![]() |
Kemenparekraf Gelar MarkPlus Tourism The 8th Strategic Discussion 2023 |
Menanggapi fenomena tersebut,
MarkPlus Tourism berupaya mendukung upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (Kemenparekraf) melakukan pemulihan sektor Pariwisata melalui MarkPlus
Tourism The 8th Strategic Discussion 2023 dengan tema Towards Sustainable &
Inclusive Recovery.
Diskusi strategis tahun ini
bertujuan untuk menggali isu dan langkah-langkah dalam menstimulasi pemulihan
sektor pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh kalangan
masyarakat Indonesia.
Pada pembukaan acara MarkPlus Tourism The 8th
Strategic Discussion 2023 ini, Taufik, selaku Deputy Chairman MCorp dan CEO MarkPlus
Tourism mengatakan bahwa pemulihan
kinerja pariwisata bukan hanya untuk mengembalikan pencapaian jumlah wisatawan
yang berkunjung tapi bagaimana mendorong peningkatan spending wisatawan.
“Upaya pemulihan kinerja pariwisata
bukan hanya untuk mengembalikan pencapaian jumlah wisatawan yang berkunjung
tapi bagaimana mendorong peningkatan spending wisatawan. Kami percaya bahwa
wisatawan akan mau membelanjakan lebih banyak kalau mereka bisa menikmati
berbagai produk creative tourism, mulai dari kuliner yang khas hingga ke
aktivitas yang melibatkan wisatawan,” ungkap
Taufik.
Ia
mencontohkan apa yang dilakukan di Sumatera
Barat yang pada tanggal 20 Mei 2023 menjadi tuan rumah Rakernas Indonesia
Marketing Association yang bukan hanya sekedar menjadi tuan rumah acara tapi
juga menunjukkan berbagai atraksi wisata yang menarik, mulai dari kuliner khas
Minang tapi ramah wisatawan hingga ke aksi yang mendebarkan seperti tari
piring. Delegasi IMA pun tertarik untuk spending lebih banyak.
“Ini yang
kami harapkan juga dilakukan di daerah lain, The 8th Strategic Discussion dibagi menjadi dua
momentum dengan memaparkan upaya pemulihan sektor pariwisata di Indonesia yang
berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya.
Deputy Chairman MCorp dan CEO
MarkPlus Tourism ini mengatakan
bahwa diskusi Strategis tahun ini menghadirkan berbagai aktor penting
seperti Pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau
komunitas, serta media untuk mendukung keputusan akhir terkait isu tersebut.
Momentum pertama mengangkat tema
Accomplishing Resilient Tourism Through Sustainable and Inclusive Recovery yang
dibawa oleh Haryanto.
Direktur Infrastruktur Ekonomi
Kreatif Kemenparekraf ini membuka
diskusi dengan menyatakan bahwa Tantangan
Kemenparekraf kedepan adalah bagaimana kita bisa membangun sektor pariwisata
yang kreatif supaya para turis tertarik untuk tinggal di Indonesia lebih lama,
sekaligus meningkatkan spending para turis
tersebut.
“Target
tersebut dapat dicapai dengan menitikberatkan fokus terhadap pemanfaatan Sumber
Daya Manusia (SDM) sebagai muara dan pilar untuk meningkatkan pengembangan
destinasi di Indonesia,” jelas Haryanto.
Hal yang sama disampaikan Bogi Aditya, SVP Transformation
& Change Management InJourney/PT Aviasi Pariwisata Indonesia, Ia menyatakan terkait pentingnya upaya
kolaboratif dalam pengembangan destinasi yang berkelanjutan.
“Orkestrasi untuk menciptakan
produk baru yang berkelanjutan oleh para pelaku ekonomi kreatif lokal perlu
dilanjutkan dengan upaya kolaboratif bersama Pemerintah MARKPLUS CORP.
EightyEight@Kasablanka 8th Floor Jl. Casablanca Raya Kav. 88, Jakarta 12870,
Indonesia Phone : +62 21 5790 2338, Fax : +62 21 5790 2339 Email:
info@markplusinc.com – www.markplusinc.com Daerah dan pelaku ekonomi kreatif
lokal,” ucap Bogi.
Demikian
juga penyampaian Ema Widiastuti, Direktur Pengembangan Bisnis
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Ema menegaskan pentingnya pembangunan atraksi yang
mengandalkan SDM dan mengupayakan kemajuan ekonomi kreatif melalui metode
hand-in-hand bersama pemangku kepentingan, komunitas, asosiasi kepariwisataan,
serta karyawan lokal.
Jimmy Bernando Panjaitan, Direktur
Utama Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), menambahkan bahwa selain
atraksi, meningkatkan pelayanan kepariwisataan melalui pembukaan rute baru di
Bandara Sisingamangaraja 12, memberikan banyak opsi bagi wisatawan untuk
berkunjung ke destinasi pilihan Sumatera Utara.
“Pembukaan
rute baru berdampak terhadap peningkatan spending turis di Sumatera Utara,
bahkan hingga melampaui ekspektasi dan target BPODT,” ucapnya.
Jimmy Bernando Panjaitan menyebut Diskusi momentum kedua membawa tema Recovery
Acceleration: Co-creating Better Tourist Experience yang dipandu oleh Ni Made
Ayu Marthini, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf yang mengutarakan
pendapatnya terkait proses perjalanan Pemerintah dalam menstimulasi pemulihan
sektor pariwisata Indonesia.
Ia menegaskan pentingnya
mendorong program-program kreatif seperti Desa Wisata dan Indonesia Spice Up
The World (ISUTW), dalam upaya mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan
dan memperluas pemasaran produk rempah dan makanan olahan Indonesia.
Sementara itu Wawan Ariyanto, PLT
Managing Director of Operation mengatakan salah satu
cara agar pariwisata Indonesia dapat dikenal ke kancah internasional adalah
dengan mengimplementasikan investasi dalam pengembangan destinasi melalui
produk-produk unggulan seperti kopi dan cokelat.
“KAI Wisata berupaya untuk
mendukung aspirasi Kemenparekraf dengan memanfaatkan kereta api panorama agar para
turis bisa menikmati keindahan pemandangan di koridor Jawa Selatan. Kereta api
panorama kami bangun sebagai alat penunjang ekosistem yang dapat menghubungkan
satu destinasi ke destinasi lainnya,” jelas Wawan.
Koordinator Wil Pulau Jawa PUTRI, Titah Listiorini, menjelaskan bahwa pengembangan destinasi di
daerahnya lebih sedikit dibandingkan tahun 2022. Selama libur lebaran, harapan untuk
wisatawan dapat menggantikan pendapatan yang rendah akibat bulan puasa hingga
saat ini belum tercapai dengan baik. Sehingga, andil SDM dan aksesibilitas
transportasi dalam menstimulasi pengembangan destinasi di Indonesia dianggap
krusial agar perputaran ekonomi juga dapat terjaga.
Ricky Setiawan, Sekretariat
Jenderal Indonesia Inbound Tour Operator Association (INTOA), menanggapi
kendala aksesibilitas transportasi dengan membangun akun YouTube di kanal
edukasi pariwisata untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang memiliki
beragam destinasi unggul.
“Ketersediaan pesawat dan beberapa bandara
internasional yang belum maksimal melayani jadwal penerbangan internasional,
cukup berdampak terhadap pengembangan destinasi Indonesia,” ujar Ricky.
Drs. Benny Bachtiar, M.Si, Kepala
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, menutup diskusi strategis
dengan menegaskan pentingnya melibatkan masyarakat sebagai salah satu pelaku
ekonomi kreatif melalui berbagai program-program kreatif seperti West Java
Ambassador dan Komite Program Ekonomi Daerah. Melalui dua program tersebut, target
wisatawan di Jawa Barat menembus hingga 74 juta. (tim liputan)
Editor
: Heri