Menara Turbin Angin Yang Menggunakan Kayu Veneer Laminasi Mendapatkan Aplikasi Komersial Pertamanya
KALBARNEWS.CO.ID
(SWEDIA)
- Modvion Swedia berencana membangun pabrik produksi menara turbin angin dari
kayu veneer laminasi (LVL) pada tahun 2027. Teknologi ini baru-baru ini diuji
di kota Skara di Swedia barat, di mana terdapat ladang angin berkapasitas 2
megawatt (MW) dengan bilah generator. dan menara berbahan LVL mulai beroperasi
pada Desember 2023.
Fasilitas baru ini memungkinkan Modvion meningkatkan jumlah menara yang diproduksi menjadi lebih dari 100 unit per tahun.
Saat ini, material yang paling umum digunakan pada menara turbin angin adalah baja, namun penggunaannya menimbulkan sejumlah masalah. Menara baja tidak dapat menopang bobotnya sendiri, terutama jika menggunakan bilah besar, yang digunakan pada turbin angin berkekuatan tinggi.
Akibatnya, menara
baja memerlukan perkuatan tambahan, termasuk melalui semen, yang merupakan
salah satu penghasil emisi karbon dioksida terbesar. Permasalahan lainnya
adalah transportasi darat, yang sering kali bukan merupakan pilihan karena
besarnya ukuran menara baja. Terakhir, dibutuhkan hingga 50.000 baut untuk
memasang menara baja, dan baut tersebut perlu dipantau secara berkala.
Insinyur Modvion berusaha memecahkan masalah ini dengan menggunakan menara yang terbuat dari LVL, material komposit berbasis kayu, yang biasa digunakan dalam konstruksi bangunan dan jembatan. Menara setinggi 105 meter yang dipasang di pembangkit listrik di Skara terdiri dari 28 blok yang berisi 144 lapisan kayu veneer laminasi, dengan setiap lapisan terbuat dari pohon cemara (lebar 3 mm).
Setiap menara memiliki total tujuh bagian (dengan
empat modul per bagian), diikat dengan bagian baja yang direkatkan ke permukaan
bagian dalam modul. Solusi ini tidak hanya membuat menara lebih mudah diangkut,
namun juga menjadikannya karbon negatif karena kayu menyerap karbon dioksida
selama penggunaan jangka panjang.
Keuntungan lainnya adalah pilihan untuk membangun menara tinggi (tinggi 200 meter ke atas), yang berkat material kayunya, dapat menopang beratnya sendiri dan juga memungkinkan para insinyur memasang bilah dengan diameter hingga 300 meter.
Setelah dinonaktifkan, menara ini dapat digunakan
sebagai balok berkekuatan tinggi dalam operasi konstruksi. Satu-satunya
kelemahan utama dari solusi ini adalah tidak dapat digunakan untuk angin lepas
pantai; Meskipun demikian, industri pembangkit listrik tenaga angin lepas
pantai semakin banyak menggunakan generator berbentuk piramida, yang tidak
seperti kincir angin, tidak melibatkan penggunaan menara. (tim Liputan)
Editor : Aan