KALBARNEWS.CO.ID (SINGAPURA) -- Di sela-sela pameran dagang In-Cosmetics Barcelona,
International Fragrance Association (IFRA) dan Korea Cosmetics Industry
Institute (KCII) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) selama tiga tahun. Kedua
pihak sepakat saling bertukar informasi tentang regulasi industri kosmetik di
Korea dan dampaknya pada segmen produk fragran. IFRA Bermitra Dengan KCII Untuk Meningkatkan Standar
"MoU ini menjadi peluang penting untuk meningkatkan aspek
kepercayaan dan kerja sama antara IFRA dan KCII," ujar Martina
Bianchini, Presiden IFRA, yang meneken MoU tersebut. "Kami ingin bertukar
wawasan dan sama-sama menganalisis dampak regulasi kosmetik di Korea, khususnya
terkait dengan manajemen risiko".
Standar
IFRA mempromosikan penggunaan produk fragran yang aman, dan MoU ini
mencerminkan langkah Korea untuk meningkatkan manajemen keamanan produk
kosmetik dalam negeri—selain kerja sama seputar regulasi.
"Lewat
MoU ini, kami akan menyediakan informasi lengkap tentang manajemen risiko untuk
bahan baku fragran bagi industri di Korea," kata Lee Jae Ran,
Presiden KCII. "Di sisi lain, kami akan terus menjalin kerja sama dan
kontrak bisnis dengan beragam institusi yang turut meningkatkan mutu perusahaan
di Korea."
Anggota
Dewan Direktur IFRA terlibat dalam perjanjian kerja sama ini, termasuk
berkolaborasi dengan peneliti KCII. Presiden IFRA juga mengemukakan berbagai
jenis kegiatan yang akan digelar, seperti asesmen kebijakan yang berdampak pada
industri fragran. KCII ingin membagikan sederet informasi, seperti data tentang
regulasi kosmetik di Korea, keamanan dan tren fragran, serta bagaimana
perubahan Standar IFRA akan berdampak pada sektor domestik.
Demi
memperluas wawasan, edukasi, dan mengatasi kesenjangan data, IFRA,
berkolaborasi dengan National Member Association KFFA dan KCII, juga akan
menginterpretasikan perkembangan kebijakan baru di industri kosmetik di Korea
sehubungan dengan bahan baku fragran. Organisasi tersebut bekerja sama
mengevaluasi dampak dari perkembangan di industri fragran, serta respons
strategi yang tepat.
Tentang
IFRA
International
Fragrance Association, berdiri pada 1973, mewakili kepentingan industri fragran
di seluruh dunia. IFRA terdiri atas tujuh Anggota Regular multinasional dan 23
asosiasi nasional di empat wilayah di dunia yang mewakili ratusan produsen
fragran skala kecil dan menengah, serta anggota pendukung. IFRA bermisi mempromosikan
penggunaan fragran yang aman bagi setiap orang.
Fragran
adalah teknologi platform penting yang digunakan produsen barang-barang
konsumer—fragran mewah, produk perawatan tubuh, perawatan rumah, dan lain-lain.
Program
unggulan IFRA tentang penggunaan fragran yang aman, Standar IFRA, menerapkan
manajemen keamanan produk berdasarkan asesmen dan evaluasi ilmiah
dari Dewan Pakar independen. Program ini menjadi unsur utama dari
Kode Etik IFRA yang berlaku bagi seluruh anggota IFRA di seluruh dunia, termasuk
anggota asosiasi nasional IFRA. Kode Etik ini mewajibkan anggota IFRA mematuhi
regulasi lokal, nasional, dan internasional, serta menjalankan praktik
manufaktur yang baik.
Tentang
Korea Cosmetics Industry Institute(KCII)
Berdiri
pada 2010, Korea Cosmetics Industry Institute (KCII) adalah lembaga dalam
naungan MoH yang mempromosikan industri K-beauty. KCII
memfasilitasi dukungan pemerintah bagi beragam perkembangan industri. KCII juga
merupakan satu-satunya lembaga riset kosmetik di Korea yang dibentuk oleh
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea, pemerintah lokal, serta sektor
swasta. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri kosmetik
Korea di pasar internasional, serta meningkatkan kesehatan publik.
Dewan
Direktur KCII terdiri atas Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea,
Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-Obatan Korea, Korea Cosmetics Association,
serta produsen kosmetik domestik dan pakar di masing-masing bidang yang terus
mengupayakan pertumbuhan industri.
Secara khusus,
KCII menyediakan program untuk riset keamanan dan sistem pendukung, inspeksi
kualitas, riset dan analisis tentang industri kosmetik global, program
pelatihan profesional, membentuk bank data tentang ciri khas kulit di dunia,
serta selalu bermitra dengan perusahaan kosmetik terkemuka di dunia.
Lee
Jae-ran, Presiden KCII, telah bekerja di Kementerian Kesehatan dan
Kesejahteraan Korea Selatan selama lebih dari 30 tahun, serta memimpin KCII
sejak 2021. Dia memiliki pemahaman luas dan keahlian di industri kesehatan. (Tim Liputan).
Editor : Aan