Kolaborasi Sosiologi FISIP Untan dan UIN Jakarta Hidupkan Kesadaran Green Islam di Kalbar

Editor: Redaksi author photo

 Kolaborasi Sosiologi FISIP Untan dan UIN Jakarta Hidupkan Kesadaran Green Islam di Kalbar
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)
  – Maraknya isu kerusakan lingkungan menjadi faktor utama munculnya gerakan Green Islam — sebuah aksi kolektif yang memadukan nilai-nilai ajaran Islam dengan kepedulian terhadap alam. Gerakan ini menunjukkan bahwa agama bukan hanya pedoman spiritual, tetapi juga memiliki peran besar dalam menyelamatkan lingkungan.


Gagasan tersebut disampaikan oleh Testriono, Koordinator Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, dalam kegiatan Roadshow Green Islam yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (Untan) pada Senin 27 Oktober 2025. 


Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan tiga buku hasil penelitian bertema lingkungan dan Islam, yakni Dilema Environmentalisme, Pesantren Ramah Lingkungan, dan Gerakan Green Islam.


“Prinsip-prinsip ajaran agama dapat diintegrasikan dalam aksi penyelamatan alam. Kami berharap mahasiswa dapat menumbuhkan kesadaran ekologis dan menjadi agen perubahan di masyarakat,” ujar Testriono yang juga dosen Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).


Pontianak menjadi kota kedua dari lima lokasi dalam rangkaian roadshow tersebut. Pemilihan Kalimantan Barat didasari oleh tingginya tantangan kerusakan lingkungan di wilayah ini.


“Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran mahasiswa agar menjaga lingkungan dengan nilai-nilai Green Islam, bukan hanya melalui buku, tetapi juga melalui aksi nyata,” tambahnya.


Testriono juga menegaskan pentingnya keberlanjutan kolaborasi antara FISIP Untan dan UIN Jakarta, terutama dalam bidang riset dan advokasi lingkungan.


“Kami berharap kerja sama ini tidak berhenti di roadshow, tetapi berlanjut dalam penelitian dan program bersama terkait isu lingkungan,” ujarnya.


Sementara itu, Koordinator Program Studi Sosiologi FISIP Untan, Desca Thea, menyampaikan bahwa mahasiswa Program Studi Sosiologi menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung.


“Mahasiswa sangat interaktif. Mereka mengaitkan teori-teori yang dipelajari di kelas dengan praktik nyata yang ditampilkan dalam Roadshow Green Islam ini,” ungkapnya.


Menurut Desca, kolaborasi ini sejalan dengan arah pembelajaran di Program Studi Sosiologi yang menekankan kesadaran sosial dan lingkungan.


“Tiga buku yang dipaparkan sangat relevan dengan materi di kelas. Mahasiswa belajar bagaimana gerakan Green Islam dapat menjadi pendekatan sosiologis dalam menjaga kelestarian alam dengan prinsip-prinsip agama,” pungkasnya.


Melalui kegiatan ini, Program Studi Sosiologi FISIP Untan tidak hanya memperkuat jejaring akademik dengan lembaga nasional, tetapi juga berperan aktif dalam menginternalisasikan nilai-nilai Green Islam sebagai bagian dari gerakan sosial untuk keberlanjutan lingkungan di Kalimantan Barat. (Tim Liputan)
Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini