Komandan Wing 7, Kolonel (Pnb) Radar Suharsono Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di Lanud Supadio |
Kubu Raya (Kaslbar News) - Komandan Wing 7 Kolonel Pnb Radar Suharsono pimpin
Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Segenap Prajurit dan Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dijajaran Pangkalan TNI AU Supadio mengikuti upacara di Main Apron Lanud
Supadio, Sabtu (01/06/2019).
Upacara yang
berlangsung khidmat dipimpin Komandan Wing 7 Kolonel Pnb Radar Suharsono
mewakili Komandan Lanud Supadio Marsekal Pertama (Marsma) TNI Palito Sitorus,
S.IP., M.M. Bertindak sebagai Komandan Upacara (Danup) Mayor Lek Ricky Mardiana
dan pembaca pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Serda Aji Satria.
Pada upacara
ini Inspektur Upacara (Irup) membacakan sambutan Kepala BadanPembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) Republik Indonesia (RI) Bapak Hariyono.
Dalam sambutannya
Plt. Kepala BPIP menyampaikan bahwa kondisi geografis memposisikan
wilayah
Indonesia sebagai Negara Kepulauan makin memperkokoh konsep dan keyakinan akan
tanah air Indonesia.
Kesatuan
gugusan pulau yang berada di antara dua Samudra, Pasifik dan Hindia, serta di
antara dua Benua, Asia dan Australia, meneguhkan bahwa kita sebagai bangsa
memiliki ruang hidup tanah air sebagai satu kesatuan.
“Pancasila
sebagai dasar Negara, Ideologi Negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh
para pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang
Maha Esa buat bangsa Indonesia. Walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara
sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, kita akui bahwa
eksistensi keindonesiaan bagi sebagai bangsa maupun sebagai Negara masih dapat bertahan
hingga kini berkat Pancasila,” jelas Plt. Kepala BPIP.
Lebih
lanjut, Bapak Hariyono mengatakan bahwa Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian
yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora,
fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam
bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengalaman
nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus.
Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari.
“Berkat Pancasila
yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong-royong
keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun
keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan
slogan Bhinneka Tunggal Ika”, kata Plt. Kepala BPIP. (tim liputan)
Editor :
Heri K