![]() |
| Jangkau Pulau Terpencil: FDKI IAIN Pontianak Bawa Pendidikan dan Dialog Keislaman ke Lemukutan |
Kegiatan tiga hari ini tidak hanya memperkuat soliditas internal kampus, tetapi juga membuka ruang dialog dan pembinaan keagamaan bagi masyarakat pulau yang selama ini terbatas aksesnya terhadap layanan pendidikan dan pendampingan keagamaan.
Agenda pembinaan pegawai dikemas dalam bentuk capacity building yang difasilitasi Mind Healing Technique (MHT) Center Mind Programming, Kalbar. Para dosen, pimpinan fakultas dan program studi, serta tenaga kependidikan FDKI mengikuti pelatihan yang dirancang untuk membangun kekompakan, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan memperkuat etos kerja.
“Saya sangat mengapresiasi semangat peserta. Mereka mengikuti seluruh program dengan antusias. Ini modal penting bagi sebuah tim kerja,” ujar Dr. Dini, trainer dari MHT Center.
Selain pembinaan internal, rombongan FDKI juga melaksanakan kegiatan PKM bertempat di salah satu masjid di Lemukutan. Warga mengikuti ceramah agama, dialog keislaman, serta menerima bantuan pakaian layak pakai dari fakultas. Kehadiran akademisi FDKI disambut hangat, terutama oleh kelompok majelis taklim.
Dekan FDKI, Yusriadi, dalam pengantarnya saat kegiatan PKM, menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan untuk memutus keterisolasian wilayah kepulauan. Ia mengingatkan bahwa perkembangan daerah dan kebutuhan zaman menuntut kesiapan sumber daya manusia warga Lemukutan.
“Melalui pendidikan, anak-anak pulau dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Tanpa pendidikan, saya khawatir warga akan tertinggal,” ujarnya.
Wakil Dekan II Bidang Kepegawaian, Ahmad Jais, turut menyampaikan pesan tentang nilai perjuangan dan pentingnya memelihara silaturahmi. Dengan campuran bahasa Melayu Sambas dan Indonesia, ia mengisahkan perjalanan hidup yang menuntut kerja keras agar berhasil, sehingga dekat dengan konteks keseharian warga.
Pimpinan fakultas dan program studi juga menggunakan kesempatan tersebut untuk mensosialisasikan program pendidikan di IAIN Pontianak. Informasi itu mendapat respons positif dari ibu-ibu majelis taklim. Seorang jamaah bahkan menyatakan keinginannya melanjutkan pendidikan ke kampus tersebut.
Kegiatan FDKI di Lemukutan ini menjadi salah satu model pengabdian kampus yang menggabungkan penguatan internal dengan sentuhan edukatif dan spiritual bagi masyarakat terpencil. Fakultas berharap kolaborasi dengan warga pulau dapat berlanjut dalam program-program berikutnya. (Tim Liputan)
Editor : Aan
