Bakamla RI Berhasil Evakuasi Korban Kapal Tenggelam
KALBARNEWS.CO.ID
(BATAM)
- Bakamla RI yang tergabung dalam Tim
SAR Gabungan berhasil mengevakuasi korban kecelakaan kapal tenggelam pada
koordinat 1° 12' 19.86" N 104° 3' 39.14" E di perairan Pulau Putri
Nongsa, Kota Batam, Sabtu (10/8/2024)
Informasi awal
diterima Rabu, 7 Agustus 2024 pukul 12.05 WIB, setelah Bapak Romi, rekan
korban, melaporkan kejadian tersebut kepada Basarnas Tanjung Pinang. Korban
dilaporkan hilang setelah pergi melaut Selasa (6/8).
Pada Rabu, 7 Agustus
2024 sekitar pukul 09.29 WIB, Kapal Pol XXXI-2004 menemukan 1 unit boat milik
korban di Perairan Pulau Putri, Kota Batam. Berdasarkan laporan tersebut,
dibentuklah Tim SAR Gabungan untuk melaksanakan operasi pencarian.
Operasi pencarian
dibagi menjadi tiga wilayah utama. Pada Jumat, 9 Agustus 2024, pukul 08.44 WIB,
SRU I melakukan penyisiran permukaan menggunakan catamaran 5-08 milik Bakamla
RI dan RIB Pos SAR Batam. Penyisiran dilakukan di sekitar Perairan Pulau Putri
hingga perbatasan Laut Singapura dengan luas area 33 NM. SRU II, menggunakan
speedboat Polair Polda Kepri, juga melakukan pencarian dengan luas area yang
sama. Sementara itu, SRU III, terdiri dari tim darat, melaksanakan penyisiran
di pesisir dan perairan dangkal menggunakan sampan serta didukung oleh drone
thermal dengan ketinggian 50-60 meter dan luas area jelajah 700-1000 meter.
Pada pukul 18.25 WIB,
VTS Batam melaporkan bahwa Kapal Jolly Richie menemukan korban mengapung pada
koordinat 01 16.230' N - 104 2.390' E. Tim SAR di lapangan segera bergerak
menuju lokasi penemuan dan berhasil mengevakuasi korban pada pukul 19.00 WIB. Korban
kemudian dibawa ke Dermaga Utama Basarnas Bagian Barat di Sekupang, Batam, dan
tiba pada pukul 20.10 WIB. Selanjutnya, korban dievakuasi ke RS Bhayangkara
Batam untuk penanganan lebih lanjut.
Dengan penemuan
korban ini, operasi SAR gabungan dinyatakan selesai. Adapun unsur SAR
yang terlibat dalam operasi ini meliputi Zona Bakamla Barat, Kan SAR TPI, Pos
SAR Batam, Polair Polda Kepri, Polair Polresta, serta dukungan dari nelayan
setempat.(Tim Liputan)
Editor : Aan