![]() |
Presideum Indonesia Police Watch (IPW) Nata S Pane Apresiasi TNI, Polri dan Intelijen Amankan Pelantikan Presiden |
Jakarta
(Kalbarnews.co.id) - Ind Police
Watch (IPW) memberi apresiasi pada TNI, Polri, dan intelijen yang berhasil
membuat acara pelantikan Presiden Jokowi di Gedung DPR MPR Jakarta berjalan
lancar dan aman, padahal sebelumnya Papua dan Jakarta sempat dilanda aksi demo
yang berujung dengan kerusuhan dan aksi pembakaran.
Keberhasilan
ini tak terlepas dari kerjasama dan koordinasi yang tinggi di jajaran aparat,
dalam mengunci kantong kantong radikalisme yang sempat mengancam akan melakukan
aksi demo serta berniat menggagalkan acara pelantikan presiden. Di sisi lain,
menjelang pelantikan presiden Polri sangat agresif memburu kantong-kantong
terorisme dan menciduk pihak-pihak yang berpotensi menebar aksi teror di
ibukota.
“Memang
menjelang pelantikan presiden, Polri melakukan "pagar betis" di
berbagai tempat Situasi ini harus
dilakukan Polri agar jajaran kepolisian benar benar menjamin keamanan
masyarakat, terutama di ibukota Jakarta,” Ujar Nata S Pane, Presedium IPW.
Menurut
Nata S Pane hal ini dilakukan bertujuan agar puncak acara Pilpres 2019 itu
benar-benar aman dan sukses.
“Jaminan
keamanan ini sangat dibutuhkan masyarakat luas karena di sepanjang proses
Pilpres 2019 negeri ini diwarnai konflik, kerusuhan, amuk massa, dan teror,”
Imbuhnya.
Menurut
IPW siapa pun tidak ingin "penumpang gelap" bermunculan dan beraksi
membuat kekacauan saat pelantikan presiden. Sebab itu jajaran kepolisian super
aktif melakukan berbagai razia untuk melakukan deteksi dan antisipasi dini.
Selain
itu polisi juga melakukan berbagai penangkapan terhadap kelompok yang diduga
teroris, kantong kantong radikal terorisme juga disapu bersih agar mereka tidak
menjadi "penumpang gelap" yang membuat kekacauan saat pelantikan Presiden.
IPW
menilai, sejauh ini operasi cipta kondisi yg dilakukan Polri bersama jajaran
intelijen masih dalam koridor SOP untuk menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat luas. Sebab, jika Polri tidak berbuat maksimal dan kemudian terjadi
aksi teror dan kekacauan, seperti di sejumlah daerah di Papua, masyarakat juga
akan menyalahkan polisi dan menganggap jajaran kepolisian tidak becus memberi
jaminan keamanan pada masyarakat luas. (sumber : Rilis IPW)
Editor
: Edi S