BMKG Kalbar Deteksi 17 Titik Panas di Tiga Kabupaten, Dua di Antaranya Berkategori Tinggi

Editor: Redaksi author photo

BMKG Kalbar Deteksi 17 Titik Panas di Tiga Kabupaten, Dua di Antaranya Berkategori Tinggi
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK ) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat kembali merilis data sebaran titik panas (hotspot) untuk periode 25 Juni 2025 pukul 00.00 hingga 23.00 WIB. Dalam laporan tersebut, sebanyak 17 titik panas terpantau di wilayah Kalbar yang tersebar di tiga kabupaten, yakni Bengkayang, Sambas, dan Landak.


Titik Panas Terbanyak di Bengkayang dan Sambas

Wilayah Kabupaten Bengkayang mencatat jumlah titik panas terbanyak bersama Kabupaten Sambas, masing-masing dengan 8 titik. Rincian titik panas di Bengkayang terdeteksi di beberapa kecamatan, yakni Jagoi Babang, Ledo, Sanggauledo, Siding, dan Sungai Betung. Seluruh titik di wilayah ini memiliki tingkat kepercayaan sedang (nilai 7) dan terpantau oleh satelit SNPP.


Sementara itu, Kabupaten Sambas juga mencatat 8 titik panas, yang tersebar di Kecamatan Paloh dan Tebas. Menariknya, dua titik di Kecamatan Paloh menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi (nilai 9) dan terdeteksi oleh satelit TERRA, sehingga menjadi sorotan dan perlu ditindaklanjuti secara khusus.


Satu Titik di Kabupaten Landak

Kabupaten Landak hanya mencatat satu titik panas yang berada di Kecamatan Pahuman, dengan tingkat kepercayaan sedang (nilai 7) dan juga terdeteksi oleh satelit SNPP.


Detil Satelit dan Waktu Deteksi

Mayoritas titik panas terdeteksi serentak pada pukul 13:14 WIB, menggunakan satelit SNPP. Namun, dua titik dengan kepercayaan tinggi di Kecamatan Paloh (Sambas) terpantau lebih awal oleh satelit TERRA pada pukul 13:05 WIB.


Setiap titik memiliki radius kemungkinan sebesar 321 pixel, yang menunjukkan cakupan area sekitar titik panas yang berpotensi mengalami kebakaran hutan atau lahan.


BMKG mengingatkan bahwa meskipun sebagian besar titik panas berada dalam kategori sedang, kondisi ini tetap harus diwaspadai, terutama menjelang puncak musim kemarau. Titik panas dengan kepercayaan tinggi di Sambas menjadi indikator awal potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang perlu segera dicegah.


Instansi terkait, khususnya BPBD, Dinas Kehutanan, dan TNI/Polri diharapkan segera melakukan verifikasi lapangan dan antisipasi dini agar tidak terjadi penyebaran api yang lebih luas. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini