Ketua FKUB Kalbar Ajak Atasi Intoleransi Melalui Penguatan Moderasi Beragama
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – fkub-kalbar.or.id, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kalimantan Barat , Prof. Dr. Ibrahim, MA mengajak para pimpinan agama Kristen untuk bersama-sama mengatasi gelombang intoleransi dengan perkuat moderasi beragama di semua tingkatan lapisan umat beragama. Hal ini disampaikannya saat menjadi Narasumber pada acara Pembinaan Moderasi Beragama bagi Pimpinan Agama Kristen di Hotel Aston Pontianak, Selasa (20 Juni 2023).
Kegiatan ini merupakan angkatan kedua untuk program Pembimas Kristen Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat di bawah komando Dr. Hariyanto Uar. Sebelumnya pada tanggal 14 Juni 2023 juga sudah dilaksanakan program serupa untuk Angkatan pertama.
Sesuai dengan temanya tentang Sketsa Kehidupan Beragam di Indonesia, Ibrahim memulai materinya dengan peta masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai agama, dimana umumnya menampilkan sikap komunikasi yang terbuka dan inklusif antar agama, mampu menerima keragaman, memahami keragaman dan menempatkannya sebagai positif dalam membangun negeri ini, Indonesia. Apapun perbedaan agamanya. Tegas Guru Besar IAIN Pontianak ini saat membawakan materi Sketsa Kehidupan Beragama di Indonesia.
Tapi menurutnya, tidak dipungkiri bahwa di sekitar kita, diantara umat kita, masih ada segelintir orang yang masih bersikap ekslusif, anti terhadap perbedaan, sulit hidup berdampingan dengan orang yang berbeda. Bahkan berkehendak menghilangkan perbedaan dan keragamaan. Sebuah kondisi yang bisa dibilang mustahil sebab menantang kehendak Tuhan yang menciptakan perbedaan itu sendiri.
Kelompok ini, biarpun sedikit, tapi sangat berbahaya untuk kerukunan dan harmoni umat dan bangsa yang plural ini. Karena itu, harus menjadi perhatian bersama, semua pimpinan umat beragama untuk mengatasinya. Sebab kelompok ini bisa saja ada di antara kita, semua agama. Tegas Ibrahim mengingatkan.
Terkait adanya kelompok intoleransi di tengah-tengah kita, Ketua FKUB Kalimantan Barat ini mengajak pimpinan agama Kristen untuk bahu membahu dengan kesungguhan diri dan keikhlasan hati secara bersama-sama memperkuat moderasi beragama kepada umat masing-masing.
Membangun literasi keagamaan moderat terkait hakikat perbedaan sebagai keniscayaan, menyikapi perbedaan sebagai hal yang positif, keharusan menghargai dan menerima perbedaan sebagai bagian tak terpisah dari diri dan bangsa ini, serta menjaga dan merawat Indonesia yang aman, damai dan harmoni.
Dengan penguatan moderasi ini kita bisa membentengi umat dari pengaruh sikap intoleran dan semacamnya. Karena itu, mari jadikan moderasi beragama sebagai misi bersama dan diperjuangkan bersama oleh semua pimpinan umat beragama. Sebaliknya jadikan intoleransi dengan semua tindakan ekstrimisme sebagai musuh bersama kita, semua pimpinan umat dan agama. (Tim Liputan).
Editor : Lan