KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) –
SMA Negeri 26 Jakarta menorehkan pencapaian yang menggembirakan di pertengahan tahun
2023. Sekolah ini mengantarkan 64% dari total 248 siswa Kelas III-nya, masuk ke
Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Rabu (6 September 2023) SMA Negeri 26 Jakarta Beberkan Kiat Suksesnya
Kepala Sekolah SMA Negeri 26
Jakarta, Drs. Dudung Abdul Qodir, Msi, menyampaikan kebanggaannya terhadap
pencapaian luar biasa yang dicapai oleh siswa-siswanya. "Prestasi ini merupakan
hasil kerja keras dan dedikasi siswa-siswi kami selama tiga tahun belajar. Kami
hanya berupaya memfasilitasi pendidikan berkualitas serta pembinaan yang
komprehensif agar mereka siap menghadapi ujian masuk perguruan tinggi
negeri," ujar Dudung.
Salah satu siswi SMA Negeri
26 yang mencapai kesuksesan gemilang adalah Naira Majeeda Rosyidi, putri
pertama dari pasangan Agus Rosyidi, SE dan Ns. Wiwin Sri Windari, S.Kep. Rara, demikian
ia biasa disapa, berhasil diterima di Kelas Internasional Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran (Unpad) yang membuka Double Degree Programme dengan
Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM).
Saya merasa sangat bersyukur
atas dukungan dan bimbingan yang diberikan oleh para guru di SMA Negeri 26
Jakarta. Mereka tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga memberikan
kami wawasan yang luas dan keterampilan untuk mengembangkan diri,"
ungkap Rara.
Tak bisa dipungkiri, sekolah
sangat menentukan pengembangan diri siswanya. Guru Bimbingan Konseling SMA
Negeri 26 Jakarta, Aji Widodo, juga berbicara tentang peran penting pembinaan psikologis
dan pengembangan potensi siswa ini.
Kami senantiasa memberikan
bimbingan karier dan konseling kepada para siswa agar mereka memiliki pemahaman
yang jelas tentang minat, bakat, dan cita-cita mereka. Dengan pendekatan ini,
para siswa dapat memilih jurusan yang sesuai dengan potensi mereka,"
tutur Aji Widodo.
Aji menambahkan, bahwa SMA
Negeri 26 juga giat membuka jalur eksternal untuk membuka peluang lebih lebar
bagi siswanya yang berprestasi. “Kami telah membangun jaringan yang kuat dengan
beberapa universitas ternama sehingga siswa-siswi berprestasi kami memiliki
kesempatan lebih besar untuk diterima melalui jalur undangan,” papar Aji.
Pendekatan Personal dalam
Pembelajaran
Selain bimbingan karir dan
konseling, pihak sekolah mengungkapkan bahwa pendekatan personal dalam
pembelajaran juga mempunyai peran penting. Guru Wali Kelas Naira, Ibu Dra
Lasmani mengatakan, “Dengan memahami karakter dan kebutuhan masing-masing
siswa, kami dapat memberikan dukungan yang lebih efektif. Kasus Rara adalah contoh
bagaimana kerja tim antara guru, siswa, dan orang tua dapat menghasilkan
prestasi gemilang.”
Jauh hari sebelum mengikuti
test masuk PTN, Rara bahkan sudah menyiapkan diri dengan matang. Tak hanya
persiapan akademis, ia juga mengikuti kegiatan sosial untuk menunjang portofolio
akademisnya.
Selaras dengan keinginannya
untuk masuk fakultas kedokteran, Rara mengikuti program pengabdian masyarakat
ke Labuan Bajo selama 14 hari. Pengabdian ini dilaksanakan di Pulau Komodo,
Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 14-21 Januari 2023. “Saya ikut pengabdian
divisi kesehatan karena ingin menyelami dunia kedokteran. Disana ada orang-orang
hebat dari berbagai profesi pekerjaan, mulai dari dokter, apoteker, mahasiswa, sampai
anak SMA seperti saya,” ujar Rara.
Rara menambahkan, mereka
kemudian bersama-sama menyusun, merencanakan, melaksanakan program-program untuk
masyarakat di Pulau Komodo. Sejumlah program pun digulirkan. Ada Gema Cermat
yaitu pelatihan edukasi penggolongan obat untuk masyarakat. Program penyuluhan stunting
dan perlombaan Makanan Pendamping ASI (MP ASI).
“Lalu ada penyuluhan
hipertensi dan TBC. Program pengenalan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
(P3K). Dan terakhir, program medical check-up untuk memfasilitasi masyarakat setempat
ikut serangkaian tes yang bisa membantu menilai kondisi kesehatannya,” tukas
Rara.
Program pengabdian masyarakat
ini atas inisiatif Rara sendiri saat duduk di bangku Kelas III. Dengan kegiatan
ini, maka prestasi akademiknya semakin lengkap dengan pengabdian social yang
selaras dengan keinginannya melanjutkan study di kedokteran.
Rara sudah bercita-cita jadi
dokter sejak masih remaja. “Motivasi awal jadi dokter karena ingin membantu
anak-anak autism yang di Indonesia agak jarang dokter khusus menangani autism. Padahal
saat ini penderita autism pada anak semakin meningkat di Indonesia jumlahnya,”
pungkas Rara. Kini, cita-cita Rara sudah mulai terbuka di depan mata, dan ia
pun bersyukur atas pencapaian ini.
Prestasi SMA Negeri 26
Jakarta ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi sekolah dan orang tua, tetapi
juga memberikan inspirasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berusaha dan berprestasi
dalam pendidikan. Keberhasilan Rara serta rekan-rekannya adalah bukti bahwa dengan
kerja keras, dukungan, dan pembinaan yang tepat, cita-cita untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi favorit dapat tercapai. (Tim Liputan)
Editor : Aan