KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Galeri Indonesia Kaya menyuguhkan pertunjukan
seni yang memikat hati, bertajuk“Suara Harmoni Kalimantan” yang menampilkan
Oppie Andaresta, Soul of Borneo dan FDKJ. (23 September 2023)Kekayaan Warisan Budaya Kalimantan Dalam Pertunjukan Seni Musik
Selaras dengan namanya,
pertunjukan yang diselenggarakan pada Sabtu (23/9/2023) ini, menyuguhkan pertunjukkan
berupa seni musik dan seni tari yang kental dengan kebudayaan Kalimantan.
“Sore ini, penikmat seni yang
memenuhi Auditorium Galeri Indonesia Kaya dibawa menikmati kekayaan warisan
budaya melalui pertunjukan seni musik dan tari khas yang menjadi sebuah
perpaduan harmoni memukau dari berbagai elemen seni tradisional Kalimantan.
Kecintaan serta semangat cinta budaya sangat tertuang melalui pertunjukan pada
sore hari ini oleh Oppie Andaresta, kelompok Suara Harmoni Kalimantan &
FDKJ. Kami harap, pertunjukan unik khas Kalimantan ini dapat meningkatkan minat
generasi muda untuk mempelajari dan semakin mencintai ragam kebudayaan yang ada
di Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
Selain seni musik yang memikat, penikmat seni
dihibur dengan seni tari yang memukau khususnya dari Suku Dayak Kalimantan Barat
dengan tema Soul of Borneo menyuguhkan tari sumpit, tari gong, tari mandau, dan
tarian lainnya dari Kalimantan.
Seni musik dan seni tari yang
disuguhkan dalam pertunjukkan ini melahirkan alunan nada yang memanjakan
telinga dengan menyatukan berbagai instrumen tradisional seperti sapek, suling,
gamelan, gong, ketubung gubeh.
“Senang sekali sore ini saya
dapat kembali berkesempatan untuk tampil di Auditorium Galeri Indonesia Kaya,
setelah sebelumnya saya menghibur para penikmat seni di tahun 2018. Melalui
pertunjukan ini kami ingin menyuguhkan keindahan budaya Kalimantan, karena
selain memiliki kekayaan sumber daya alam, Kalimantan juga memiliki ragam
kebudayaan yang indah dan amat kaya. Kami harap, penampilan kami sore hari ini
dapat menghibur, serta dapat menjadi media untuk menyebarkan rasa cinta budaya melalui
seni pertunjukan,” ujar Oppie Andaresta.
Pementasan ini juga menggandeng Nek Daniang, seorang musisi bersertifikasi yang berasal dari Kalimantan Barat dan telah memiliki kiprah di dunia industri tari dan musik sejak 2006.
Dalam karirnya di bidang musik dan tari, Nek Daniang telah memiliki sanggar serta terpilih menjadi ketua bidang kesenian dan kebudayaan mewakili Kalimantan di DKI Jakarta.
Kiprahnya di dunia seni dan tari dibuktikan dari kolaborasi
yang telah dilakukan Yulius dengan beberapa musisi di tanah air. Dalam dunia
seni Kalimantan, Nek Daniang telah menciptakan perkembangan dalam peradaban
kesenian kearah yang positif.
Nek Daniang bukan hanya
menghadirkan keindahan seni Kalimantan melalui musik dan tari, melainkan terlibat
aktif dalam mempromosikan serta mengembangkan seni budaya daerahnya.
“Suara Harmoni Kalimantan ini
merupakan salah satu gebrakan baru di bidang kebudayaan yang mampu menciptakan
wajah baru bagi kesenian daerah Indonesia. Menurut saya pertunjukan ini juga
dapat menjadi strategi yang diambil untuk menyebarkan kebudayaan Kalimantan
melalui suguhan pertunjukkan yang tidak terlupakan bagi penikmat seni di
Indonesia. Saya berharap pertunjukan sore ini dapat menjadi inspirasi bagi
generasi muda untuk tetap mencintai dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia,
khususnya Kalimantan, sehingga seni dan budaya tersebut terus hidup dan
berkembang di masa yang akan datang,” pungkas Nek Daniang .
Sekilas Galeri Indonesia Kaya
(GIK) Galeri Indonesia Kaya merupakan ruang publik berbasis digital yang didedikasikan
untuk masyarakat dan dunia seni pertunjukan Indonesia sebagai wujud komitmen
Bakti Budaya Djarum Foundation untuk terus memperkenalkan dan melestarikan
kebudayaan Indonesia khususnya generasi muda agar tidak kehilangan identitasnya
sebagai bangsa Indonesia.
Ruang publik yang berlokasi di West Mall Grand Indonesia lantai 8 ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dengan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya bagi generasi muda, dengan cara yang menyenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.
Sejak diresmikan pada 10
Oktober 2013 yang lalu, Galeri Indonesia Kaya telah dikunjungi lebih dari 700.000
pengunjung dan menyelenggarakan lebih dari 2.000 pertunjukan yang dipadu dengan
konsep kekinian.
Selama itu pula, lebih dari
500 pekerja seni terlibat dalam beragam kegiatan seni seperti tarian, Tempat
seluas 635 m2 ini juga memiliki auditorium berkapasitas 150 penonton yang
didukung fasilitas modern sebagai sarana bagi pelaku seni maupun masyarakat
umum untuk menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara
gratis, termasuk pengunjung dan penontonnya.
Selain menampilkan ragam
budaya nusantara di panggung budaya auditorium, konsep desain Galeri Indonesia
Kaya tetap mengangkat ke-khas-an Indonesia dalam interior sentuhan rotan
kekinian dengan motif pucuk rebung dan kembang tanjung, motif parang (pada ceiling).
Berbagai aplikasi terbaru dihadirkan
dalam bentuk projection mapping dengan teknologi sensor yang interaktif dan menyenangkan.
Secara keseluruhan, terdapat 7 aplikasi yang terinspirasi dari ragam kekayaan
Indonesia, antara lain: Bersatu Padu, Selaras Seirama, Sajian Rasa, Arundaya,
Cerita Kita, Arungi, dan Pesona Alam.
Mencintai budaya adalah wujud
rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa
adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.(Tim liputan).
Editor : Aan