Sosialisasi Literasi Keuangan di Kecamatan Badau: Pentingnya Menabung dan Waspadai Pinjol Ilegal
KALBARNEWS.CO.ID (BADAU) –
Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, Bank Kalbar bersama
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan sosial di Kecamatan Badau,
Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Kegiatan
mengedukasi masyarakat terkait inklusi keuangan ini, berlangsung selama dua
hari, baru baru ini di tiga lokasi Kecamatan Badau, yakni di SDN 01 Badau,
halaman Kantor Camat Badau dan Hotel KD Badau.
Tim
dari Bank Kalbar cabang Semitau mengedukasi masyarakat setempat serta anak-anak
didik SDN 01 Badau, tentang pentingnya membiasakan budaya menabung untuk masa
depan.
"Makna
literasi keuangan adalah bagaimana tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan
keyakinan masyarakat dalam mengelola keuangan untuk mencapai kemandirian
finansial dan meningkatkan kesejahteraan. Sementara inklusi keuangan, adalah
bagaimana akses ketersediaan produk layanan serta kualitas produk layanan
perbankan bisa berdampak bagi kesejahteraan masyarakat," kata Siti
Masyitah Pemimpin Cabang Semitau.
Bank
Kalbar sendiri memiliki banyak produk keuangan, salah satunya adalah KUM Peduli
dengan suku bunga rendah, yaitu 0,41 persen per bulan dengan jangka waktu
hingga 36 bulan dan platform kredit maksimal sebesar Rp 5 juta.
Produk
ini sangat membantu pelaku usaha UMKM untuk mengembangkan usahanya.
Kegiatan
sosialisasi inklusi keuangan telah sering dilaksanakan Bank Kalbar dengan
menggandeng OJK, terutama di daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), di
antaranya di daerah batas negara seperti PLBN Aruk, PLBN Entikong, PLBN Jagoi
Babang.
Kegiatan
tersebut juga diisi dengan rangkaian hiburan, dari senam sehat, pentas artis
lokal hingga doorprize dengan hadiah-hadiah menarik, di antaranya teve, kulkas,
mesin cuci, sepeda, kipas angin dan lainnya.
Mangihut
P. Aritonang, Analis Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan,
Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK, pada
kesempatan tersebut selalu mengingatkan masyarakat akan pentingnya pengetahuan
tentang literasi dan inklusi keuangan, yang berdampak pada peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mangihut
mengingatkan, agar masyarakat tidak berhubungan dengan pinjaman online atau
Pinjol yang tidak memiliki izin alias ilegal.
"Yang
namanya ilegal itu, pasti tidak baik. Apalagi menyangkut masalah keuangan.
Dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan, bisa menjebak masyarakat, karena
selain bunganya yang tinggi, data pribadi peminjam menjadi tidak aman,"
kata Mangihut.
Dia
menyarankan, jika butuh pinjaman harus melalui lembaga-lembaga resmi, seperti
perbankan. Untuk pinjol bisa menggunakan yang resmi, yang terdaftar di OJK.
"Jangan
sampai data pribadi bapak ibu disebar dan diperjualbelikan oleh pinjol-pinjol
ilegal. Untuk mengetahui pinjol legal atau pinjaman online yang resmi
sebenarnya cukup mudah, yakni memiliki izin, terdaftar dan diawasi oleh
OJK," jelas Mangihut.
Untuk
memastikan pinjol yang resmi, bisa langsung menghubungi layanan konsumen OJK
157 atau nomor WA 081 157 157.
"Ciri-ciri
pinjol yang resmi dan tidak resmi, jika yang resmi itu pinjolnya bisa mengakses
CaMiLan. Itu singkatan dari Ca adalah Camera, Mi adalah microphone dan Lan
adalah lokasi. Maka jika pinjolnya tidak resmi, hanya akan meminta akses ke
daftar kontak atau galeri poto," ujar Mangihut.
Dia
mengingatkan, bahwa pinjol tidak resmi menggunakan cara-cara tidak sopan atau
tidak beretika ketika melakukan penagihan, termasuk memberikan ancaman-ancaman
dan menyebarkan berita tidak benar. Selain itu bunga yang dikenakan juga
tinggi.
"Hari
ini kita pinjam Rp 10 juta, minggu depan ditagih Rp 100 juta. Itu memang tidak
ada larangan, karena mereka tidak ada yang mengatur. Namun apabila pinjaman
online resmi yang diawasi OJK, maksimal bunganya hanya 0,3 peren per
hari," imbuh MangihutBank Kalbar bersama Otoritas Jasa Keuangan
melaksanakan kegiatan sosialisai literasi dan inklusi keuangan di Kecamatan
Badau Kabupaten Kapuas Hulu hari jum’at dan sabtu tanggal 6 dan 7 September
2024.
Acara
kegiatan yang dilaksanakan di 3 (tiga) tempat di Kecamatan Badau yaitu di
sekolah SDN 01 Badau, Halaman Kantor Camat Badau dan Hotel KD Badau. Pada hari
Jum’at digelar acara sosialisasi mengenai produk tabungan. Tim dari Bank Kalbar
Cabang Semitau menginformasikan dan mengedukasi anak didik SDN 01 Badau bahwa
pentingnya membiasakan budaya menabung untuk masa depan. Seluruh peserta murid SDN
01 Badau riang gembira dan bersemangat mengikuti acara tersebut.
Pada esok harinya panitia mengadakan senam sehat bersama seluruh masyarakat di Kecamatan Badau. Banyak kalangan masyarakat dari yang muda hingga tua memenuhi lapangan Kantor Camat Badau untuk mengikuti senam sehat.
Selain senam sehat masyarakat juga dihibur oleh artis
lokal dari Kabupten Kapuas Hulu. Untuk melengkapi kebahagian masyarakat Badau
panitia telah menyiapkan hadiah doorprize yang menarik antara lain kulkas, TV,
mesin cuci, sepeda, kipas angin dll.
Setelah mengelar acara senam sehat, kegiatan dilanjutkan di aula hotel KD Badau dengan peserta pelaku UMKM dan masyarakat lainnya. Dalam kegiatan tersebut di isi pemateri dari pejabat OJK yaitu Bapak Mangihut P. Aritonang selaku Analis Bagian Pengawasan Prilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis.
Pak Ari menyampaikan bahwa pentingnya literasi dan inklusi keuangan yang berdampak pada peningkatan indeks pembangunan manusia dan sangat berpengarus bagaimana kesejahteraan itu bisa tumbuh dan naik.
Makna dari literasi keuangan yaitu bagaimana tingat pengetahuan, keterampilan, sikap dan keyakinan masyarakat dalam mengelola keuangan untuk mencapai kemandirian finansial dan kesejahteraan keuangan.
Sementara inkluasi keuangan itu berbicara bagaimana akses ketersediaan produk layanan, bagaimana kualitas produk layanan itu bisa mensejahterakan masyarakat. Salah satu produk dari Bank Kalbar yaitu KUM Peduli dengan suku bunga rendah yaitu 0,41% perbulan dengan jangka waktu 36 bulan dengan plafon kredit maksimal sebesar 5 juta rupiah.
Program KUM Peduli ini sangat membantu masyarakat (UMKM) untuk meningkatkan usaha yang dijalani. Dengan banyaknya UMKM yang tumbuh maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu dapat juga menyerap tenaga kerja baru karena apabila UMKM sudah besar maka membutuhkan banyak tenaga baru dan mengurangi tingkat penganguran yang ada.
Inilah salah satu
contoh bahwa literasi dan inklusi keuangan itu penting. Kegiatan ini bukan
sekali kami laksanakan tetapi bersama Bank Kalbar kami telah menyelenggarakan
di daerah batas negara seperti di PLBN Aruk, PLBN Entinkong, PLBN Jagoi Babang.
Hal ini dilakukan karena ada beberapa kelompok menjadi prioritas yaitu 3 T, salah
satunya Terluar yang berbatasan dengan
negara tetangga.
Terakhir kami sampaikan apabila membutuhkan dana, jangan pernah sekali-kali mencoba pinjaman online yang ilegal. Apapun namanya yang namanya ilegal itu tidak baik. Diawal mungkin tawarannya sangat menggiurkan, namun kedepannya bapak ibu dijebak, data pribadi bapak ibu disebar yang awalnya bapak ibu pinjam 1 pinjol tiba-tiba ada tagihan di 10 pinjol karena data anda diperjualbelikan.
Caranya bagaimana membedakan pinjaman online illegal dan legal. Pinjaman online yang resmi itu terdaftar dan diawasi oleh OJK. Bagaimana memastikannya, bapak ibu silahkan hubungi layanan konsumen OJK 157 atau nomor wa 081 157 157 157. Ciri-ciri pinjol yang resmi dan tidak resmi, jika yang resmi itu pinjolnya bisa mengkases CaMiLan. Ca nya Camera, Mi nya Microphone, Lan nya Location.
Jika tidak resmi pinjol akan meminta akses ke daftar kontak, galeri foto. Kemudian pinjaman online yang tidak resmi cara penagihannya tidak masuk etika dan moral lagi, pengacamn pembuhan bahkan penyebaran berita-berita tidak benar.
Apalagi pinjol illegal ini tidak ada batasan bunga, hari ini bapak ibu pinjam 10 juta minggu depan ditagih 100 juta itu tidak ada larangan karena tidak ada yang mengatur mereka. Namun apabila pinjaman online resmi yang diawasi OJK maksimal bunga 0,3% per hari. Itu mungkin yang dapat kami sampaikan. (Tim Liputan)
Editor : Aan