KALBARNEWS.CO.ID (BANJARBARU) — Sebagai bagian dari komitmen PLN terhadap dunia pendidikan, Pada peringatan Hari Literasi Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September tiap tahunnya, Managemen bersama Srikandi PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Kalselteng memberikan bantuan buku bacaan dan Alat Tulis Sekolah (ATS) serta melakukan sosialisasi tentang bahaya listrik dan pentingnya literasi kepada siswa dan guru di SDN 005 Sungai Besar, Kota Banjarbaru. (2 September 2025 ).Potret tangan-tangan kecil penuh semangat, wujud antusias siswa SDN 005 Sungai Besar dalam menerima edukasi literasi dan keselamatan listrik dari PLN, (2/9).
Buku bacaan dan ATS yang diberikan merupakan sumbangsih dari seluruh pegawai PLN UP2B Kalselteng, dimana setiap individu memberikan minimal 1 (satu) buah buku bacaan dan 1 buah ATS yang dikumpulkan lalu diberikan secara kolektif kepada Sekolah SDN 005 Sungai Besar.
Ditemui pada kesempatan terpisah, Riko Ramadhano Budiawan selaku General Manager PLN UIP3B Kalimantan menyampaikan bahwa kegiatan literasi dan edukasi kelistrikan yang dilakukan UP2B Kalselteng merupakan wujud nyata kepedulian PLN terhadap dunia pendidikan dan keselamatan masyarakat.
“Melalui kegiatan Berbagi Buku, Berbagi Ilmu ini, kami ingin menanamkan semangat literasi sekaligus mengedukasi anak-anak tentang pentingnya keselamatan listrik sejak dini. Dengan membiasakan anak-anak membaca sejak dini serta memahami bahaya listrik, PLN turut berkontribusi menciptakan generasi yang cerdas, aman, dan peduli lingkungan. Harapan kami, langkah kecil ini bisa memberikan manfaat besar bagi masa depan generasi penerus bangsa,” ujar Riko.
Selain memberikan bantuan buku bacaan dan ATS Manager PLN UP2B Kalselteng, Indrayadi, memberikan paparan tentang pentingnya mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari aktivitas dan penggunaan listrik yang salah kepada siswa dan guru.
"Adik-adik jangan main layang-layang di dekat jaringan listrik ya, karena jika layang-layang atau benang terutama benang kawat yang terkena kabel listrik PLN bisa membuat mati lampu, adik-adik mau tidak mati lampu?" ucap Indrayadi di salahsatu paparannya.
Ada banyak bahaya listrik yang bisa saja terjadi dilingkungan rumah, seperti pohon yang mengenai kabel listrik, penggunaan stop kontak yang tumpang tindih, benang layang-layang atau balon udara yang mengenai kabel listrik, pemasangan reklame umbul-umbul spanduk berdekatan dengan jaringan listrik, semuanya berpotensi menimbulkan sengatan listrik hingga kebakaran.
Selain tentang bahaya listrik Indrayadi juga menyampaikan pentingnya budaya suka membaca sejak dari usia dini agar menambah tingkat literasi siswa.
"Adik-adik jangan menggunakan _handphone_ berlebihan ya, juga jangan cuma dipakai main game saja tetapi juga untuk membaca atau belajar biar tambah pintar dan harus diawasi orang tua ya," tambah Indrayadi.
Kegiatan yang diikuti sangat antusias oleh seluruh siswa ini diselingi juga dengan sesi tanya jawab antara PLN dan siswa yang hadir.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah, Gunawan, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SDN 005 Sungai Besar, menyampaikan apresiasinya atas perhatian PLN terhadap dunia pendidikan dan keselamatan anak-anak.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan edukasi dari PLN. Anak-anak kami tidak hanya mendapatkan alat tulis dan buku, tapi juga pengetahuan penting tentang bahaya listrik yang jarang mereka dapatkan di sekolah. Ini sangat bermanfaat,” ungkap Gunawan.
"Seperti harapan kami, instansi besar seperti PLN ini dapat bekerja sama dengan Sekolah-Sekolah seperti kami untuk meningkatkan edukasi dan wawasan bagi para siswa," tambah Gunawan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya PLN UP2B Kalselteng dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan menciptakan generasi yang cerdas, aman, dan peduli lingkungan, sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs). (tim Liputan)
Editor : Aan