Peluncuran Program PBNT di Warung Sinar Mart Kecamatan Sui Ambawang |
Kubu
Raya (Kalbarnews.co.id) – Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya meluncurkan program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) Program
ini Pemerintah Daerah bekerja Sama Perum Bulog dan Bank BNI dan diluncurkan
pertama kali di Desa Ambawang Kuala, Kecamatan Sungai Ambawang, Senin (07/10/2019).
Menurut
Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan Barat Bubun Subroto, program BPNT
dimulai terhitung 1 September 2019. Jika
dulu bantuan beras diberikan langsung, maka nanti akan melalui kartu yang
ditukar dengan beras dan telur.
Bantuan
tersebut tidak dapat diambil tunai. Melainkan hanya dapat ditukarkan dengan beras
dan atau telur. Apabila bantuan tidak dibelanjakan di bulan tersebut, maka
nilai bantuan tetap tersimpan dan terakumulasi dalam Akun Elektronik Bantuan
Pangan.
Bubun
mengungkapkan, sesuai nota kesepahaman Perum Bulog dan pemerintah kabupaten,
maka Bulog akan bertindak sebagai penyuplai yang menyediakan beras dan telur.
Tampak Kepala Perum Bulog Devisi Regional Kalbar, Bubun Subroto saat peluncuran PBNT di kubu Raya |
“Beras
sebagai salah satu pangan pokok tentu menjadi fokus pemerintah selain sandang
dan papan. Pemerintah fokus untuk menyediakan pangan yang lebih baik. Jadi
tahun demi tahun kita evaluasi mengenai program bantuan ini. Jika sebelumnya
kita fokus hanya memberikan energi saja berupa karbohidrat beras, maka mulai
September dan seterusnya ditambah dengan protein telur,” jelasnya.
Bubun
menambahkan, program BPNT juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam
pemberdayaan ekonomi. Jika pada program beras sejahtera (rastra) dulu hanya ada
penyuplai dan penerima bantuan, maka pada BPNT ada pengembangan ekonomi berupa
kerja sama dengan agen.
“Agen
ini akan memberikan pelayanan kepada penerima. Jadi Bulog sudah pengalaman
menyalurkan beras dari gudang sampai titik industri, kelurahan, atau dusun.
Nah, sekarang Bulog akan menyalurkan tidak lagi ke kelurahan atau desa,
melainkan ke agen toko. Jadi penerima bisa langsung ke toko-toko yang bekerja sama
dengan BNI,” terangnya.
Bubun
berpesan agar KPM disiplin terhadap pengambilan barang. Hal itu mengingat
bantuan yang bersifat hidup.
“Jadi
setiap petugas pendamping menyuruh untuk mengambil, maka harus diambil karena
barang ini hidup. Jadi bisa cepat rusak jika lama dibiarkan,” sebutnya.
Bubun
berharap BPNT menjadi awal dari program bantuan pangan yang lebih baik di masa
mendatang. Tidak terbatas energi dan protein semata. Untuk itu ia menyatakan
kesiapan Bulog jika ke depan pemerintah akan menambah jesni bantuan.
“Masyarakat
itu membutuhkan pangan yang benar-benar berkualitas. Nah, Bulog mengikuti
perkembangan masyarakat. Bulog sekarang ini tidak hanya menyediakan beras. Di
gudang kita ada gula pasir, minyak goreng, terigu, dan telur. Insya Allah kalau
pemerintah menambah dengan daging atau gula pasir pun kita siap. Stoknya juga
terjamin,” paparnya.
Satu
di antara masyarakat penerima bantuan, Ratna Leliana, berterima kasih kepada
pemerintah atas Bantuan Pangan Non Tunai yang diterima. Menurutnya, BPNT sangat
membantu dalam memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga. Ia memuji strategi
pemerintah yang mengubah mekanisme penyaluran bantuan dengan sistem akun
elektronik. Sehingga bantuan yang diberikan tidak salah sasaran atau
diselewengkan.
“Alhamdulillah
dengan cara seperti ini bantuan tidak meleset. Kami pun dapat mengambil bantuan
berupa beras dan telur dengan cara yang lebih mudah. Selain kualitas beras yang
akan diterima juga lebih baik dari yang dulu,” ucapnya. (tim liputan)
Editor
: Heri K