Pengurus Yayasan Sejahtera Kubu Raya foto bersama |
Pengamatan di lokasi Pemakaman Umum Tionghoa baik yang terletak di Sungai Raya, Kubu Raya maupun di Wajok, Mempawah ramai warga Tionghoa melakukan sembahyang atau ziarah makam.
Selain itu, berdasarkan data laporan yang dihimpun Yayasan Bhakti Suci Pontianak tercatat sebanyak 12 Yayasan Pemakaman Tionghoa memilih hari kelima bulan tujuh yaitu Yayasan Suci Budi, Yayasan Kualisi, Layar Sentosa, Yayasan Surya Makmur.
Ada juga Yayasan Bunda Kasih, Yayasan Budi Panjang Segedong, Yayasan Yukemgo, Yayasan Matahari Selatan, Yayasan Makmur, Yayasan Eh Tjhe Sia Thu, Yayasan Marga Sung, dan Yayasan Sejahtera.
Wakil Ketua Yayasan Sejahtera, Bong Tjiap Djung mengatakan, sembahyang leluhur atau ziarah makam sudah tradisi Tionghoa yang dilaksanakan dua kali setiap tahun dari turun temurun.
Ziarah makam Tionghoa biasa dilakukan pada saat perayaan Ceng Beng dan perayaan Zhong Yuan.
“Masyarakat akan berdoa untuk keselamatan dan kesehatan kepada leluhur, serta sebagai bentuk bakti luhur kita terhadap leluhur atau orang yang lebih tua dari kita,” ujarnya.
Tjiap Djung menambahkan, selama masa 15 hari sembahyang leluhur pada perayaan Zhong Yuan, masyarakat bebas memilih hari tergantung kesepakatan keluarga atau para pengurus yayasan.
“Selama waktu 15 hari ini, kita bebas mau hari apa saja boleh. Pengurus Yayasan Sejahtera sepakat hari kelima bulan tujuh melakukan ziarah makam leluhur karena pas hari Minggu. Minggu kan banyak yang libur tak bekerja sehingga lebih santai dan banyak yang sempat, pungkasnya. (sgt)
Editor : Aan