Dialog Inspiratif: Imam Masjid Sebagai Penjaga Harmoni di Tengah Keberagaman

Editor: Redaksi author photo

Program Kandidat Doktor Mengabdi Universitas Islam Malang (UNISMA)

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) 
– Program Kandidat Doktor Mengabdi Universitas Islam Malang (UNISMA) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun moderasi beragama dengan menggelar dialog interaktif bertema "Peran Imam Masjid dalam Merawat Keberagaman dan Keharmonisan Umat". Mengusung tagline "Kandidat Doktor Mengabdi: 


Menginspirasi Moderasi, Merawat Kebersamaan", acara ini berhasil menciptakan ruang diskusi yang kaya akan inspirasi dan gagasan untuk memperkuat peran imam masjid sebagai penjaga harmoni sosial.19 November 2024 


Dipandu oleh Muhammad Lahir, M.Pd., mahasiswa Kandidat Doktor Mengabdi yang bertindak sebagai moderator, dialog ini diawali dengan pembacaan Shalawat Busroh. Sambutan pembuka disampaikan oleh H. Ruslan, S.Ag., M.A., Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak sekaligus peserta program Kandidat Doktor Mengabdi. 


Dalam sambutannya ia menegaskan pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat keberagaman yang inklusif. Ia juga menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi berbagai pihak, seperti Kementerian Agama, Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan PW IPIM Kalimantan Barat, dalam mendukung pemberdayaan masjid sebagai pusat harmoni sosial.


Narasumber lainnya, Ust. Sholihin HZ, M.Pd.I., pengurus PW IPIM Kalimantan Barat, memaparkan pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi para imam masjid. Menurutnya, imam masjid tidak hanya bertugas memimpin shalat, tetapi juga menjadi pemimpin komunitas yang mampu memberikan bimbingan spiritual, menyelesaikan konflik, dan memfasilitasi pendidikan keagamaan.


Ust. H. Mus Mulyadi, M.Pd.I., juga mahasiswa Kandidat Doktor Mengabdi, menyoroti peran teologis imam masjid berdasarkan perspektif Al-Qur’an dan hadits. Ia menekankan bahwa masjid harus menjadi pusat pemberdayaan umat dan teladan dalam menjalin hubungan harmonis di tengah perbedaan.


Selain para narasumber utama, dialog ini turut dihadiri oleh mahasiswa lain dari program Kandidat Doktor Mengabdi, seperti  Suherdiayanto, M.Pd., Fery Yanto, M.Pd,  Sri Wahyuni yang juga terntunya berkontribusi dalam mensuskeskan kegiatan ini. 


Acara ini ditutup dengan komitmen bersama untuk meningkatkan program pelatihan imam masjid dan memperkuat kolaborasi lintas institusi. Dengan mengusung semangat “Kandidat Doktor Mengabdi: Menginspirasi Moderasi, 


Merawat Kebersamaan”, program ini membuktikan bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi motor penggerak harmoni sosial, menjadikan masjid sebagai pusat keberagaman yang menyatukan umat dalam bingkai toleransi. (SwY)

Editor  Wln



Share:
Komentar

Berita Terkini