Menteri Agama Resmikan STAKatN Pertama Di Indonesia

Editor: Redaksi author photo

Menteri Agama RI tanda tangani prasasti peresmian STKatN di Kubu Raya

KUBU RAYA, (Kalbar News) -Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Syaifudin meresmikan Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKatN) Pontianak, Kubu Raya, yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Pastorat Santo Agustinus Keuskupan Agung Pontianak  di Jalan Parit H Muhsin, Kubu Raya , Kamis (6/4).

STAKatN Pontianak, Kubu Raya ini merupakan pertama kalinya sekolah tinggi katolik berstatus negi di Indonesia. Dalam acara peresmian hadir, Gubernur Kalbar Cornelis beserta jajaran serta sejumlah kepala daerah di Kalbar.

Gubernur Kabar Conelis mengapresiasi peresmian sekolah tinggi Katolik. Karena Keberadaan sekolah tinggi ini memiliki kapasitas standar baik dari guru. Keberadaan STKatN ini juga merupakan hasil perjuangan dari Menteri Agama dan ia meminta kepada pihak Katolik agar salalu berkoordinasi dengan pemerintah. Sehingga tak ada pemikiran negatif yang muncul terhadap pemerintah

"Selama ini gereja Katolik tidak mau merapat kepada pemerintah, maka kedepannya STKatN maupun gereja katolik harus berkoordinasi dengan pemerintah. Karena pemerintah yang menaungi seluruh agama," ujarnya

Ia menjelaskan melalui kebijakan Menteri agama sebelumnya, Suryadarma Ali telah berani membuat keputusan untuk menjadikan Sekolah Tinggi Pastorat Santo Agustinus menjadi STAKatN satu-satunya di Indonesia. Hal ini merupakan  jalan keluar yang diberikan pemerintah.

“Setiap sekolah yang ingin menjadi negeri harus mempunyai standart yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Gereja Katolik selalu menjauh dari Pemerintah sehingga Pemerintah tidak bisa memberikan batuan bagi kemaslahatan umat Katolik,” ujarnya

Ia juga menambahkan kedepannya pemerintah pusat melalui dana dekomendasi akan menambah pembangunan gedung STAKatN. Namun ia mengingatkan mahasiswa disekolah tinggi ini  tidak hanya belajar tentang agama tetapi juga belajar tentang bangsa dan negara

“Sehingga para mahasiswa ini nantinya tidak menjadi teroris, dan tetap bersatu . Karena alat pemersatu bangsa yang utama adalah Agama,” ujarnya 

Ketua Panitia peresmian STKatN, Pontianak, Kubu Raya, Andreas Muhrotien mengatakan , umat Katolik dikalimantan barat patut bersyukur karena di indoneisa telah resmi dan berdiri sekolah katolik yang pertama di Indonesia. Dalam kurun 10 tahun merupakan penantian yang panjang untuk merubah status dari swasta ke negeri.

“1250 Mahasiswa rerguler 31 orang telah di wisuda. Atas penunjukan menteri agama, stp santo agustinus untuk mengeluarkan sertifikasi bagi guru untuk, kalsel, kalteng, kaltim dan kalbar sebanyak 3260,” jelasnya

Sementara itu Uskup Agung Pontianak Monsinyur (Mrg) Agustinus Agus berharap dengan adanya STKatN ini, lulusannya nanti tidak hanya mampu menjadi pendidik, tapi menjadi teladan iman bagi anak didiknya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, mengatakan kehadiran STKatN ini, merupakan yang pertama di Indonesia.Sebagai kebijakan keseragaman birokrasi dalam beragam agama, meski sedikit terlambat untuk STAKat.

"Tapi yang jelas kita bersama sudah hadir disini meresmikan STAKat pertama di Indonesia dan semoga nanti diperluas di daerah lainnya. Kami berharap dari sini, bisa memunculkan nilai-nilai agama menjadi perekat rangkaian kesatuan seluruh umat beragama," kata Lukman.

Ia menerangkan bahwa agama merupakan bagian yang sangat signifikan.Memiliki urgensi yang sangat tinggi, agar agama tetap memiliki fungsi dalam merekatkan nilai persatuan dari ratusan juta masyarakat di indonesia dalam beragama.

Setiap agama kata dia harus dapat menjunjung tinggi harkat dan martabat agar adanya eksitensi agama memiliki relefansinya. Diantara agama- agama yg ada di Indonesia selama ini hanya agama Katolik yg tdk ada sekolah tingginya.

“Terlepas dari semua itu, hari ini kita meresmikan satu-satunya Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri,” ujarnya

Mentri juga akan mengupayakan dalam waktu dekat ini menggelar rapat terkait penempatan guru dan dosen di sekolah ini. Ditengah isu kompleksitasnya agama, seluruh umat agama perlu mendapat pengarahan dan pencerahan. Diantaranya melalui sekolah-sekolah sesuai standar pendidikan dalam keagamaan.
.
"Jangan sampai agama menjadikan kita pecah belah bagi kita semua. Ini jangan sampai terjadi, justru harus jadi prekat dalam persatuan," tegasnya

Lukman menjelaskan bahwa dalam konteks agama mengajak cara pandang yang sama. karena agama memiliki dua sisi luar dan dalam.Sisi luar, pendekatan bagaimana berkomunikasi terhadap tuhan.Sisi dalam subtansi dari agama itu sendiri yakni ajaran dalam agamanya.

"Sisi dalam inilah yang sama, dalam bentuk keadilannya tidak berbuat buruk, seperti mencuri, membunuh dan lainnya. Makanya saya harap agama ini tidak menjadi perdebatan di muka umum tapi dilaksanakan," pesannya.

Untuk itu, ia mengajak agar agama tidak hanya, semata-mata menjadi medium berkomunukasi kepada tuhan tapi tak kalah pentingnya, sesungguhnya agama diturunkan agar bisa saling menjaga melindungi bahkan menghargai harkat martabat manusia. (rja)                                                                                              
Share:
Komentar

Berita Terkini