Pantau Posyandu Cemara, Setwapres Senang Karena Zero Stunting

Editor: Redaksi author photo

Setwapres Senang Karena Zero Stunting

KALBARNEWS.CO.ID (LANDAK)
-Tim Setwapres melakukan pengawalan dan pemantauan pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di Posyandu Cemara Desa Hilir Tengah Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak, Selasa (11/6/2024). Kunjungan tersebut sebagai tindaklanjut dari kegiatan pengawalan dan pemantauan pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting 2024 oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.


Dalam pengawalan dan pemantauan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di Posyandu Cemara, Tim Setwapres didampingi oleh Kepala BKKBN Kalimantan Barat beserta jajaran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Landak.


Perwakilan Tim Setwapres Asisten Deputi Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia Tuti Trihastuti Sukardi menuturkan tujuan kedatangannya ke sini untuk melakukan uji petik intervensi serentak pencegahan stunting. 


"Untuk Kalbar ada lima daerah. Yaitu Kabupaten Landak, Mempawah, Kubu Raya serta Kota Pontianak dan Singkawang," ujarnya.


Dari informasi yang ia dapati ketika mengunjungi Posyandu Cemara ia turut senang sebab di posyandu ini tidak ditemukan stunting. Meski begitu memang terdapat dua balita yang berat badannya turun namun tidak esktrem. Itu terjadi dimungkinkan karena banyak faktor. Salah satunya faktor cuaca. Tetapi secara keseluruhan teman-teman kader posyandu sudah melakukan upaya pencegahan stunting.


Lebih dalam dijelaskan Tuti kedatangannya ke sini juga membawa mandat dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dimana dari hasil evaluasi terjadi perlambatan sedikit penurunan stunting nasional di 2023.


Dari hasil evaluasi tersebut didapatlah regulasi untuk lebih banyak melakukan pencegahan stunting dari hulu. Mulai dari remaja, catin, ibu hamil sampai ibu yang memiliki balita.


Kegiatan di lapangan dengan melihat langsung pengukuran penimbangan serentak di posyandu ini memang sudah menjadi kegiatan rutin teman-teman kader posyandu. "Di sini kami mau liat apakah ada kendala teman-teman di posyandu. Sebab di daerah lain kami menemukan posyandu yang kurang optimal kinerjanya. Mereka terkendala dengan alat ukur timbangan sampai personel," ujarnya.


Poin dari kegiatan ini pihaknya ingin memvalidkan data nasional anak stunting. Dengan keakuratan data tersebut bisa menjadi dasar untuk menindakanlanjuti penurunan stunting agar lebih cepat.


PJ Bupati Landak Gutmen Nainggolan berterima kasih atas kedatangan tim Setwapres. Di kegiatan ini terdapat 32 balita, tiga bumil dan dua catin yang diberikan pelayanannya di Posyandu ini.


Mudah-mudahan teman-teman Setwapres bisa melihat langsung kinerja teman-teman kader posyandu di sini. Iapun berharap ke depan angka stunting di Kabupaten Landak bisa semakin turun.


Neli (29) salah satu ibu yang memiliki balita menuturkan bahwa kunjungannya ke puskesmas bersama sang anak memang rutin dilakukan setiap bulan. Di Puskesmas anaknya rutin cek kesehatan mulai dari pengecekan tinggi badan, berat badan, penyuluhan gizi dan pelayanan kesehatan.


Ibu hamil juga mendapatkan pelayanan di posyandu. Mulai dari penimbangan BB, pengukuran lingkar lengan atas dan intervensi sesuai tata laksana.


Ditanya tentang bahaya stunting, secara detail memang belum diketahuinya. Namun stunting itu kata dia berbahaya utamanya pada tumbuh kembang anak. 


"Makanya saya rutin datang ke posyandu ini," ujarnya. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini