Launching Pekan QRIS Nasional Dan KAPUAS ECONOMIC FORUM 2023
KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA)
- Berdasarkan rilis PDRB Kalbar Triwulan II 2023 oleh BPS, saat ini kita
menghadapi tantangan nyata yaitu kontraksi pertumbuhan sektor pertambangan
sebesar -12% (yoy) akibat belum optimalnya progress pembangunan refinery
bauksit serta larangan ekspor bauksit yang diimplementasikan sejak Juni 2023. Senin
(14 Agustus 2023).
Selain itu, perkembangan
pangsa lapangan usaha industri pengolahan di Kalimantan Barat masih belum
optimal sehingga perlu lebih didorong. Hal ini kemudian mendorong kita untuk
mencari alternatif sumber pertumbuhan baru.
Bank Indonesia memandang
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki potensi pengembangan lebih
lanjut untuk menopang gap tersebut, apalagi momentum akselerasi digital sejak
pandemi terus meningkat.
Hal ini tercermin dari
pangsa LU Perdagangan yang terus meningkat terakhir sebesar 15,57%. Selain itu,
Kalbar memiliki keunggulan dari sisi wilayah yang berbatasan langsung dengan
Malaysia dan Brunei Darussalam.
Untuk itu, melalui Pekan
QRIS Nasional (PQN) yang dilaksanakan serentak secara nasional di seluruh
kantor perwakilan Bank Indonesia, diharapkan dapat mendorong serta memperkuat
sektor pariwisata dan memperluas pembayaran lintas negara.
Kegiatan Pekan QRIS
Nasional akan berlangsung pada tanggal 14-20 Agustus 2023 dengan berbagai
kegiatan seperti sosialisasi dan edukasi untuk mendorong perluasan QRIS di
berbagai sektor, komunitas, serta lapisan masyarakat.
Penyelenggaraan kegiatan
PQN tersebut terasa makin semarak dengan kegiatan Kapuas Economic Forum (KEF)
yang merupakan forum diskusi yang akan dilaksanaka secara tahunan yang
menghadirkan para pakar yang kompeten di bidangnya dalam rangka mengakselerasi
perekonomian Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan ini,
KEF 2023 mengangkat tema mengenai Akselerasi Sektor Pariwisata Melalui
Digitalisasi dan Akseptasi QR Code Pembayaran. Pelaksanaan kegiataan ini juga
bersinergi dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Pontianak.
Ibu Anggini Sari, Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat membuka secara resmi rangkaian
kegiatan PQN Tahun 2023 yang akan dilaksanakan tanggal 14-20 Agustus 2023.
“Kegiatan Pekan QRIS
Nasional yang bertujuan untuk mendorong perluasan QRIS yang meliputi berbagai
kegiatan seminar, edukasi serta QRIS Market Week yang dirangkai dengan kegiatan
open booth showcase UMKM, food tenant, layanan masyarakat seperti pembuatan
SIM, SKCK dan pembayaran pajak menggunakan QRIS, serta layanan perbankan dan
berbagai perlombaan di Gaia Mall Kubu Raya” imbuhnya.
Selain itu, Ibu Anggini
Sari juga memaparkan kondisi perekonomian Kalimantan Barat terkini, dengan
poin-poin sebagai berikut : Perkembangan Global dan Nasional 14 Agustus 2023.
SIARAN PERS
Ketidakpastian ekonomi
global masih tinggi. Pertumbuhan ekonomi global 2023 diprakirakan tetap sebesar
2,7%, namun disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Pertumbuhan Amerika
Serikat (AS) dan beberapa negara maju di Eropa diprakirakan lebih baik,
dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga seiring dengan perbaikan upah dan
keyakinan konsumen.
Sementara itu,
pertumbuhan ekonomi Tiongkok lebih rendah sejalan dengan tertahannya konsumsi
dan investasi terutama di sektor properti.
Tekanan inflasi di
negara maju masih relatif tinggi dipengaruhi oleh perekonomian yang lebih kuat
dan pasar tenaga kerja yang ketat Hal ini diprakirakan akan mendorong kenaikan
lebih lanjut suku bunga kebijakan moneter di negara maju, termasuk Federal
Funds Rate (FFR) (Higher for Longer).
Pertumbuhan ekonomi
Indonesia secara nasional pada triwulan II 2023 tumbuh meningkat sebesar 5,17%,
didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Konsumsi rumah tangga
meningkat didorong oleh terus naiknya mobilitas, membaiknya ekspektasi
pendapatan, dan terkendalinya inflasi, serta dampak positif dari Hari Besar
Keagamaan Nasional (HBKN). Investasi juga meningkat terutama investasi non
bangunan didukung oleh perbaikan impor barang modal.
Sementara itu, ekspor
barang kontraksi sejalan ekonomi global yang melemah, sedangkan ekspor jasa
tumbuh tinggi dipengaruhi oleh kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara. Dengan
perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 diprakirakan dapat
mencapai kisaran 4,5-5,3%. Inflasi nasional tetap dalam sasaran.
Inflasi IHK pada bulan
Juli 2023 tercatat 3,08% (yoy) sehingga berada di dalam sasaran 3,0±1%.
Penurunan inflasi terjadi di semua kelompok. Dengan perkembangan tersebut, Bank
Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% pada sisa
tahun 2023 dan 2,5±1% pada 2024.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia
pada 24-25 Juli 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate
(BI7DRR) sebesar 5,75%.
Keputusan mempertahankan
BI7DRR sebesar 5,75% ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk
memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada sisa
tahun 2023 dan 2,5±1% pada 2024.
Fokus kebijakan
diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai Rupiah untuk mengendalikan inflasi
barang impor (imported inflation) dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian
pasar keuangan global.
Ketentuan terkait dengan
instrumen penempatan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA)
dikeluarkan sejalan dengan PP No 36 tahun 2023. Terbaru, BI juga memperkuat
kebijakan insentif likuiditas makroprudensial untuk mendorong kredit/pembiayaan
dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata dan pembiayaan inklusif dan
hijau.
PDRB Kalbar
Perekonomian Kalimantan
Barat tumbuh sebesar 4,00% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya
yang tumbuh sebesar 4,65% (yoy). Pertumbuhan ini searah dengan pertumbuhan di
Kalimantan, yang tercatat 5,56% (yoy).
Apabila dibandingkan
dengan pertumbuhan ekonomi nasional, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat
berbeda arah dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang melanjutkan peningkatan.
14 Agustus 2023.
SIARAN PERS
Sejalan dengan
perkembangan ekonomi Kalbar yang melanjutkan pertumbuhan meskipun melambat,
hasil survei konsumen BI Kalbar s/d triwulan II 2023 menunjukkan tingkat yang
optimis meskipun melambat.
Indeks Keyakinan
Konsumen (IKK) triwulan II 2023 tercatat optimis pada level 130,86, sedikit
lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 136,69. Keyakinan konsumen
triwulan II 2023 yang berada pada tingkat optimis ini didorong oleh geliat
konsumsi dan mobilitas masyarakat Kalbar pada liburan sekolah dan HBKN.
Di sisi lainnya,
pertumbuhan ekonomi Kalbar yang lebih tinggi tertahan oleh kontraksi lebih
dalam ekspor bauksit Kalbar pada triwulan II 2023, hingga kontraksi 100% (yoy).
Hal ini dikarenakan oleh: (1) tidak adanya penerbitan kuota ekspor bauksit
sejak awal tahun 2023, (2) rekomendasi ekspor beberapa perusahaan yang belum
disetujui pihak berwenang, serta (3) pemberhentian ekspor bauksit pada 10 Juni
2023. Ekspor bauksit memiliki rata-rata pangsa 20% pada total nilai ekspor
Kalbar tahun 2018-2022.
Selanjutnya, kami
melihat terdapat beberapa prospek dan risiko yang berpotensi mendasari
pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat tahun 2023, khususnya pada 3 (tiga) sektor
utama yaitu konsumsi RT, investasi, dan ekspor.
INFLASI
Pada bulan Juli 2023,
Kalimantan Barat mengalami inflasi bulanan sebesar 0,07% (mtm) atau secara
tahunan kita di level 4,04%. Realisasi tahunan tersebut lebih rendah dibanding
bulan sebelumnya yang sebesar 4,10% (mtm), namun masih lebih tinggi
dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat 3,08% (mtm).
Secara tahunan, inflasi
kelompok harga diatur pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Kelompok
Transportasi, masih berada di level 13,91%. Ini tidak hanya akibat scarring
effect kenaikan harga BBM di September 2022 lalu, namun juga akibat demand
angkutan udara yang meningkat terutama pada periode high season.
Dari sisi PDRB, hal
tersebut tentunya sangat positif namun dari aspek inflasi kita perlu mendorong
sisi supply yaitu maskapai khususnya low cost carrier agar dapat menahan kenaikan
harga di periode HBKN dan libur sekolah. Hal ini menjadi penting mengingat di
periode Januari - Juli baik di tahun 2023 maupun 2022, AU sangat sering menjadi
top five penyumbang inflasi Kalbar.
Selanjutnya, BI Kalbar
bersinergi dengan TPID terus mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi
Pangan (GNPIP) antara lain operasi pasar, KAD, subsidi ongkos angkut, gerakan
menanam di pekarangan, penguatan digitalisasi data terkait pengendalian
inflasi, pemberian bantuan berupa alsintan dan saprotan, dan upaya koordinasi
dan komunikasi dengan berbagai stakeholder terkait.
Dapat kami sampaikan
juga di tanggal 20 Agustus 2023, Bank Indonesia akan menyelenggarakan Regional
Event yaitu Opening Ceremony GNPIP Kalimantan Barat bersamaan dengan puncak
Pekan QRIS Nasional (PQN), dan HUT RI yang rencananya akan dihadiri oleh
Gubernur dan Ketua TPID se kalbar, FORKOPIMDA, serta FKIJK & BMPD. Adapun
lokasinya yaitu di halaman Kantor Gubernur Kalbar.
Dalam kegiatan tersebut
akan ada beberapa rangkaian program yaitu pemberian bantuan 20.000 bibit
tanaman hortikultura, Gelar Pangan Murah, pemberian alsintan, dan juga
penandatanganan KAD SingbebasWah. 14 Agustus 2023
SIARAN PERS SISTEM
PEMBAYARAN
Perkembangan transaksi
digital di Kalbar terus menunjukkan kinerja yang baik. dari sisi jumlah
pengguna, merchant, dan vol.
transaksi QRIS terus
menunjukan pertumbuhan positif. Perkembangan transaksi digital di Kalbar juga
berada di atas rata-rata pertumbuhan dengan provinsi lain di Kalimantan.
Berdasarkan data per Juli 2023, implementasi QRIS di Kalimantan Barat telah
mencapai 276.692 merchants.
KPwBI Kalbar senantiasa
melaksanakan perluasan elektronifikasi transaksi dan kolaborasi dengan
stakeholders sebagai upaya meningkatkan inklusi keuangan dan menekan angka
unbankable. Belum lama ini, BI Kalbar melakukan sosialisasi Keuangan Digital
bersama BAKTI Kominfo dan Sosialisasi Elektronifikasi Bansos.
Adapun narasumber yang
dihadirkan dalam Kapuas Economic Forum kali ini yaitu 1) Dr. Nur Zaimah binti
Ubaidillah, Senior Lecturer at Faculty of Economics and Business, Universiti
Malaysia Sarawak yang memaparkan mengenai UMKM dan perkembangan QR Cross border
di Malaysia, 2) Prof. Dr. Jamaliah, S.E., M.Si (Ketua ISEI Pontianak) yang
memaparkan tentang kendala dan strategi akselerasi sektor pariwisata Kalbar, 3)
Ibu Mirza dari Bank Indonesia Institute yang memaparkan mengenai peran QR Code
pembayaran dalam meningkatkan perekonomian Kalbar, dan 4) Ibu Marsiana Rika
Prihastari, S.IP., M.A.P, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Kepemudaan,
Olahraga dan Pariwisata Prov. Kalimantan Barat yang memaparkan mengenai key
drivers pengembangan pariwisata Kalbar dan roadmap pengembangan pariwisata ke
depan.
Dari perspektif yang
komprehensif tersebut diharapkan Kapuas Economic Forum ini dapat menyumbang
gagasan yang riil dan implementatif demi ekonomi Kalimantan Barat ke depan.(Tim
Liputan).
Editor : Lan