Ilmuwan Rusia Kembangkan Material Baru Untuk Layar Sinar-X
Bahan tersebut merupakan polimer koordinasi yang didasarkan pada senyawa tembaga dan yodium dengan tambahan urotropin, yang kemudian dimasukkan ke dalam matriks polimer fleksibel — etilena vinil asetat. Akhirnya, diperoleh material komposit yang dapat ditekuk dengan mudah, tetapi pada saat yang sama menunjukkan fluoresensi terang saat terkena sinar-X.
Perkembangannya terlihat menonjol berdasarkan beberapa parameter. Pertama, material ini memiliki efisiensi cahaya yang sangat maksimal — hingga 98,5% radiasi diubah menjadi cahaya tampak. Kedua, material ini tahan terhadap suhu tinggi (hingga 300 °C), dan material ini tidak akan rusak jika terkena air. Ketiga, material ini tetap mempertahankan kinerjanya bahkan saat terpapar radiasi X yang kuat dalam waktu lama.
Secara praktis, ini berarti bahwa layar sintilasi baru memungkinkan penerimaan gambar yang sangat jelas dan terperinci, yang khususnya penting saat memeriksa bagian yang sangat kecil. Selain itu, fleksibilitas dan bobot material yang ringan memungkinkan pembuatan peralatan sinar-X bengkok yang portabel, misalnya, untuk menjelajahi area yang sulit dijangkau.
Para ilmuwan menekankan bahwa salah satu pencapaian terpenting mereka adalah menggunakan zat-zat yang murah dan mudah diakses serta metode sintesis yang sederhana. Hal ini memudahkan peningkatan produksi bahan-bahan tersebut sehingga layak secara ekonomi.
“Penting bagi kami untuk tidak hanya menciptakan pengkilap berkinerja tinggi, tetapi juga material yang dapat diproduksi dalam skala komersial dan diintegrasikan ke dalam perangkat fleksibel tanpa mengorbankan kinerjanya” , kata Alexei Tarasov, kepala laboratorium material baru untuk energi surya di Departemen Material Baru (Universitas Negeri Moskow). (Tim Liputan)
Editor : Aan