal Prov. Kalbar selaku Ketua KAD Kalbar.
Acara
sosialisasi dibuka langsung oleh Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, S.H.,M.Hum.,
yang diikuti oleh berbagai organisasi kewanitaan di Kalbar. Dengan menghadirkan
narasumber Direktur Perkumpulan Saya Perempuan Anti Korupsi Maria Kresentia dan
Pakar Hukum Pidana dari Universitas Indonesia (UI) Gandjar Laksmana Bonaprapta,
S.H., M.H.
Sosialisasi
ini dimaksudkan dalam rangka mendorong lebih banyak peran perempuan khususnya
kaum ibu di Kalimantan Barat untuk ikut adil dalam upaya pencegahan korupsi
yang dimulai dari keluarga. Gerakan ini mengajak seorang ibu sebagai agen
perubahan dalam memerangi korupsi, dengan cara menanamkan sejak dini
nilai-nilai moral kepada anak-anak dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang
transparan dan bersih.
Gubernur
Kalbar Sutarmidji mengharapkan para perempuan di provinsi Kalbar untuk bisa
menjadi pelopor pencegahan korupsi khususnya di lingkungan keluarga dan umumnya
di masyarakat.
"Kaum
perempuan, khususnya ibu-ibu memiliki peran besar dalam mengantisipasi sedini
mungkin terjadinya korupsi, mulai dari lingkungan keluarga hingga di
masyarakat," kata Sutarmidji.
Dia
menjelaskan, sosialisasi ini dimaksudkan untuk mendorong lebih banyak perempuan
ikut andil dalam upaya pencegahan korupsi.
Menurutnya,
kegiatan ini selain untuk mendukung suami menghindari berbagai macam bentuk
korupsi juga untuk mendukung suami dalam menjalankan tugasnya.
"Jangan
malah sebaliknya, ibu-ibu banyak menuntut di luar kemampuan suami dan
menyebabkan suami melakukan tindak korupsi untuk memenuhi kebutuhan ibu. Jangan
seperti itu ya," kata Sutarmidji.
Mantan
Wali Kota Pontianak itu menambahkan, gerakan ini juga diarahkan untuk mengajak
ibu-ibu menjadi agen perubahan dalam memerangi korupsi, dengan cara menanamkan
nilai-nilai moral kepada anak-anak,” pungkasnya.(*)
Editor
: Heri K