PPTL Gelar Pasukan |
PONTIANAK,
(Kalbar News) -
Guna menekan angka kerugian Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat ini ditaksir mencapai lebih dari Rp 100
Milyar dalam kurun waktu setahun. Maka PLN area Pontianak melaksanakan
penertiban pemakaian tenaga listrik (PPTL).
Untuk memastikan kesiapan tim dalam melakukan PPTL
di tahun 2017 ini, maka Kegiatan PPTL itu diawali dengan gelar pasukan, di halaman kantor PLN area Pontianak, Jalan
Ahmad Yani Pontianak, Kamis (2/3)
Manajer transmisi dan distribusi PLN wilayah Kalbar,
Joko Pitoyo menjelaskan, pelaksanaan
operasi penertiban ini penting sebagai upaya pihaknya dalam menekan angka
kerugian yang masih dinilai cukup tinggi, yakni
mencapai Rp 100 Milyar dari empat persen pelanggan, atau sebesar Rp 32
Milyar per satu persen pelanggan.
“Faktor penyebab kerugian itu diantaranya, masih maraknya aksi pencurian listrik di
Kalbar,” ujar Joko Pitoyo
Menurutnya, pemakaian listrik di area Kota Pontianak
saat ini masih mendominasi penjualan, sehingga secara statistik angka pencurian
listrik di Pontianak menjadi dominan. Jika dikalkulasikan total kerugian mencapai Rp 120 Milyar
“Sebagian besar penjualan kami ini, 60 persen di
Pontianak , dan secara analisis otomatis pemakaian ilegal di Pontinak ini cukup
dominan, merata antara pemakai rumah tangga dengan industri “ terangnya
Sementara itu Manajer PLN area Pontianak, Hitler
menegaskan, dalam melaksanakan kegiatan PPTL ini pihaknya juga mendapat
dukungan dari aparat kepolisian untuk melakukan pendampingan. Sejauh ini memang
masih belum melakukan tindakan hukum terhadap pelanggar.
“Namun tidak menutup kemungkinan kedepannya kami
akan mengambil tindakan secara hukum . Karena kami mengacu pada SPJPTL,”
tegasnya
Untuk
melakukan tagihan susulan, lanjut dia, ada ketentuannya yang sudah dibuat oleh
PLN pusat, ada empat pelanggaran mulai
dari P1 hingga P4.
“Untuk ditindak lanjuti ke pidana, tidak menutup kemungkinan akan kami
serahkan kepada kepolisian,” kata
Hitler.
Pada tahun 2016 lalu kata dia, pihak PLN menemukan
sebanyak 3500 pelanggan, atau secara
mencapai empat persen. tahun ini PLN menargetkan sebanyak 10 persen
pelanggan akan diperiksa. (mad)