Alisa Khadijah ICMI Kalimantan Barat Gelar Diskusi Pengelolaan Bisnis Ditengah Krisis

Editor: Redaksi author photo
Alisa Khadijah ICMI Kalimantan Barat  Gelar Diskusi Pengelolaan Bisnis Ditengah Krisis

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Tantangan dalam berbisnis tidak dapat dihindari. Tantangan yang sangat kuat pengaruhnya terhadap usaha kecil dan menengah adalah adanya krisis percaya diri dan krisis kepercayaan konsumen atau pelanggan.

 

Salah satu pemicu krisis percaya diri disebabkan munculnya para pesaing dengan kreatifitas dan inovasi dari bisnis yang sama. Sedangkan krisis kepercayaan dapat disebabkan berbagai faktor dimasa lalu, diantaranya kekecewaan konsumen atau pelanggan.

 

Menganalisa fenomena tersebut Asosiasi Muslimah PengusahaSe-Indonesia (ALISA) Khadijah ICMI Wilayah Kalimantan Barat melaksanakan diskusi dan kajian dengan tema “Tata Kelola Bisnis ditengah Krisis” dengan Narasumber Dr.Hj. Fauziah, MM.

 

Kegiatan diskusi dan kajian dengan tema “Tata Kelola Bisnis ditengah Krisis” oleh Asosiasi Muslimah PengusahaSe-Indonesia (ALISA) Khadijah ICMI Wilayah Kalimantan Barat dilaksanakan di Cafe Donat Genic Jalan Ampera Pontianak Kalimantan Barat pada hari Jumat (22 Maret 2024) lalu.

 

Dalam keterangan persnya Ketua Asosiasi Muslimah PengusahaSe-Indonesia (ALISA) Khadijah ICMI Wilayah Kalimantan Barat, Aida Mokhtar, M.Hum mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Pengurus Alisa Khadijah Kalbar kepada keluarga yang masih belum beruntung secara ekonomi.

 

“Alhamdulillah untuk mengisi aktifitas di bulan Ramadhan Alisa Khadijah ICMI Kalimantan Barat menyelenggarakan 2 kegiatan, yaitu Kegiatan sosial dengan Tema Alisa Khadijah Berbagi dan agenda kedua adalah Kajian Ekonomi Syariah denga  menghadirkan Nara Sumber yakni DR Fauzia , MM,” ungkap Aida Mochtar. 

 

Kegiatan Alisa Khadijah ini merupakan bentuk kepedulian Pengurus Alisa Khadijah Kalbar kepada keluarga yang masih beruntung secara ekonomi. Dan didasarkan kepada keluarga yang memiliki ibu Hamil dan masih menyusui.

 

“Semoga dnegan bantuan ini meski tidak seberapa jika dinilai, dapat membantu meringankan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

 

Sementara untuk agenda kedua Kajian Ekonomi Syariah denga  menghadirkan Nara Sumber yakni DR Fauzia, MM  Dosen IAIN Pontianak.

 

“Tujuannya adalah penguatan strategi Bisnis di era krisis agar para pelaku usaha atau penggiat ekonomi tetap eksis menjalankan usahanya serta peluang-peluang bisnis masa depan yang bisa dikembangkan oleh pengurus ataupun Anggota Alisa Khadijah Kalbar,” ucap Aida Mochtar.

 

Dalam pemaparannya Dr.Hj. Fauziah, MM menyebut dampak jangka panjang dari kekecewaan tersebut menimbulkan berkurangnya konsumen secara terus menerus yang mengakibatkan bisnis yang dijalankan tidak dapat berkembang.

 

Masa Covid-19 tidak sedikit para pebisnis yang tutup karena tidak ada pelanggan. Namun Pasca Covid ini mereka berangsur-angsur mulai menunjukkan geliatnya. Namun belum semua mampu bangkit karena berada pada kondisi sulit.

 

“Para pebisnis harus memiliki jiwa kewirausaan yang kuat agar dapat bangkit dengan semangat pantang menyerah, bekerja keras, berani mengabil keputusan, cepat mengambil keputusan, siap menghadapi tantangan, pandai membaca peluang, kreatif dan inovatif, mengenal potensi diri, belajar dari orang sukses, mampu mengendalikan risiko,  dan pandai bergaul,” jelasnya.

 

Bisnis harus direncanakan dengan meperhatikan apakah bisnis tersebut untuk jangka pendek atau jangka menengah atau jangka panjang. Bisnis jangka pendek merupakan usaha yang dilakukan dapat berubah-ubah dalam waktu yang singkat dan lokasi yang berpindah-pindah.

 

Bisnis jangka menengah dapat berupa bisnis industri rumah tangga dengan jenis usaha tidak mudah berubah. Sedangkan bisnnis jangka panjang dapat bertahan dalam waktu yang lama tidak surut oleh zaman, memiliki team work, memiliki pelanggan tetap, dan strategi bisnis handal.

 

Semua jenis bisnis harus terkelola dengan baik, agar dapat memberikan kepercayaan kepada pelanggan. Tidak sedikit bisnis jangka panjang yang digeluti tidak bertahan lama, disebabkan pengelola ada halangan sementara atau tetap,” jelasnya lagi.

 

Hal ini dikarenakan pengelolaan dilakukan sendiri atau memiliki SDM yang kurang kompeten sebagai penerus dan tanpa ada team work yang baik. Menghadapi tantangan internal maka pada materi ini juga telah disampaikan alternatif usaha yang dapat dikembangkan dan cara pengembangannya. (tim liputan).

 

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini