Ilmuwan Rusia Membuat Aluminium Dan Skandium Dari Abu Batu Bara

Editor: Redaksi author photo

Aluminium Dan Skandium Dari Abu Batu Bara

KALBARNEWS.CO.ID (RUSIA)
- Abu batubara adalah limbah yang dihasilkan setelah pembakaran batubara di pembangkit listrik dan panas gabungan (CHPP). Sebagian besar komponen bermanfaatnya – aluminium dan logam tanah jarang – terkandung dalam mullite, mineral kelas silikat, yang tahan terhadap asam dan alkali. (12 Januari 2024).


Untuk membuka mullite, penulis penelitian terlebih dahulu mengolah abu dengan larutan soda kaustik konsentrasi tinggi dan menghilangkan unsur magnet darinya, kemudian dilakukan pencucian (komponen padat diubah menjadi larutan cair).


“Sebelum pencucian asam, kami menghilangkan silika dari abu menggunakan larutan soda kaustik. Hasilnya, kami menghilangkan lebih dari 60% silikon tanah, 70% besi dalam bentuk konsentrat terpisah, dan hingga 10–20% tanah liat (alumina oksida). Berkat penghilangan awal silika, kami berhasil meningkatkan reaktivitas mullit dan dengan demikian menurunkan suhu operasi pelindian asam hingga 170 C°” , Universitas Federal Ural mengutip Andrei Shoppert, asisten profesor logam non-besi. departemen.


Sampel abu diambil di Pembangkit Listrik Regional Reftinskaya (Wilayah Sverdlovsk), di mana batubara dibakar dalam boiler limbah panas pada suhu 1.300 C°. Bahan bakunya termasuk silikon dioksida (62%), aluminium oksida (24,6%) dan besi oksida (3%). Dengan bantuan pencucian asam, para ilmuwan berhasil memulihkan hingga 85% aluminium dan skandium. Perlakuan awal abu dengan soda kaustik memungkinkan penurunan suhu pelindian dari 210 C° menjadi 170 C°.


Menurut pendapat para ilmuwan, pendekatan baru ini memungkinkan perolehan kembali aluminium terlepas dari kandungan abunya. “Contohnya, di Tiongkok, penelitian mengenai penggunaan abu untuk memulihkan alumina telah dilakukan selama bertahun-tahun dan terdapat pabrik percobaan, namun abu di pabrik tersebut pada awalnya memiliki kandungan alumina yang lebih tinggi — hingga 50%. 


Selain itu, abu kita lebih tahan untuk memulihkan unsur-unsur karena suhu produksinya yang tinggi. Namun demikian, apapun metode pembakaran batubaranya, terdapat kandungan aluminium dan logam tanah jarang yang tinggi dalam abunya. 


Itulah sebabnya limbah tersebut merupakan bahan baku yang menjanjikan untuk memulihkan logam tersebut” , Universitas Federal Ural mengutip Andrei Shoppert.(Tim Liputan )

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini