BMKG Keluarkan Peringatan Dini 3 Hari, Hujan Lebat Berpotensi Landa Kalbar

Editor: Redaksi author photo

BMKG Keluarkan Peringatan Dini 3 Hari, Hujan Lebat Berpotensi Landa Kalbar
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)  – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Provinsi Kalimantan Barat selama tiga hari ke depan, mulai Rabu hingga Jumat, 17–19 Desember 2025. Sejumlah daerah di Kalbar berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan sangat lebat di beberapa wilayah.


Pada Rabu, 17 Desember 2025, BMKG menetapkan status waspada hujan sedang hingga lebat di hampir seluruh kabupaten/kota, meliputi Bengkayang, Kayong Utara, Ketapang, Kota Singkawang, Kubu Raya, Landak, Melawi, Mempawah, Sambas, Sanggau, dan Sekadau. Sementara Kabupaten Kapuas Hulu masuk kategori siaga karena berpotensi mengalami hujan lebat.


Memasuki Kamis, 18 Desember 2025, potensi hujan masih meluas. Wilayah Bengkayang, Kapuas Hulu, Kota Pontianak, Kota Singkawang, Landak, Melawi, Mempawah, Sambas, Sanggau, Sekadau, dan Sintang berada pada level waspada. Adapun Kabupaten Kayong Utara, Ketapang, dan Kubu Raya ditetapkan dalam status siaga hujan lebat hingga sangat lebat.


Sementara itu, pada Jumat, 19 Desember 2025, hujan sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kubu Raya, Landak, Mempawah, Sambas, dan Sanggau.


Selain hujan lebat, BMKG juga mengingatkan potensi angin kencang. Pada Rabu dan Kamis, potensi angin kencang masih nihil. Namun pada Jumat, 19 Desember 2025, Kabupaten Ketapang berpotensi mengalami angin kencang yang perlu diwaspadai masyarakat.


BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, pohon tumbang, serta gangguan aktivitas transportasi. Masyarakat diminta untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG dan segera mengambil langkah antisipatif guna meminimalkan risiko bencana. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini