FKUB dan MATAKIN Kalbar Kukuhkan Semangat Toleransi di Bumi Khatulistiwa

Editor: Redaksi author photo

FKUB dan MATAKIN Kalbar Kukuhkan Semangat Toleransi di Bumi Khatulistiwa

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) 
— Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Barat kembali melanjutkan agenda kunjungan silaturahmi ke berbagai majelis agama. Kali ini, FKUB Kalbar mengunjungi Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) Kalimantan Barat dalam rangka memperkuat hubungan antarumat beragama, Sabtu, 14/6 bertempat di Sekretariat MATAKIN Kalbar, jalan Pahlawan Pontianak. 


Dalam sambutan, Ketua FKUB Kalbar, Prof. Dr. Ibrahim, MA menegaskan bahwa kunjungan silaturahmi ke berbagai majelis agama merupakan program prioritas FKUB Kalbar untuk tahun 2025. 


“Ini adalah kunjungan keempat kami setelah sebelumnya mengunjungi PHDI, MUI, dan WALUBI. Kunjungan seperti ini sangat penting, tidak hanya mendekatkan secara fisik dan kelembagaan, tapi juga memperkuat komunikasi dan pemahaman atas nilai-nilai lintas agama,” ujarnya.


Prof. Ibrahim juga menekankan pentingnya saling mengenal nilai-nilai luhur dalam agama masing-masing sebagai kunci dalam merawat kerukunan dan kedamaian antarumat beragama. Ia mengutip sejarah interaksi antara Islam dan Konghucu yang telah terjalin sejak abad ke-7. 


“Tidak ada agama yang eksklusif. Semua agama saling bersentuhan dan memiliki sejarah interaksi yang saling melengkapi,” jelasnya.


Sementara itu, Ketua MATAKIN Kalbar Sutadi, S.H. menyampaikan apresiasi atas kunjungan FKUB Kalbar ke MATAKIN. 


Dalam sambutan yang hangat dan penuh humor, Sutadi menegaskan bahwa umat Konghucu memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan, kebijaksanaan, seperti bakti kepada orang tua, rendah hati, kejujuran, dan kesetiaan. Ia juga menyampaikan bahwa dalam ajaran Konghucu, menghormati orang bijak—tanpa memandang agama—adalah prinsip utama yang harus dijunjung tinggi.


“Dalam kitab suci kami disebutkan, ‘Apabila menemukan orang bijak, berusahalah menyamainya.’ Artinya, kebaikan tidak dibatasi oleh agama atau bangsa,” ujar Sutadi. 


Ia juga menyampaikan bahwa ajaran berbakti kepada leluhur, seperti perayaan Ceng Beng, merupakan bentuk pelestarian nilai hormat dalam keluarga yang juga relevan secara universal.


Kegiatan dilanjutkan dengan dialog terbuka antar pengurus FKUB dengan pengurus MATAKIN yang berlangsung penuh keakraban. 


Para peserta saling bertukar pemahaman terkait ajaran dan nilai luhur dari masing-masing agama, serta komitmen bersama untuk menjaga kerukunan di Kalimantan Barat.


Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan lintas agama serta menumbuhkan semangat inklusivitas di tengah keberagaman masyarakat Kalimantan Barat. (tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini