Kapasitas Sistem Penyimpanan Energi AS Akan Berlipat Ganda Pada Akhir Tahun 2023
KALBARNEWS.CO.ID (AMERIKA SERIKAT) - Kapasitas terpasang sistem penyimpanan energi di Amerika
Serikat akan mencapai 18 gigawatt (GW) pada akhir tahun 2023, dua kali lipat
dibandingkan tahun sebelumnya (9 GW). Pada akhir tahun 2024, angka ini akan
mencapai 32,1 GW, menurut perkiraan Administrasi Informasi Energi (EIA) AS.
Pengenalan sistem penyimpanan energi di Amerika Serikat didorong oleh pengembangan sumber energi terbarukan (RES). Menurut EIA, total kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi, unit biomassa, serta generator angin dan surya yang terhubung ke jaringan listrik publik di Amerika Serikat mencapai 241,1 GW pada bulan Oktober 2023, melebihi angka pada bulan Desember 2019 (149,7 GW) sebesar 61%.
Porsi sumber-sumber energi ini dalam bauran
energi, yang mencapai 11% pada tahun 2019, meningkat menjadi 15% dalam sembilan
bulan pertama tahun 2023 (tidak termasuk sumber-sumber di luar jaringan
listrik). Hal ini menyebabkan meningkatnya permintaan akan sistem penyimpanan
energi yang dapat melindungi risiko pasokan energi dalam kondisi cuaca buruk.
Salah satu indikator tren ini adalah kenaikan harga litium yang digunakan dalam sistem penyimpanan energi. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), harga rata-rata litium karbonat di Amerika Serikat naik dari $11.700 per ton pada tahun 2019 menjadi $37.000 per ton pada tahun 2022. Selain pengembangan RES, faktor lain yang berkontribusi terhadap kenaikan harga litium karbonat adalah meningkatnya popularitas kendaraan listrik.
Menurut EIA, total
pangsa mobil listrik dan hibrida dalam penjualan mobil penumpang baru pada tiga
kuartal pertama tahun 2023 mencapai 16% di Amerika Serikat, melebihi angka yang
tercatat pada tahun 2021 dan 2022 (masing-masing 9% dan 12,5%). ).
Sistem penyimpanan energi berdasarkan penggunaan baterai litium-ion, seng-bromin, dan jenis baterai lainnya bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan efisiensi energi terbarukan. Cara alternatifnya adalah dengan mengintegrasikan generator angin dan surya dengan pembangkit listrik tenaga pompa (PSPP), yang biasanya mencakup dua reservoir dengan perbedaan ketinggian.
Listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga angin dan
surya pada saat permintaan rendah dapat digunakan untuk memompa air dari
reservoir bawah ke reservoir atas, yang kemudian air tersebut dibuang pada saat
permintaan meningkat, sehingga dapat menyalakan generator listrik.
Kapasitas PSPP di Amerika Serikat pada bulan Oktober 2023 berada pada tingkat yang hampir sama dengan bulan Desember 2019 (23,2 GW berbanding 22,8 GW). Namun, PSPP adalah jenis pembangkit listrik tenaga air paling populer yang sedang dibangun di seluruh dunia.
Pada Mei 2023, PSPP
menyumbang 15% dari kapasitas pengoperasian fasilitas pembangkit listrik tenaga
air di seluruh dunia (166,1 GW dari 1.131 GW) dan 52% dari kapasitas fasilitas
pembangkit listrik tenaga air yang sedang dibangun (101 GW dari 192,8 GW), Global
Energy Kata monitor. (Tim liputan)
Editor : Aan