Pakar Kesehatan Reproduksi Dan Gene Solutions Kembangkan Pemeriksaan Genetik Prakehamilan Prediksi Komplikasi Kehamilan Berat

Editor: Redaksi author photo

 Hoa Giang, Institut Genetika Medis HCMC, salah satu pendiri Gene Solutions.


KALBARNEWS.CO.ID (SINGAPURA) -- Gene Solutions mengumumkan kolaborasi studi yang melibatkan berbagai mitra (multi-centre research) bersama pusat-pusat OBGYN (Obstetri dan Ginekologi) di Vietnam, Singapura, Indonesia, dan Filipina untuk deteksi dini komplikasi kehamilan. Uji klinik yang diikuti >10.000 perempuan ini adalah studi pertama yang meneliti kondisi ibu hamil agar potensi komplikasi kehamilan dapat diperkirakan secara lebih dini. (20 Maret 2024).


Di lokakarya "Beyond the First-line Prenatal Screening" yang berlangsung di Singapura pada 15 Maret 2024, 70 spesialis obstetri dan ginekologi asal Vietnam, Indonesia, dan Filipina membahas patogenesis, beban klinis, dan bukti-bukti baru dalam prediksi Sindrom Kehamilan Berat (Severe Pregnancy Syndrome). 


Dr. Anna Belen I. Alensuela, Board Member, Philippine Obstetrical and Gynecology Society, mengangkat studi yang mengungkap, lebih dari 15% ibu hamil mengalami sindrom obstetri berat sehingga menimbulkan dampak jangka pendek dan panjang yang merugikan sang ibu dan kandungan1. Sindrom-sindrom tersebut adalah dampak klinis (clinical endpoint) dari beberapa gangguan, termasuk deep placentation dysfunction.


"Menurut panduan klinis saat ini, pemeriksaan risiko kelahiran prematur, pre-eclampsia, dan gestational diabetes biasanya dilakukan pada tahap akhir kehamilan. Padahal, identifikasi pasien berisiko tinggi pada trimester pertama meningkatkan penanganan kehamilan dalam model perawatan kesehatan modern," — jelas Prof. Dr. Noroyono Wibowo, HeadMaternal Fetal Medicine, University of Indonesia.


Associate Professor, Dr. Matthew Warren Kemp, dari National University of Singapore, mempresentasikan data riset yang menunjukkan, biomarker pada darah ibu hamil dapat menjadi model prediksi yang efektif untuk menentukan risiko patologi dalam sindrom kehamilan berat, termasuk preeclampsia dan chorioamnionitis. Hal ini berpotensi membuat kemajuan dalam deteksi dini seputar komplikasi kehamilan sebelum presentasi klinis.


Mengulas sejumlah pertimbangan tersebut, Dr. Hoa dari HCMC Medical Genetics Institute, Salah Satu Pendiri Gene Solutions, membagikan data tahap awal multi-omic biomakers untuk deteksi dini komplikasi kehamilan, serta meluncurkan program studi multi-center, "Building and Evaluating an Early Prediction Model for Pregnancy Complications: Pre-eclampsia, Preterm Birth, and Gestational Diabetes in Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT)". Uji klinik dua tahap ini akan berlangsung pada 2024 hingga 2026 di Asia Tenggara. Dengan demikian, uji klinik ini menjadi dasar bagi NIPT generasi baru sebagai triage screen dalam deteksi dini komplikasi kehamilan. (Tim Liputan)

Editor : Aan


 Hoa Giang, Institut Genetika Medis HCMC, salah satu pendiri Gene Solutions.

Share:
Komentar

Berita Terkini