Warga Nahdliyin Kubu Raya Ikuti Penguatan Kader dari PBNU

Editor: Redaksi author photo

Ketua PWNU Kalbar, H Hildi Hamid saat buka Madrasah Kader NU di Rasau Jaya 
Kubu Raya (Kalbarnews.co.id) - Ratusan warga nahdliyyin, sebutan bagi warga Nahdlatul Ulama, mengikuti Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) I di Pondok Pesantren Darul Hidayah, Jalan Sultan Agung Patok V, Desa Rasau Jaya Satu, Kecamatan Rasau Jaya. MKNU yang rencananya akan digelar selama dua hari (26& 27 Oktober) itu mengusung tema "Meneguhkan Semangat Kebangsaan dan Penguatan Aswaja di Era Digital".

Madrasah Kader angkatan pertama ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta. Ketua Tanfidziyah PCNU Kubu Raya K.H. Abdussalam Syam mengatakan, ratusan peserta itu merupakan warga nahdliyyin dari berbagai tingkat kepengurusan, mulai dari ranting, majelis wakil cabang (MWC) dan pengurus cabang (PC).

"Ini (MKNU) sengaja dilakukan bertepatan dengan upacara hari santri. Alhamdulillah 100 lebih peserta ikut berpartisipasi untuk bersama-sama meningkatkan kapasitas masing-masing," ucapnya.


Setelah melalui proses MKNU ini nantinya, Abdussalam berharap warga nahdliyyin di Kubu Raya bisa benar-benar menjadi pengawal paham ahlussunnah wal jamaah (Aswaja). Secara khusus, Ia juga meminta kepada warga nahdliyyin untuk tidak sekadar menjadi warga NU, tetapi menjadi penggerak dalam mengajak umat Islam untuk menjadi warga NU.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Kalimantan Barat H. Hildi Hamid yang membuka secara resmi kegiatan tersebut berpesan kepada para peserta untuk benar-benar serius dalam mengikuti berbagai materi dalam MKNU.

"Harus tahu dan kenal benar tentang NU. Nanti ada materi wawasan kebangsaan, ke-NU-an, keaswajaan, analisa tentang siapa kawan siapa lawan kita dan lain-lain itu kita harapkan diikuti dengan benar-benar lah," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, mantan Bupati Kayong Utara ini juga secara khusus meminta pengurus NU dari berbagai tingkatan untuk meluruskan berbagai tuduhan negatif yang selama ini dialamatkan kepada NU, terlebih di media sosial. Jika mendapati adanya individu-individu yang menyudutkan NU di media sosial, dirinya menyarankan untuk melakukan klarifikasi dengan mendatangi secara langsung daripada memperpanjang perdebatan di jagat maya.

"Kita (warga NU) punya kewajiban untuk meluruskan hal-hal negatif terhadap NU, terutama di medsos. Struktural punya kewajiban meluruskan secara benar. Berkenaan dengan media sosial, klarifikasi kepada yang bersangkutan dengan mendatanginya," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Rois Syuriah PCNU Kubu Raya K.H. Ismail Ghafur menyampaikan apresiasinya kepada semua peserta MKNU yang memadati pondok pesantren yang dipimpinnya. Dirinya juga memohon maaf yang tidak terhingga kepada semua pihak, jika selama pelaksanaan MKNU terdapat hal-hal yang kurang berkenan. (tim liputan)

Editor : Heri K

Share:
Komentar

Berita Terkini