KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Bupati Kubu Raya Sujiwo meninjau langsung perkembangan proyek turap di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sungai Kakap, yang dibangun menggunakan anggaran APBN sebesar Rp15 miliar. Dalam kunjungannya, Bupati menegaskan bahwa proyek ini memiliki spesifikasi tinggi karena dikerjakan melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) dan ditargetkan tuntas pada Desember. (23/11/2025)
Bupati Sujiwo Tinjau Proyek Turap APBN di Sungai Itik, Pastikan Jadi Penopang Jalan Poros Ekonomi
“Speknya high specs karena programnya dari BWSK dan sumber dananya APBN. Dari Rp15 miliar hanya dapat panjang 371 meter, tapi kualitasnya luar biasa. Mungkin bisa seumur hidup,” ujar Sujiwo setelah meninjau material dan struktur turap bersama Kepala Desa Sungai Itik.
Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada Komisi V DPR RI yang telah mengawal program tersebut sehingga dapat direalisasikan di Sungai Itik.
Ia membandingkan bahwa pembangunan menggunakan APBD Kabupaten hanya mampu membiayai turap sepanjang 86 meter dengan anggaran Rp1 miliar.
“Yang APBD lebih hemat, tapi kualitasnya sudah kuat juga. Namun tentu berbeda dengan spesifikasi APBN yang jauh lebih tinggi,” tambahnya.
Sujiwo mengakui bahwa mobilisasi alat berat selama pengerjaan turap menyebabkan kerusakan jalan setempat. Oleh karena itu, Pemkab memutuskan menunda anggaran perbaikan tahun ini dan akan memasukkannya kembali pada APBD tahun depan dengan kisaran Rp1–1,5 miliar.
“Setelah selesai turap, jalannya harus diperbaiki. Tahun depan kita alokasikan ulang untuk pemulihan pasca pengerjaan,” jelasnya.
Bupati menegaskan pentingnya pembangunan turap ini karena kawasan Sungai Kakap–Sungai Itik–Jerujuk Besar merupakan jalur ekonomi utama sekaligus jalan penghubung kiri yang menuju Kota Pontianak.
“Ini jalan poros ekonomi. Harapan pemerintah setelah infrastruktur tertata, pergerakan ekonomi makin hidup. Selain itu, ini juga jadi offering road ke Pontianak,” ungkapnya.
Persoalan abrasi menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Beberapa titik di Sungai Itik mengalami abrasi cukup parah, sehingga pembangunan turap menjadi kebutuhan mendesak.
“Kalau tidak segera dibangun, dalam setahun atau dua tahun lebar jalan bisa habis. Di titik paling parah sudah ditangani sekarang. Yang lain masih ada, dan kita akan terus kawal agar dapat tambahan bantuan,” kata Sujiwo.
Ia menyebut Pemkab akan melanjutkan koordinasi dengan Komisi V untuk mengupayakan tambahan anggaran pemerintah pusat, sehingga seluruh titik abrasi dapat ditangani secara merata.
Dengan kombinasi turap APBN, dukungan APBD, dan perbaikan jalan pasca-proyek, Bupati Sujiwo optimistis mobilitas warga dan aktivitas ekonomi di Sungai Kakap hingga Sungai Rengah akan semakin lancar.
“Jika jalannya aman dari abrasi dan infrastrukturnya mantap, ekonomi pasti bergerak,” tutupnya.(ln)
Editor : Aan