BNPB RI klaim Bisa Kendalikan Kebakaran Hutan dan Lahan

Editor: Redaksi author photo
Willem Rapangilei Kepala BNPB RI bersama BNPB Kalbar


PONTIANAK (KALBAR NEWS) – merunut peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun-tahun sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Willem Rampangilei, mengklaim sejak 2016 karhutla sudah bisa dikendalikan.

Ia menjelaskan, upaya pencegahan yang dilakukan selama ini ialah dengan tindakan dini. Sebagaimana yang sudah diperintahkan oleh Presiden, dengan  melakukan upaya pencegahan secara efektif.
Di tahun ini, Willem mengajak berbagai pihak untuk tidak lengah terhadap potensi terjadinya karhutla.

"Pertama, mulai dari perkembangan cuaca. Kita harus pantau secara seksama hotspot. Kita melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat. Lalu patroli juga kita tingkatkan. Kita kerahkan semua sumber daya, baik yang ada di daerah ataupun di Pusat," terangnya.
"Yang tidak bisa diatasi oleh daerah, maka Pemerintah Pusat (Pempus) akan memberikan bantuan sumber daya," imbuhnya.
Dukungan terhadap keterbatasan Pemda yang telah diberikan oleh Pempus, antara lain pengadaan helikopter untuk water bombing, peralatan pemadam kebakaran.
Ia menuturkan, Pempus sangat berkomitmen dalam mengatasi bencana asap akibat karhutla di Indonesia. Tak hanya BNPB, Kementerian LHK, dan aparat penegak hukum, Pemerintah juga telah membentuk Badan Restorasi Gambut (BRG) yang cukup berperan aktif.

Willem mengatakan, terkait luasan lahan dan hutan yang terbakar di wilayah Indonesia, BNPB belum bisa menyebutkan secara pasti.
"Sekarang ini lahan yang terbakar sedang dihitung berapa luasannya," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Pempus akan melakukan segala upaya dalam pencegahan dan pengendalian karhutla.
"Kita melakukan patroli baik darat maupun udara. Begitu ada nyala api sedikit, kita padamkan. Dan kita dukung juga dengan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan. Jadi begitu ada awan, kita pakai. Jadi intinya adalah segala upaya kita lakukan secara komprehensif, sehingga kita mampu melaksanakan pencegahan terjadinya karhutla," paparnya.

Di samping luas lahan, BNPB juga belum bisa memastikan dana dari Pempus yang sudah terpakai dalam penanggulangan karhutla di seluruh wilayah Indonesia. "Untuk dana sampai dengan hari ini saya perlu ngecek lagi," ucapnya.
Namun ia menjelaskan, bahwa dana itu ada dan siap pakai.
"Kalau kita bicara masalah sumber daya, itu berarti semua peralatan perlengkapan termasuk pembiayaan. Kalau pembiayaan itu sistemnya ambil dari dana cadangan penanggulangan bencana yang ada di Kementerian Keuangan, atau disebut dana siap pakai. Pemerintah menyiapkan dana itu untuk menjamin, bahwa upaya pencegahan karhutla dapat dilaksanakan secara berhasil," terangnya. (mad)
Share:
Komentar

Berita Terkini