Bupati: Pemerintah Kabupaten Komit Lestarikan Magrove dan Pesut di Kubu Raya

Editor: Redaksi author photo
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat ikuti Workshop JARI Indonesia Borneo Barat di Gardenia Hotel

Kubu Raya (Kalbar News) – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya komit mendorong pelestarian hutan mangrove sekaligus keberadaan populasi pesut di Kubu Raya, hal itu disampaikan Bupati saat hadiri kegiatan Workshop dan Dialog Kebijakan Pelestarian Hutan Mangrove dalam Upaya Habitat Pesut di Perairan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya di Gardenia Resort Kubu Raya, Selasa (30/04/2019).

Bupati mengatakan adanya pesut mengindikasikan baiknya kualitas mangrove di Kubu Raya.

“Tidak mungkin pesut itu mau bertahan kalau tidak ada makanan dan tempat tinggal yang nyaman bagi pesut tersebut,” ujarnya.

Muda mengapresiasi usulan kebijakan atau Policy Brief terkait pelestarian hutan mangrove dalam upaya perlindungan habitat pesut yang disampaikan JARI Indonesia Borneo Barat. 

Muda mengaku akan mengkaji usulan tersebut karena berkaitan dengan rencana strategis ke depan. Terlebih Kabupaten Kubu Raya, menurut dia, telah memiliki instrumen Peraturan Bupati terkait Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten. 

Nantinya kawasan strategis tersebut dapat dimasukkan dengan dikaitkan pada jalur-jaur keberadaan pesut yang juga berhubungan dengan Peletarian Hutan Mangrove.

“Tinggal dilihat Perbup yang dulu. Jadi Perbup itu masih berlaku dan tinggal ‘dihidupkan’ lagi dengan tambahan konten yang bisa memperkuat Perbup itu,” ucapnya.

Lebih jauh Muda menyebut keberadaan pesut di wilayah Kubu Raya dapat menjadi satu di antara Daya Tarik Wisata Kabupaten Kubu Raya. Terlebih, ungkapnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat juga telah mengarahkan Kubu Raya agar menjadi daerah yang lebih “terlihat”. Khususnya sebagai bagian dari Industri Pariwisata Ekowisata. 
 
kemunculan Pesut di Peariran Kubu Raya di bulan-bulan tertentu
“Karena melihat daerah ini sebagai pintu udara dan pintu muara. Jadi semua pintu ini merupakan peluang. Terkait dengan hal inilah maka kita perlu ada ikon atau isu yang menarik semua kalangan,” tuturnya.

Menurut Muda, keberadaan pesut juga dapat menjadi cerita menarik untuk Sektor Pariwisata. Namun hal itu harus dikemas agar ada efek yang kuat untuk mengundang kunjungan berbagai pihak. Untuk itu, Muda menyebut pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya generasi muda. 

Kaum muda, menurut dia, dapat dijadikan sasaran program untuk membangkitkan ekowisata dan sebagainya. Mewujudkan hal itu, Muda menilai perlunya konsolidasi antara lain dengan pihak sekolah-sekolah dan entitas lainnya. 

“Karena sekarang ini kan pasar digital wisata propagandanya harus bagus mengepungnya. Buzzer-buzzer digitalnya harus banyak. Harus membuat orang penasaran ada apa di perairan Batu Ampar Kubu Raya. Orang jadi penasaran dan dari manapun pun mereka ingin mengejar,” paparnya. 

Cara lain membangun ekowisata, lanjut Muda, dapat dilakukan dengan mengajak anak-anak muda untuk aktif menulis. Dengan bantuan internet, maka tulisan terkait potensi daerah akan mengundang minat orang untuk berkunjung. 

“Mudah-mudahan anak-anak muda juga bisa menulis di blog soal ini. Pelan-pelan dengan segala kemampuan literasi yang ada, bisa dibikin tulisan yang ringan-ringan. Ini juga kita dorong bagaimana anak-anak muda memperhatikan hal-hal yang ada di sekitar mereka,” pungkasnya. (ro/tim liputan)

Editor : Heri K

Share:
Komentar

Berita Terkini