
Dari Alam untuk Generasi Sehat dan Bumi yang Lestari
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Setiap orang tua tentu ingin melihat anaknya
tumbuh sehat, cerdas, dan penuh semangat. Namun di banyak wilayah Indonesia,
harapan sederhana itu masih menghadapi tantangan serius akibat keterbatasan
asupan gizi sejak masa awal kehidupan. (23/10/2025).
Masalah stunting masih menjadi perhatian besar bagi kesehatan generasi muda Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting nasional menurun menjadi 19,8% dari 21,5% pada tahun 2023.
Meski menunjukkan perbaikan, angka ini tetap menandakan bahwa upaya
perbaikan gizi belum bisa berhenti. Indonesia bahkan masih menempati posisi
kedua dengan angka stunting tertinggi di Asia Tenggara, sekitar 30,8%, berada
tepat di bawah Timor Leste (46,7%).
Di tengah berbagai upaya untuk menekan angka tersebut, perhatian kini mulai mengarah pada sumber pangan alami yang memiliki kandungan gizi luar biasa tinggi: mikroalga.
Dikenal sebagai superfood
hijau, mikroalga mengandung hingga 60–70% protein nabati, kaya asam amino
esensial, omega-3, zat besi, vitamin B12, serta antioksidan alami seperti
phycocyanin dan chlorophyll. Kombinasi ini menjadikannya salah satu bahan
pangan paling padat gizi di dunia—bahkan melampaui kedelai dan spirulina yang
lebih dulu populer.
Namun manfaat mikroalga tak berhenti di dunia pangan. Kandungan alami di dalamnya juga berperan besar dalam dunia kecantikan. Zat aktif seperti phycocyanin, chlorophyll, dan beta-karoten terbukti mampu meningkatkan elastisitas kulit, memperbaiki sel, serta melindungi dari polusi dan sinar UV.
Mikroalga pun kini
menjadi bahan favorit dalam berbagai produk skincare
modern, menghadirkan kecantikan yang tak hanya tampak dari luar, tapi juga
menutrisi dari dalam.
Menariknya, di balik manfaatnya bagi tubuh manusia, mikroalga juga memiliki potensi luar biasa bagi lingkungan. Ia mampu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen dalam jumlah besar, menjadikannya salah satu solusi alami untuk membantu mengurangi emisi karbon.
Melihat potensi tersebut, Semen Merah Putih
menghadirkan inovasi MPTree, sebuah sistem photobioreactor
berbasis mikroalga yang berfungsi menyerap CO₂ dari udara, bentuk nyata dari
sinergi antara teknologi hijau dan kekuatan alam.
“Mikroalga
mengajarkan kita bahwa solusi masa depan bisa berasal dari hal kecil dan alami.
Dari gizi, kecantikan, hingga lingkungan, semuanya saling terhubung. Melalui
MPTree, kami ingin ikut memahami potensi besar mikroalga dalam menjaga
kehidupan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujar Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing Semen Merah Putih.
Dengan gizi tinggi, manfaat kecantikan, dan kontribusi ekologisnya, mikroalga kini menjadi simbol gaya hidup masa kini: sehat, alami, dan peduli lingkungan.
Dalam
perjalanan membangun generasi bebas stunting sekaligus bumi yang lebih hijau,
mungkin jawabannya memang berasal dari sesuatu yang kecil dan sederhana,
mikroalga, keajaiban kecil dari alam. (Tim Liputan)
Editor : Aan