KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) — Bupati Sujiwo menyampaikan sejumlah poin penting terkait arah kebijakan daerah, penguatan organisasi, hingga tantangan fiskal yang dihadapi pemerintah daerah pada tahun 2026 pada Pelantikan Pengurus KAHMI dan FORHATI Kubu Raya Periode 2025–2030 di Aula Kantor Bupati Kubu Raya (30/11/2025).
Dorong Organisasi Mandiri, Bupati Sujiwo Ajak KAHMI–FORHATI Bersinergi Bangun Kubu Raya
Suasana akrab tampak ketika Bupati membuka perbincangan dengan sapaan hangat kepada para tamu dan tamu kehormatan seperti Mas Anas Purbaningrum. Sujiwo menegaskan rasa bahagianya karena banyak tokoh hadir, termasuk sahabat dekat yang ia kenal lama.
Bupati Sujiwo menegaskan bahwa pemerintah daerah siap membantu organisasi-organisasi kemasyarakatan, termasuk KAHMI dan FORHATI. Ia menekankan pentingnya kemandirian organisasi agar tidak terus bergantung pada pemerintah.
“Uang memang bukan segalanya, tetapi menjadi faktor penting untuk menggerakkan organisasi. Pemerintah tugasnya memberikan pancing dan stimulus. Ke depan, organisasi harus mampu berdiri mandiri,” ujar Sujiwo.
Ia juga mengungkapkan bahwa di tengah finalisasi APBD 2026, ia sengaja menyisihkan anggaran untuk mendorong operasional kegiatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap organisasi alumni seperti KAHMI.
Sujiwo menegaskan bahwa keputusan menaikkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN menjadi 100% merupakan langkah strategis untuk mempertahankan kinerja birokrasi di tengah potongan fiskal dari pusat.
“Kubu Raya dipotong 334 miliar. Tapi saya tidak ingin pelayanan publik jatuh. Kinerja ASN adalah cerminan kinerja saya sebagai bupati. Karena itu TPP harus kita jaga,” tegasnya.
Sujiwo secara terbuka menyampaikan bahwa kondisi fiskal nasional saat ini sedang ‘tidak baik-baik saja’. Pemotongan transfer ke daerah membuat banyak kepala daerah kewalahan.
Namun ia menegaskan bahwa komunikasi dan jaringan yang baik dengan kementerian serta DPR RI menjadi kunci agar Kubu Raya tetap mendapatkan dukungan.
“Tahun ini kita dapat 600 miliar dari APBN. Itu bukan datang sendiri. Saya bersama jajaran bekerja keras, bahkan ibaratnya ngemis dan ngamen ke kementerian agar hak Kubu Raya tetap ada,” ucapnya.
Bupati menegaskan bahwa kemampuan kepala daerah membangun komunikasi adalah kunci agar daerah tidak mengalami stagnasi atau pelayanan publik menurun.
Bupati Sujiwo menyinggung khusus kader HMI yang kini banyak berkarier di Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Ia menyebut mereka sebagai aset daerah dan sahabat yang perlu bergerak bersama menghadapi tantangan besar ke depan.
“Saya ingin kader-kader HMI bekerja dengan sebaik-baiknya. Jangan khawatir soal jabatan, itu akan mengikuti kalau kinerja dan integritas kalian terbukti,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya tidak terburu-buru melakukan pelantikan pejabat karena ingin memastikan semuanya melalui proses yang benar dan tepat.
Sujiwo beberapa kali menekankan bahwa tantangan Kubu Raya ke depan sangat luar biasa, terutama karena pemotongan anggaran yang cukup besar.
Ia memuji perbaikan kinerja ASN dalam 8 bulan kepemimpinannya. Hal itu membuatnya optimis bahwa kebijakan berani seperti TPP 100% dapat berdampak langsung pada pelayanan publik.
Sujiwo membuka diri untuk terus berdiskusi dan berkolaborasi dengan KAHMI, FORHATI, dan seluruh elemen masyarakat dalam menjawab tantangan besar Kubu Raya.
“Silakan agendakan pertemuan khusus. Kita rumuskan bersama langkah-langkah terbaik untuk memajukan daerah yang kita cintai ini,” pungkasnya. (Tim Liputan)
Editor : Aan