Psikologi Keangkatanlautan, Cara Jitu Satgas MTF TNI KONGA XXVIII-N/ UNIFIL Dobrak ICE Barriers
KALBARNEWS.CO.ID
(LEBANON)
- Bertugas di kapal perang identik
dengan kondisi Isolated, Confined, Extreme (ICE) terlebih beroperasi di bawah
bendera PBB yang berkarakter multinasional, standar tinggi, jauh dari tanah
air, tempo operasi lama, serta tantangan medan tugas yang kompleks dan dinamis
membutuhkan berbagai inovasi dalam pembinaan personel.
Salah satunya melalui pekan psikologi keangkatanlautan secara berkala seperti yang dilaksanakan perwira psikologi Satgas, Kapten Laut (KH) Dhimas Rezananta, S.Psi. Bertempat di Laut Mediterania dan Port of Beirut Lebanon. Rabu (3/1/2024).
Kegiatan ini didesain
untuk memberikan reinforcement psikologis mengatasi Fatigue Seafarer, manajemen
stres, dan menangani kondisi ICE sehingga setiap prajurit senantiasa memiliki
moril dan kesiapsiagaan tinggi dalam menuntaskan misi yang diemban.
Jelang end mission,
Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/ UNIFIL kembali menggelar pekan psikologi
keangkatanlautan yang terangkum dalam dua tahap yakni harbor phase dan sea
phase. Materi pokok harbor phase mencakup soft skill berupa manajemen stres dan
komunikasi yang diperlukan dalam deteksi dan penanganan stres yang mungkin
timbul setelah setahun bertugas, menjaga moril, meningkatkan kemampuan
komunikasi efektif, serta memperkuat soliditas tim. Kegiatan diawali dengan
materi psikoedukasi dan afirmasi positif di dalam kapal dilanjutkan field
psychology melalui mini outbond yang sekaligus menjadi media refreshing.
Pada tahap sea phase,
dilaksanakan pemberian materi lanjutan di beberapa kompartemen kapal dilanjutkan
field psychology yang dikemas dalam permainan gambar dan komunikata, serta
menyusun profil bentuk diorama menggunakan peralatan di kapal perang. Hal ini
dinilai mampu mempertajam kolaborasi, daya ingat, logika verbal, dan
pengambilan keputusan.
Setiap prajurit
dilatih agar mampu melihat setiap problem penugasan, memahaminya dengan baik
dan mengkomunikasikannya secara efektif untuk dapat mengatasi problem
penugasan. Manisfestasi perilaku yang dihasilkan berupa ketahanan kerja, kerja
sama dan komunikasi yang baik sekalipun di bawah tekanan, serta stabilitas
emosi.
“Pekan psikologi
keangkatanlautan kali ini didesain untuk menyiapkan prajurit jelang end mission
dan lintas laut kembali ke tanah air. Keberhasilan metode ini selain
berkontribusi dalam menjaga moril dan kesiapan prajurit untuk menjawab
tantangan tugas, juga akan menjadi sumbangsih TNI Angkatan Laut bagi
pengembangan ilmu pengetahuan bidang psikologi,” jelas Dansatgas MTF TNI Konga
XXVIII-N/UNIFIL, Letkol Laut(P) John David Nalasakti Sondakh.(Tim Liputan)
Editor : Aan