KALBARNEWS.CO.ID (SINGAPURA) -- Eksekutif senior dari perusahaan konstruksi yang paling terkemuka di Singapura, bersama agen penyalur Volvo CE di Asia Tenggara dan jajaran manajemen Volvo CE di Asia turut menghadiri acara peluncuran produk tersebut. Kamis (8 Juni 2023).
"Perusahaan
kami ingin mencapai emisi nol-karbon pada 2040. Demi mencapai target ini dan
menjalankan komitmen Target Berbasiskan Sains, kami ingin menurunkan emisi
karbon dari lini produk Volvo CE hingga 30% pada 2030, serta mengurangi emisi
karbon dari kegiatan operasional kami hingga 50% pada jangka waktu yang sama.
Singapura merupakan pasar alat berat konstruksi bertenaga listrik. Lebih lagi,
Singapura sangat mengutamakan aspek keberlanjutan, efisiensi, dan keselamatan
kerja. Maka, kami melansir alat berat pertama Volvo VE yang bertenaga listrik
di Asia Tenggara. Kami optimis, langkah ini menjadi landasan yang baik untuk
meningkatkan penjualan produk di Singapura dan pasar regional yang lebih
luas."
Volvo CE
menargetkan, 35% alat berat yang dijualnya akan memanfaatkan teknologi
mobilitas listrik pada 2030. Bahkan, Volvo CE telah memiliki portofolio alat
berat konstruksi bertenaga listrik yang terlengkap. Di Singapura, Volvo CE
telah melansir tiga model: ECR25 Electric compact excavator, L25 Electric compact wheel loader,
serta EC55 Electric excavator.
Jenny Egermark,
Kuasa Usaha (Chargé d'Affaires) a.i. Kedutaan Besar Swedia di
Singapura, termasuk tamu VIP dalam acara peluncuran produk tersebut, dan
berkata:
"Saya gembira,
Volvo meluncurkan alat berat konstruksi yang inovatif buatan Swedia di
Singapura. Produk tersebut sangat mendukung industri konstruksi yang berkembang
pesat di Singapura. Swedia dan Singapura memiliki target ambisius dalam aspek
keberlanjutan dan penurunan emisi karbon. Maka, peluncuran alat berat
konstruksi perdana Volvo yang bertenaga listrik membuat kami semakin dekat
mencapai target tersebut."
Kendaraan listrik (EV) kian mengemuka
Alat berat
konstruksi bertenaga listrik mampu mengubah aktivitas operasional di lokasi
proyek konstruksi dan penanganan material. Alat berat tipe ini memiliki
produktivitas yang sama dengan produk diesel, namun memiliki tingkat kebisingan
yang lebih rendah, getaran yang lebih minim, serta tidak menghasilkan gas
buang. Dengan demikian, alat berat konstruksi bertenaga listrik dapat membantu
industri memenuhi standar keberlanjutan.
Singapura telah
mencanangkan target ambisius untuk mewujudkan aspek keberlanjutan pada rantai
nilai industri bangunan dan konstruksi melalui Singapore Green Building Masterplan
(SGBMP). Target ini meliputi praktik konstruksi yang berkelanjutan
sebagai standar wajib. Dengan memakai alat-alat bertenaga listrik pada
proyeknya, kontraktor mampu memenuhi target dalam aspek keberlanjutan.
Volvo Construction
Equipment (Volvo CE) adalah pemimpin industri global pada segmen solusi konstruksi.
Volvo CE menyediakan produk dan layanan premium yang memadukan tenaga dan
kinerja produk dengan cara kerja yang lebih berkelanjutan. Volvo CE merupakan
bagian dari Volvo Group yang juga menawarkan truk, bus, solusi kelistrikan
untuk sektor maritim dan industri, pembiayaan, dan layanan yang
meningkatkan uptime dan produktivitas klien. Lewat perspektif
holistis, Volvo Group berkomitmen menciptakan masa depan transportasi
berkelanjutan dan solusi infrastruktur. (Tim Liputan).
Editor : Aan