Pemerintah Berkomitmen Tingkatkan Keselamatan Jalan Raya Pasca Kecelakaan Fatal di GT Ciawi

Editor: Redaksi author photo

Pemerintah Berkomitmen Tingkatkan Keselamatan Jalan Raya Pasca Kecelakaan Fatal di GT Ciawi

KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - 
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti insiden kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Jawa Barat. Kecelakaan itu terjadi pada Selasa malam, 4 Februari 2025, sekitar pukul 23.30 WIB di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, mengakibatkan korban jiwa dan belasan orang luka-luka. 


AHY menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian ini dan menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas guna mencegah insiden serupa di masa depan.


Dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2025, AHY menekankan bahwa keselamatan di jalan raya harus menjadi prioritas semua pihak, baik pemerintah, pengelola jalan tol, maupun pengguna jalan. Menurutnya, aturan sudah jelas dan harus dipatuhi oleh semua orang agar tidak ada lagi kecelakaan fatal yang merenggut nyawa masyarakat. 


AHY juga meminta Kementerian Perhubungan dan pihak terkait lainnya untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap faktor penyebab kecelakaan, terutama terkait infrastruktur jalan dan kelayakan kendaraan yang beroperasi.


Dalam pernyataannya, AHY menyoroti bahwa insiden seperti ini bukan pertama kali terjadi dan menunjukkan masih adanya kelalaian yang mengakibatkan korban jiwa. Ia menyatakan bahwa semua pemangku kepentingan harus bertanggung jawab dan tidak boleh ada pihak yang lalai dalam menjalankan tugasnya. 


Pemerintah berencana untuk melakukan pertemuan dengan para pemangku kepentingan, termasuk pengelola jalan tol dan aparat penegak hukum, guna membahas langkah-langkah konkret dalam meningkatkan keselamatan berkendara.


Selain menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan, AHY juga menggarisbawahi bahwa pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kecelakaan fatal di jalan raya. Ia menegaskan bahwa selain penegakan hukum yang ketat, diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan lalu lintas, termasuk perawatan kendaraan, kondisi jalan, dan kesiapan petugas di lapangan. 


AHY juga meminta semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam berkendara demi mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa.


Kapolresta Bogor Kota, Kombes Eko Prasetyo, dalam kesempatan berbeda mengungkapkan bahwa kecelakaan beruntun di GT Ciawi diduga disebabkan oleh rem blong pada sebuah truk tangki air. Truk tersebut kehilangan kendali saat memasuki gerbang tol, lalu menabrak beberapa kendaraan yang tengah mengantre untuk masuk. 


Akibat tabrakan tersebut, terjadi kebakaran yang melibatkan beberapa kendaraan lain di lokasi kejadian. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kecelakaan ini melibatkan enam kendaraan dengan total delapan korban tewas dan sebelas orang mengalami luka-luka.


Lebih lanjut, Kanit Laka Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan, mengungkapkan bahwa dua dari delapan korban tewas telah berhasil diidentifikasi. Satu korban berasal dari Bogor, sementara korban lainnya merupakan warga Sukabumi. Menurut Santi, korban mengalami luka bakar akibat kendaraan yang terbakar dalam kecelakaan tersebut. 


Tiga kendaraan yang ditemukan terbakar di lokasi kejadian terdiri dari sebuah truk tronton, serta dua mobil penumpang jenis Sigra dan Xenia. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan dan mengidentifikasi korban lainnya.


Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat api menyala di beberapa kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Santi menuturkan bahwa dugaan sementara menunjukkan bahwa beberapa korban tewas terjebak di dalam kendaraan yang terbakar. 


Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh faktor kelalaian teknis pada kendaraan, khususnya rem blong yang menyebabkan truk kehilangan kendali. Polisi juga akan memeriksa kondisi jalan dan sistem keamanan di gerbang tol untuk memastikan apakah ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kecelakaan ini.


AHY menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan pengawasan terhadap kendaraan berat yang beroperasi di jalan tol. Ia meminta Kementerian Perhubungan untuk memperketat regulasi terkait perawatan kendaraan berat, termasuk pengecekan rutin terhadap sistem pengereman dan aspek keselamatan lainnya. 


Selain itu, AHY juga menginstruksikan agar sistem pemantauan kendaraan di jalan tol diperkuat, misalnya dengan penggunaan teknologi sensor yang dapat mendeteksi kondisi kendaraan sebelum memasuki area berisiko tinggi seperti gerbang tol.


Sebagai tindak lanjut, pemerintah juga akan melakukan audit menyeluruh terhadap kondisi jalan tol dan memastikan bahwa sistem keselamatan di setiap gerbang tol berfungsi dengan optimal. Evaluasi ini mencakup sistem pengereman darurat, rambu peringatan, serta kesiapan petugas dalam menangani situasi darurat. 


AHY juga menekankan bahwa penegakan hukum harus dilakukan secara tegas terhadap pengemudi maupun pemilik kendaraan yang lalai dalam merawat kendaraannya hingga menyebabkan kecelakaan fatal.


Di sisi lain, pemerintah juga akan mengajak perusahaan transportasi dan asosiasi pengusaha truk untuk bekerja sama dalam meningkatkan standar keselamatan operasional. Langkah ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan akibat kelalaian teknis dan memastikan bahwa setiap kendaraan yang beroperasi telah memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. 


AHY juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan kendaraan yang terlihat tidak layak jalan agar dapat ditindaklanjuti oleh pihak berwenang sebelum menyebabkan insiden yang lebih besar.


AHY menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa kejadian seperti ini tidak boleh lagi terulang di masa depan. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan jalan raya dengan memperkuat regulasi, penegakan hukum, serta sistem pemantauan kendaraan. 


AHY berharap bahwa semua pihak dapat bekerja sama dalam memastikan keselamatan di jalan tol, sehingga tidak ada lagi korban jiwa akibat kelalaian atau kegagalan teknis kendaraan di masa mendatang. (Tim Liputan).

Editor : Lan


Share:
Komentar

Berita Terkini