Sujiwo: Kubu Raya Adalah Miniatur Indonesia dalam Kebersamaan Budaya

Editor: Redaksi author photo

Bupati Kubu Raya, Sujiwo, S.E., M.Sos., yang hadir langsung dalam acara Pentas Rakyat Nusantara
KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA)  Suasana malam perayaan Hari Ulang Tahun ke-18 Kabupaten Kubu Raya pada Jumat malam (18/7) berlangsung semarak dan menggugah rasa kebersamaan. 


Ribuan warga dari berbagai penjuru Kubu Raya memadati kawasan Tugu Pesawat di Sungai Raya, tempat dihelatnya Pentas Rakyat Nusantara, sebuah panggung budaya yang menampilkan kekayaan seni dan tradisi dari berbagai suku yang hidup berdampingan di kabupaten berjuluk “Indonesia Mini” ini.


Kegiatan yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Merah Putih Kubu Raya tersebut menjadi hari kedua dari rangkaian acara HUT Kubu Raya yang dirancang untuk merayakan keberagaman dan mempererat persaudaraan antarwarga. 


Hari pertama sebelumnya telah menampilkan pertunjukan musik sapek dari Suku Dayak serta kesenian hadrah dari Majelis Adat Budaya Melayu (MABM), memukau warga yang hadir dengan nuansa harmonis dari budaya lokal Kalimantan Barat.


Pada malam kedua, panggung budaya berubah menjadi mozaik Nusantara yang menampilkan berbagai tarian dan atraksi budaya dari lintas suku dan paguyuban. Salah satu penampilan paling mencuri perhatian adalah tarian khas Suku Kawanua (Minahasa) dari Sulawesi Utara.


Para penari mengenakan busana adat berwarna merah dan emas yang mencolok, memamerkan gerakan enerjik yang menggambarkan semangat perjuangan dan kekompakan khas masyarakat Minahasa.


Sorakan dan tepuk tangan meriah dari penonton terus mengiringi penampilan yang sarat makna itu. Tak berselang lama, panggung kembali dipenuhi aura magis saat Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) menampilkan tarian khas Nias yang menggambarkan keberanian, kearifan lokal, dan kekuatan spiritual yang diwariskan secara turun-temurun oleh leluhur mereka. 


Gerakan tegas para penari menggambarkan semangat ketangguhan masyarakat Nias dalam menghadapi tantangan kehidupan.


Bupati Kubu Raya, Sujiwo, S.E., M.Sos., yang hadir langsung dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pentas Rakyat Nusantara. Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya menjaga dan merawat keberagaman sebagai kekuatan dalam membangun Kubu Raya yang inklusif dan maju.


“Kita semua berasal dari latar belakang budaya yang berbeda-beda, tetapi malam ini kita bisa duduk bersama, tertawa bersama, dan bangga bersama. Itulah Kubu Raya, Indonesia mini yang sesungguhnya,” ucap Bupati Sujiwo disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat.


Bupati menegaskan bahwa perayaan HUT Kubu Raya bukan sekadar kegiatan seremonial tahunan, melainkan momen penting yang menjadi ruang bagi masyarakat untuk bersatu, saling mengenal, dan menghargai satu sama lain melalui seni dan budaya.


Sujiwo menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung kegiatan kebudayaan seperti Pentas Rakyat Nusantara agar bisa digelar secara rutin dan berkelanjutan. Hal ini menurutnya penting untuk memperkuat identitas daerah yang dibangun di atas pondasi multikulturalisme.


“Kubu Raya ini milik kita semua. Kalau kita jaga keberagamannya, kita bisa maju bersama. Dan dengan kebudayaan, kita bisa menyatukan hati dan langkah. Karena di balik tarian, nyanyian dan seni ada pesan persaudaraan,” ujar Bupati Sujiwo.


Suasana haru dan bangga menyelimuti malam yang penuh warna tersebut. Banyak warga tampak terharu melihat keberagaman yang begitu indah disatukan dalam satu panggung yang sama. Sorotan lampu panggung, dentuman musik tradisional, dan gemuruh tepuk tangan menyatu dalam satu semangat: membangun Kubu Raya yang melayani, maju, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan budaya.


Malam itu adalah milik seluruh rakyat Kubu Raya yang hadir dan menjadi saksi bahwa di tengah perbedaan, mereka bisa bersatu dalam suka cita dan kebanggaan sebagai bagian dari satu keluarga besar Kubu Raya.


Rangkaian Pentas Rakyat Nusantara ini dijadwalkan berlangsung hingga beberapa hari ke depan, dengan menampilkan berbagai kesenian dari seluruh suku dan paguyuban yang ada di Kubu Raya. Semangat kebhinekaan terus digaungkan sebagai roh pembangunan yang berakar dari masyarakat dan untuk masyarakat. (Tim Liputan)


Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini