KALBARNEWS.CO.ID (YUMA PROVING GROUND) -- Raytheon, sebuah bisnis RTX, berhasil mendemonstrasikan
kemampuan Low, slow, small-unmanned aircraft Integrated Defense System atau
LIDS dalam masa uji coba musim panas tahunan Angkatan Darat Amerika Serikat.
Para pejabat Angkatan Darat AS yang bergabung dalam acara ini adalah perwakilan
dari sejumlah pasukan darat sekutu internasional yang hadir untuk menyaksikan
uji coba tersebut secara langsung. 25 Oktober 2023 KuRFS dan Coyote dari Raytheon Berhasil Mendeteksi dan Mengalahkan Target UAS
Ku-band Radio Frequency Sensor Raytheon, yang dikenal sebagai KuRFS, dan keluarga efektor Coyote® memberikan kemampuan penting
untuk mendeteksi dan mengalahkan LIDS, solusi antidrone andalan Angkatan Darat.
Mengikuti
suksesnya masa uji coba musim panas Angkatan Darat yang serupa pada 2021 dan 2022, KuRFS dan Coyote terbukti efektif lagi
tahun ini, memenuhi semua persyaratan uji coba terhadap target manuver
berkecepatan tinggi.
"Ini
menandai tonggak sejarah baru dalam rekam jejak kesuksesan dan performa
kemampuan counter-UAS kami yang telah terbukti," ujar Tom Laliberty,
Presiden Land & Air Defense Systems Raytheon. "Saat ancaman sistem
tanpa awak terus berkembang, performa dan keandalan sistem C-UAS yang lengkap
sangatlah penting, dan kami tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem ini
guna memberikan solusi yang efektif bagi pelanggan kami agar tetap terdepan
dalam menghadapi ancaman tersebut."
Radar
360-degree KuRFS yang persisten ini unggul dalam uji tekanan dan berhasil
mendeteksi serta melacak kawanan target yang rumit dengan lebih dari 30
kendaraan pesawat tanpa awak. Coyote mengalahkan sejumlah target, baik tunggal
maupun kawanan, yang menunjukkan berkurangnya waktu yang dibutuhkan untuk
mengalahkan banyak ancaman. Pengujian ini memvalidasi perangkat keras dan
perangkat lunak yang baru saja ditingkatkan pada kedua sistem, untuk
mengoptimalkan kemampuan dan performanya.
Minat
internasional terhadap sistem ini sangat tinggi, dengan beberapa negara sekutu
meminta informasi dan arahan. Angkatan Darat AS saat ini sedang memperkuat pertahanan
antidrone dengan LIDS, mengajukan kontrak kepada Raytheon pada Oktober 2022
untuk melengkapi dua divisi Angkatan Darat dengan LIDS, diikuti dengan kontrak
untuk tambahan situs tetap dan sistem mobile LIDS yang diajukan pada awal tahun ini guna
mendukung Pusat Komando Angkatan Darat AS lebih lanjut. Kontrak ketiga
baru-baru ini diajukan untuk melengkapi divisi Angkatan Darat ketiga.
Raytheon
telah mengembangkan teknologi yang mampu, serta sistem yang lengkap dan dapat
disesuaikan, yang memungkinkan pelanggan dari pihak militer maupun sipil
mengalahkan ancaman UAS yang rumit di lingkungan apa pun. Perusahaan ini telah
mengembangkan sensor berperforma tinggi yang terintegrasi serta efektor kinetik
dan nonkinetik hemat biaya yang memungkinkan pelanggan untuk memilih efektor
yang tepat dalam melawan beragam ancaman dan mengalahkan ancaman tersebut dengan
lebih efisien.
RTX adalah perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan terbesar di dunia. Dengan lebih dari 180.000 karyawan global, kami mendorong batas-batas teknologi dan ilmu pengetahuan untuk mendefinisikan kembali cara menghubungkan dan melindungi dunia.
Dengan bisnis terdepan di
industri ini – Collins Aerospace, Pratt & Whitney, dan Raytheon – kami
memajukan dunia penerbangan, merekayasa sistem pertahanan terintegrasi untuk
keberhasilan operasional, dan mengembangkan solusi teknologi dan manufaktur
generasi mendatang untuk membantu pelanggan global mengatasi tantangan mereka
yang paling penting. Perusahaan ini, dengan penjualan
sebesar $67 miliar pada tahun 2022, berkantor pusat
di Arlington, Virginia (Tim Liputan)
Editor : Aan