Gubernur Cornelis Buka Musdat III DAD Bengkayang

Editor: Redaksi author photo
Rangkaian kegiatan Gubernur Kalbar Cornelis ketika membuka Musyawarah Adat ke-III Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang di Aula Paroki Gereja Santo Pius X Bengkayang, Selasa (30/5).

BENGKAYANG,  Kalbar News - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis yang juga Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) mengingatkan agar suku Dayak yang ada di Kalimantan khususnya Kalimantan Barat supaya tetap kompak dan berpegang teguh pada empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Empat pilar kebangsaan sudah final, Dayak jangan masuk kelompok radikal, jangan masuk kelompok intoleran, tetapi melalui organisasi Dewan Adat Dayak, Majelis Adat Dayak Nasional supaya membantu pemerintah membangun masyarakat khususnya masyarakat Dayak agar semakin maju sama seperti suku lainnya di Indonesia," ujar Cornelis, ketika membuka Musyawarah Adat ke-III Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang di Aula Paroki Gereja Santo Pius X Bengkayang, Selasa (30/5).

Musyawarah tersebut untuk suksesi kepengurusan DAD Kabupaten Bengkayang yang sudah habis periodenya.

Hadir Bupati Bengkayang Suryatman Gidot beserta jajaran Forkompinda Kabupaten Bengkayang, Ketua DPRD Bengkayang Martinus Kajot, jajaran DAD dan MADN, serta tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan itu Cornelis berpesan agar DAD Kabupaten Bengkayang periode 2017-2022 mampu meningkatkan peran lembaga adat dalam rangka penguatan keberadaan masyarakat adat Dayak Kabupaten Bengkayang ke depan, serta seiya sekata antara perkataan dan perbuatan demi kejayaan Adat Dayak Kalbar di tingkat daerah, Nasional, Regional dan Internasional.

DAD Bengkayang menurutnya harus mempunyai pedoman jelas dan melekat pada organisasi sehingga pengurus DAD Kabupaten Bengkayang ke depan lebih tegas, berdisiplin, sistematis, strategis, dan terintegrasi

 memiliki keahlian yang tinggi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir.

Demikian juga DAD harus mampu membangun komunikasi luwes dan efektif dengan masyarakat dan pemerintah. Terutama yang menyangkut adat istiadat serta kebiasaan yang timbul di masyarakat adat secara baik sehingga dipercaya dan diakui kapasitas dan kredibilitasnya oleh seluruh anggota masyarakat adat. "Kita berharap agar dapat merumuskan dan mengkoordinasikan berbagai program kerja dan kegiatan yang benar-benar ditunjukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, " pungkas Cornelis. (R)




Share:
Komentar

Berita Terkini