Ratusan Nelayan Pantura bersama Kapolda dan Bupati Deklarasikan Kampanye Pemilu Damai di TPI Penjajap Kab Sambas |
Sambas
(Kalbar News) – Ratusan Nelayan
ikut mendeklarasikan Kampanye Pemilu Damai di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Penjajap Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat,
Minggu pagi (17/032019).
Ketua
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pemangkat, Atong, yang merupakan Ketua
Panitia Pelaksanaan Deklarasi Damai ini menyampakaikan dengan tegas menolak adanyan
Faham Radikalisme.
“Kami
Nelayan Pantai Utara menolak Paham Radikalisme, Terorisme demi keutuhan NKRI,”
ucap Atong.
Tidak
hanya itu, Atong juga menegaskan Menolak segala bentuk ujaran kebencian, Berita
Bohong dan Politisasi tempat-tempat Ibadah.
“Mari
kita wujudkan Pemilu 2019 yang Aman dan Damai dengan menangkal berita Hoaks,
ujaran kebencian demi Persatuan dan Kesatuan Bangsa,” Ujar Atong Tegas.
Sementara
itu Kapolda Kalbar Irjen (Pol) Drs Didi Haryono SH MH yang hadir didampingi Bupati
Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc mengatakan pengalaman Pilkada serentak di
tahun 2018 yang tadinya mengatakan Kalbar daerah terawan ke-2 itu berdasarkan
data Kemendagri, KPU RI, Bawaslu, Mabes Polri, namun Kalbar terbukti menjadi Daerah
teraman.
“Untuk
itu kami mengajak warga Kalbar untuk kembali mensukseskan di Pemilu 2019, Tanpa
Hoak atau berita bohong, jangan mudah percaya informasi bohong atau hoaks.,”
ujar Kapolda.
Dalam
kesempatan itu banyak hal terkait keamanan yang disampaikan Kepala Kepolisian
Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH, ia
terus menerus mengingatkan, bahwa memasuki tahapan kampanye Pemilu 2019, 24
Maret - 13 April adalah kampanye terbuka.
“Jangan
langsung share setiap mendapat informasi, namun tetapi lebih dulu lakukan cek,
recek, croscek dan final cek. Dalam UU ITE sangsinya sangat berat 6 Tahun dan
denda 10 Milyar” tutur Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur
Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH, mengingatkan.
Di
tempat yang sama, Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc, menyebut Deklarasi Damai, bukan hanya Teoritis, tetapi
Praktis artinya dipraktekkan dalam pelaksanaan setelah deklarasi dilakukan.
“Manakala
kita gelorakan dan melaksanakannya. Kita berharap Pemilu 2019 aman damai tertib
dan tenteram diseluruh wilayah kabupaten sambas. Mengajak dan saling
mengingatkan sesama, agar masyarakat yang memiliki hak memilih untuk hadir di
TPS,” Jelas Bupati
Bupati
Sambas berharap Pemilu 2019 terbebas dari isu-isu hoaks. Kampanye hitam.
“Siapapun
pemimpin yang terpilih adalah pemimpin kita, siapapun anggota Legislatif yang
terpilih maka mereka adalah legislatif kita,” ujarnya.
Berikut
adalah pernyataan sikap Atong dan Nelayan Pantura:
1.
Bersepakat menciptakan pemilu 2019 yang aman, damai dan jujur
2.
Menolak segala bentuk ujaran kebencian dan berita hoaks
3.
Menolak segala bentuk paham radikalisme, terorisme dan upaya-upaya mengganti ideologi pancasila menjadi ideologi
lain.
4.
Hidup nelayan pantura, hidup Pemangkat, wujudkan Sambas yang bermartabat. (tim
liputan)
Editor
: Heri K