KALBARNEWS.CO.ID (NEW YORK) -- Hari ini, YPO, komunitas kepemimpinan
global dengan lebih dari 34.000 kepala eksekutif di 150 negara, mengumumkan
bahwa Greg Murray, Rekan Pendiri dan CEO KOKO Networks, menjadi
penerima Global Impact Award tahun 2023 dari organisasi tersebut. KOKO
Networks adalah perusahaan teknologi iklim berlokasi di Kenya yang
menanggulangi penggundulan hutan dan emisi karbon yang disebabkan oleh
penggunaan arang sebagai bahan bakar memasak di rumah-rumah perkotaan. Kamis (19 April
2023).YPO Menunjuk Greg Murray sebagai Penerima Global Impact Award tahun 2023
Global Impact Award YPO merupakan
penghargaan tertinggi YPO bagi para anggota yang mengakui dampaknya di luar
YPO, merayakan dampak CEO yang berkelanjutan maupun dapat ditingkatkan
skalanya.
"Greg dan KOKO
Networks membuka jalan dengan pendekatan inovatif mereka guna memerangi
penggundulan hutan dan meningkatkan kesehatan masyarakat Kenya, menemukan
solusi berbasis teknologi yang tak hanya menguntungkan lingkungan, tetapi juga
jutaan konsumen," ujar Thayer Smith, CEO YPO. "Ia menjadi
inspirasi dalam komunitas YPO kami dan banyak lagi."
Menurut Organisasi
Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, arang, bahan bakar dominan yang digunakan untuk
memasak di Afrika perkotaan, adalah pendorong utama penggundulan hutan di benua
tersebut. Polusi udara dalam ruangan akibat pembakaran arang menyebabkan
ratusan ribu kematian setiap tahunnya, terutama anak-anak yang berusia di bawah
5 tahun, akibat pneumonia dan infeksi pernapasan akut. Polusi ini setara dengan
menghirup empat bungkus rokok dalam sehari. Murray dan rekan-rekan
pendirinya, Sagun Saxena, Micael da Costa, dan Nicholas Stokes,
berupaya mengatasi masalah ini dengan merancang serta meluncurkan industri
berbasis teknologi baru yang dapat dengan cepat mengalihkan negara-negara dari
ketergantungan arang.
Dengan menyediakan
solusi unggul yang jauh lebih murah daripada arang kepada para konsumen, KOKO
meningkatkan skalanya dengan pesat, dengan lebih dari 10.000 rumah tangga yang
beralih ke platform bahan bakar dan karbon yang bersih setiap minggunya. KOKO,
yang mempekerjakan 1.800 staf di seluruh Afrika Timur, India, dan Inggris,
mengelola jaringan dengan lebih dari 2.000 ATM KOKO Fuel berteknologi tinggi
yang berlokasi di toko-toko kelontong di lingkungan berpenghasilan rendah,
memungkinkan para pelanggan dengan nyaman serta aman mengakses bahan bakar
bersih berbiaya rendah dalam jarak berjalan kaki singkat dari rumah. KOKO Fuel
sekarang digunakan di rumah-rumah lebih dari 3,5 juta orang Kenya
di enam kota, mengurangi lebih dari 4 juta ton emisi karbon setiap
tahunnya, dan melindungi kesehatan keluarga dari penyakit yang disebabkan
polusi udara dalam ruangan. Pendapatan karbon dibagikan dengan rumah tangga
melalui penurunan biaya KOKO Fuel, sehingga terjangkau bahkan bagi yang paling
miskin. KOKO Fuel adalah bioetanol berkelanjutan yang diproduksi di Afrika
Timur dari molase, produk sampingan dari produksi gula, yang menghasilkan
peningkatan pendapatan bagi komunitas petani.
Murray mengatakan,
"Kami merasa terhormat menerima penghargaan Global Impact Award tahun 2023
dari YPO. Sepuluh tahun yang lalu, kami mengembangkan rencana ambisius untuk
memanfaatkan teknologi, infrastruktur, dan pasar karbon guna mendorong transisi
energi serta perlindungan hutan pada skala dan kecepatan yang penuh makna. Kami
baru saja mulai – ada lebih dari satu miliar orang di 60 negara hutan tropis
berpenghasilan rendah yang bergantung pada arang dan membutuhkan jaringan kami.
Kami memiliki sekitar 15 tahun untuk mengubah gelombang penggundulan hutan
tropis, dan hal ini tidak dapat dilakukan tanpa mengatasi penggerak permintaan
komoditas utama serta memberi waktu kepada hutan untuk melakukan regenerasi.
KOKO adalah alat baru yang dapat ditingkatkan skalanya dalam perjuangan
tersebut."
Murray dipilih dari
para penerima kehormatan yang mewakili wilayah YPO di seluruh dunia.
Penerima Kehormatan Regional Global Impact Award YPO:
· Shadi Bakour, Rekan Pendiri dan CEO
di Path (AS Pasifik)
· Eric Braverman, CEO Pendiri di Schmidt Futures (AS
Timur Laut)
· Kenneth C.M. Lo, Pendiri di O-Bank (Asia Utara)
· Luis Javier Castro, Pendiri di AlejandrÃa (Amerika
Latin)
· Daniel Epstein, CEO di Unreasonable Group (AS
Barat)
· Renat Heuberger, Rekan Pendiri dan
CEO di South Pole (Eropa)
· Jonathan Huy Tran, Ketua di Asia Commercial Joint Stock Bank
(ACB) (Asia Tenggara)
· Greg Murray, Rekan Pendiri dan CEO
di KOKO Networks (Afrika)
· Nicholas Reichenbach, Pendiri dan
Ketua Eksekutif di Flow Alkaline Spring Water (Kanada)
· David Reiling, Ketua dan CEO di Sunrise Banks (AS
Amerika Tengah)
· Prashant Sutar, Pendiri, Ketua, dan
Direktur Pelaksana di Aryan Pumps and Enviro Solutions (Asia
Selatan)
YPO adalah komunitas kepemimpinan global dengan lebih dari 34.000 eksekutif kepala di 150 negara yang terhubung dengan keyakinan bersama bahwa dunia membutuhkan pemimpin yang lebih baik dan bisnis dapat menjadi pendorong bagi kebaikan. Setiap anggota kami telah mencapai keberhasilan kepemimpinan yang signifikan pada usia muda. Mereka memimpin bisnis dan organisasi yang secara kolektif mempekerjakan lebih dari 22 juta orang di seluruh dunia serta menghasilkan lebih dari USD 9 triliun dalam gabungan pendapatan. Para anggota YPO datang bersama-sama untuk belajar serta bertukar ide guna membuat perbedaan dalam kehidupan, bisnis, dan komunitas yang mereka pengaruhi. (Tim Liputan).
Editor : Aan