Generasi Z Moderat dan Toleran Bergerak Bangun Jaga Kerukunan Dan Kedamaian

Editor: Redaksi author photo

Kaban Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Manto Saidi, M.Si, dan peseta Foto bersama
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)  – Forum Kerukunan Umat Beragama gelar  Dialog Antar Siswa SMA/MA Lintas Agama dengan tema “Generasi Z: Moderat dan toleran bergerak membangun kerukunan dan  kedamaian Kalimantan Barat di Hotel 95 Pontianak. Sabtu (19 Agustus 2023)


Kegiatan ini Dihadiri  oleh Kaban Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Manto Saidi, M.Si, Ketua FKUB Provinsi Kalbar Prof.Dr.Ibrahim,MA, Para Pengurus FKUB Kalbar, dan diikuti oleh Perwakilan siswa SMA/MA Lintas Agama dan guru pendapingnya.


Ketua Panitia Dra.Hj.Nurul Wahidah, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh Realitas bangsa Indonesia yang menganut enam agama resmi selain memiliki  sisi positif juga memiliki sisi negatif. 


Dari sisi positif, eksistensi beragam agama  menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan budaya berbasis  agama. Nilai dan ajaran agama yang positif juga menjadi inspirasi sekaligus  mendasari berbagai praktik berbangsa dan bernegara. Hampir seluruh aspek  kehidupan bangsa Indonesia selalu tuntun oleh sekaligus sebagai cerminan nilai  dan ajaran agama-agama. Kehidupan bangsa Indonesia dapat dikatakan sebagai  kehidupan bangsa yang religius. 


Bahkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi  negara menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama. Ini  bermakna bahwa empat sila berikutnya dalam Pancasila harus mengacu dan  mencerminkan nilai-nilai sila pertama.


Keragaman agama dalam kehidupan bangsa Indonesia juga memiliki sisi-sisi negatif manakala keragaman tersebut tidak terkelola secara baik. Keragaman  agama dapat menjadi sumber pemicu konflik di tengah masyarakat. Tidak hanya  konflik antar agama yang berbeda, tapi juga intern umat agama tertentu.  


Hal ini dapat terjadi jika para penganut agama memiliki pandangan dan  fanatisme sempit dalam beragama. Pandangan dan pemahaman yang sempit  yang selanjutnya melahirkan sikap fanatik yang berlebihan salah satu faktor  penyebabnya dimungkinkan muncul dari kurangnya pengalaman berinteraksi  antar umat yang berbeda agama. 


Faktor lain adalah sumber pemahaman agama yang tidak kredibel dan dibangun dari perspektif beragama yang ekslusif. Upaya preventif lahirnya pemahaman dan sikap fanatik yang sempit sejatinya harus dilakukan sejak usia dini hingga usia remaja. 


Pada fase kehidupan ini,  pengalaman berinteraksi dengan orang-orang yang beragam agama akan  meninggalkan kesan positif dalam memandang agama lain di fase kehidupan  dewasa dan tua. Oleh karena itu, FKUB memandang perlu dilakukan sebuah kegiatan yang mempertemukan para siswa tingkat SMA/MA dari enam agama,  khususnya sekolah dengan basis keagamaan.


Oleh Karenanya Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini ini secara umum adalah untuk menumbuhkembangkan kesadaran pentingnya kerukunan hidup  antar umat beragama di kalangan siswa tingkat SMA/MA.


Sedangkan bentuk kegiatan yang dilaksanakan ialah dalam bentuk ceramah pemaparan materi dari  narasumber dalam hal ini Kaban Kesbangpol Provinsi Kalbar dan Ketua FKUB Kalbar. Setelah penyampaian materi dari narasumber, dilanjutkan dengan dialog antara peserta dengan narasumber. Pada sesi akhir diadakan dialog antar sesama peserta untuk merencanakan tindak lanjut (RTL) kegiatan. Seluruh  kegiatan dilakukan secara luring di ruang pertemuan.


Ketua FKUB Provinsi Kalimantan Barat Prof.Dr.Ibrahim,MA menyampaikan bahwa FKUB memerlukan sinergitas dari semua kalangan dan pihak dalam menjaga kerukunan dan perdamaian yang salah satunya adalah kalangan Generasi Z dan Milenial yang menjadi komposisi terbanyak penduduk Indonesia khususnya Kalimantan Barat hari ini. 


“Kami memberikan perhatian penting bagi generasi Z untuk melek kerukunan dan hubungan yang harmoni antara umat beragama. Hal ini karena Generasi Z termasuk salah satu generasi bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa kedepan.” ujarnya.


Dirinya berharap dan mengajak semua pihak termasuk generasi Z  untuk terus membangun kerukunan dan perdamaian, khususnya di Kalimantan Barat dan Indonesia. 


“Apapun agamanya kita adalah Saudara. Saudara Setanah Air, Saudara Sebangsa, Saudara Satu daerah Kalimantan Barat. Tidak ada cerita untuk berkonflik karena berbeda agama. Ini harus menjadi perhatian kita bersama.” ungkapnya.


Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh Kaban Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat dan Ketua FKUB Kalimantan Barat dipandu oleh Dr.Zulkifli Abdillah, MA selaku moderator.


Diakhir acara Kemudian dilakukan Janji Pelajar Lintas Agama Untuk Kerukunan dan Perdamaian di Kalimantan Barat, yang terdiri dari lima poin sebagai berikut:

1. Bahwa Kami Siap Menjadi Pelopor Generasi Pelajar yang Moderat dan Toleran;

2. Bahwa Kami Siap Menjadi Pelopor Generasi Pelajar yang Cinta NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

3. Bahwa Kami Siap Menjadi Pelopor Generasi Pelajar yang Berkomitmen Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Persahabatan dan Kebersamaan;

4. Bahwa Kami Siap Menjadi Pelopor Generasi Pelajar yang Senantiasa Menjaga Kerukunan dan Perdamaian;

5. Kami Hadir untuk Kalimantan Barat dan Indonesia yang Rukun dan Damai. (Tim liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini