Minimnya Petugas Rehabilitasi, Jadi Kendala BNN Tangani Pecandu Narkotika
KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA)
- Peningkatan jumlah petugas rehabilitasi
diyakini mampu memperluas jangkauan rehabilitasi pecandu narkotika secara
menyeluruh. Hal ini disampaikan Direktur PLRIP Deputi Rehabilitasi BNN RI, dr.
Bina Ampera Bukit, M.Kes, pada pembukaan Training of Trainer (TOT) Peningkatan
Kemampuan Petugas Rehabilitasi dalam Bidang Adiksi Rehabilitasi Dasar di Hotel
Harper, Cawang Jakarta Timur, pada Senin (3/6/2024).
Dalam
sambutannya, Direktur PLRIP BNN RI menekankan bahwa salah satu kendala utama
dalam pemaksimalan cakupan rehabilitasi di Indonesia adalah minimnya jumlah
petugas rehabilitasi. Oleh karena itu, menurutnya diperlukan peningkatan jumlah
petugas rehabilitasi melalui program TOT.
"Saat
ini, banyak pecandu yang membutuhkan rehabilitasi, namun jumlah petugas yang
tersedia sangat sedikit. Minimnya anggaran pelatihan untuk petugas rehabilitasi
menjadikan program TOT ini sangat efektif. Peserta yang telah mengikuti
pelatihan diharapkan dapat menularkan keterampilan yang diperoleh kepada
petugas lain di wilayah tempat mereka bekerja," ujar dr. Bukit.
Lebih lanjut
dr. Bukit mengatakan BNNP dan BNNK dapat memanfaatkan dana hibah di wilayah
masing-masing untuk memperluas jangkauan rehabilitasi melalui pelatihan petugas
rehabilitasi dengan tenaga pelatih yang telah disiapkan dalam program TOT.
Dengan demikian, Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang tersebar di
berbagai daerah dapat berfungsi dengan baik, sehingga angka cakupan klien yang
direhabilitasi dapat meningkat secara signifikan.
Terkait
adanya program rehabilitasi di Lembaga Pemasyarakatan (LP), Direktorat PLRIP
turut mengundang petugas rehabilitasi LP sebagai peserta dalam pelatihan TOT
yang direncanakan akan berlangsung hingga Kamis, 6 Juni 2024 mendatang. Petugas
rehabilitasi LP dilatih agar dapat melaksanakan program rehabilitasi dan
pelatihan terhadap petugas rehabilitasi di LP secara mandiri.
"Timba
lah ilmu sebanyak-banyaknya, selagi peluang latihan ini masih ada," pesan
dr. Bina kepada peserta.
Jumlah
peserta yang mengikuti TOT ini sebanyak 25 orang, yang berasal dari BNN
Provinsi, BNN Kabupaten/Kota, serta Dirjenpas. Secara bertahap, seluruh petugas
rehabilitasi di wilayah akan mengikuti program TOT dengan harapan, program ini
mampu memperluas cakupan rehabilitasi pecandu narkotika di Indonesia secara
signifikan.
Direktur
Utama Bank Kalbar, H. Rokidi, S.E., M.M mengucapkan terima kasih kepada seluruh
karyawan serta jajaran manajemen Bank Kalbar atas kerja kerasnya hingga majalah
Economic Review memberikan apresiasinya atas kinerja Sales Marketing Bank
Kalbar.
“Penghargaan
ini tentunya di dedikasikan untuk seluruh keluarga besar Bank Kalbar, nasabah
Bank Kalbar dan masyarakat Kalbar”ucapnya.
Rokidi
berharap kedepanya Bank Kalbar semakin tumbuh dan berkembang.
“Saya
berharap dengan kemampuan sumber daya manusia yang ada saat ini Bank Kalbar
masih memiliki kekuatan untuk terus tumbuh dan berkembang untuk menjadi baik
lagi dalam Upaya memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah
Provinsi, Kabupaten dan Kota se- Kalimantan Barat” harapnya. (Tim Liputan)
Editor : Aan