Coffee Morning Perkumpulan Merah Putih Kalimantan Barat |
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Perkumpulan Merah Putih (PMP) Kalimantan
Barat menggelar acara Coffee Morning dengan tema “Merawat Keharmonisan
dan Persaudaraan Masyarakat Kalimantan Barat yang Pluralisme” bertempat
di Ballroom Hotel Harris, Pontianak pada hari Jumat (20 September 2024).
Hadir pada acara
Coffee
Morning Perkumpulan Merah Putih (PMP) Kalimantan
Barat ini Penjabat
(Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes, Pandam XII/Tpr yang
diwakili Irdam XII/Tpr,
Brigjen TNI Febriel B. Sikumbang, S.H., M.M, Ketua Forum Kewaspadaan Dini
Masyarakat (FKDM) Kalbar, Prof. Chairil Efendy, MS, Ketua Umum Perkumpulan
Merah Putih (PMP) Kalbar, H.Sukiryanto, S.Ag.
Tampak hadir pula Asintel Danlantamal XII/Pontianak, Kolonel
Laut (P) Masrurun, Perwakilan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Binda)
Kalbar, Perwakilan Polda Kalimantan Barat, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan
(FPK) Kalbar, H. Burhanudin Ahad, serta Ketua-ketua Organisasi Adat Lintas
Etnis Se-Kalimantan Barat.
Acara
ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, akademisi, serta perwakilan
organisasi kemasyarakatan dan keagamaan. Dalam suasana yang penuh keakraban,
para peserta berdiskusi mengenai pentingnya menjaga keharmonisan dan kerukunan
di tengah masyarakat Kalimantan Barat yang beragam, baik dari segi etnis,
agama, maupun budaya.
Ketua
PMP Kalimantan Barat, H. Sukiryanto, S.Ag
dalam sambutannya, menekankan bahwa pluralisme adalah kekayaan yang harus
dirawat Bersama dan untuk menjaga serta merwat hal tersebut PMP Kalbar
selalu menjalin silahturahmi dan komunikasi lintas etnis dengan menggelar coffe
morning yang rutin dialkukan secara bergantian.
“Kita
semua memiliki peran penting dalam menjaga persatuan di tengah keragaman. Melalui
kebersamaan dan saling menghargai, kita bisa menciptakan Kalimantan Barat yang
lebih harmonis,” ujarnya.
H. Sukriyanto menekankan pentingnya
menjaga keharmonisan dan persaudaraan di masyarakat Kalimantan Barat yang
plural. Ia
menyampaikan bahwa PMP secara rutin mengadakan Coffee Morning untuk mempererat
hubungan antar etnis dan membahas isu-isu penting terkait keamanan dan
perdamaian di Kalbar.
Selain itu, H. Sukriyanto mengungkapkan
aspirasi PMP untuk mendirikan Gedung 24 Etnis yang bisa menjadi pusat aktivitas
dan interaksi antar etnis, meskipun saat ini proposal tersebut belum disetujui
oleh Pemerintah Daerah.
H.Sukiryanto juga mengapresiasi
peran pemerintah dalam menjaga stabilitas sosial, serta menyatakan komitmennya
untuk tetap netral dan tidak membebani pemerintah dengan biaya kegiatan PMP,
H. Sukriyanto menekankan pentingnya menjaga perdamaian di Kalimantan Barat
dengan tidak membawa persoalan pribadi atau kelompok ke ranah etnis atau SARA.
Sementara itu PJ. Gubernur Kalbar,
dr. Harisson, M.Kes, dalam sambutannya menyampaikan
apresiasi kepada PMP dan seluruh kelompok etnis di Kalimantan Barat atas peran
mereka dalam menjaga kedamaian di daerah yang pernah mengalami konflik.
PJ. Gubernur Kalbar juga menekankan
pentingnya mitigasi provokasi yang dapat memicu perselisihan, serta terus
mendorong upaya-upaya untuk meningkatkan harmonisasi antar kelompok melalui
festival dan kegiatan sosial.
Dr. Harisson juga merespons permintaan
PMP terkait penyewaan tanah untuk gedung 24 Etnis dengan meminta PMP untuk
mengajukan kembali proposal tersebut, dan berjanji bahwa Pemerintah Daerah akan
mempertimbangkan dukungan terhadap rencana ini.
“Saya berterima kasih
banyak atas selama ini sudah mendukung keharmonisan antar etnis Kalimantan tapi
kita
perlu mewaspadai mengenai kekuasaan-kekuatan besar yang sengaja mau
menghancurkan Indonesia dengan berbagai cara,” ungkapnya.
Dipenghujung sambutannya
dr. Harisson, M.Kes, kembali memberikan Apresiasinya kepada PMP dan seluruh
kelompok etnis di Kalimantan Barat atas peran mereka dalam menjaga kedamaian di
daerah yang pernah mengalami konflik.
Ia juga menekankan
pentingnya mitigasi provokasi yang dapat memicu perselisihan, serta terus
mendorong upaya-upaya untuk meningkatkan harmonisasi antar kelompok melalui
festival dan kegiatan sosial.
Dr. Harisson juga merespons permintaan
PMP terkait penyewaan tanah untuk gedung 24 Etnis dengan meminta PMP untuk
mengajukan kembali proposal tersebut, dan berjanji bahwa Pemerintah Daerah akan
mempertimbangkan dukungan terhadap rencana ini.
“Kemudian
mengenai tadi adaanya Sekretariat bersama PMP sebagai gedung Pertemuan Lintas
Etnis, nanti Pemda akan bantu
dukung, semua etnis nanti bisa masuk disitu melakukan aktivitas atau apa
sehingga memang ada suatu kebanggaan Kalimantan Barat kita bisa punya Gedung,” ungkapnya.
Acara ini diakhiri dengan diskusi panel
yang membahas langkah-langkah konkret untuk menjaga pluralisme dan keharmonisan
di Kalimantan Barat dan diharapkan dapat memperkuat persaudaraan
antarwarga Kalimantan Barat dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk
terus menjaga kedamaian dan toleransi di wilayah yang multikultural ini. (tim liputan).
Editor : Heri