KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) -- Menteri Keuangan dan Gubernur Bank
Sentral Negara Anggota ASEAN menegaskan komitmen bersama untuk menjaga
stabilitas finansial dan meningkatkan integrasi finansial. Komitmen ini digagas
di tengah prospek ekonomi yang tidak menentu dan dapat berdampak pada momentum
pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Hal ini menjadi kesimpulan pertemuan Menteri
Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara Anggota ASEAN (ASEAN Finance
Ministers and Central Bank Governors Meeting/AFMGM) yang digelar Kementerian
Keuangan Indonesia dan Bank Indonesia pada 31 Maret 2023 di Nusa
Dua, Bali. Sebanyak 13 pertemuan tingkat tinggi turut berlangsung dengan
melibatkan Gubernur Bank Sentral, Menteri Keuangan, dan Wakil Menteri Keuangan. Rabu (12 April 2023).Negara Anggota ASEAN Berkomitmen Menjaga Stabilitas Ekonomi di AFMGM 2023
"ASEAN
harus menjadi wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, inklusif, dan
berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi telah dan akan selalu menjadi kisah ASEAN.
Agar hal ini terus berlanjut, kita harus memperkuat kapasitas ASEAN dalam
merespons tantangan yang sebelumnya telah muncul, dan lebih penting lagi,
tantangan saat ini dan mendatang, serta tantangan berikutnya pada periode 20
tahun ke depan. ASEAN tetap menjadi wilayah berprospek cerah dalam perekonomian
global, dan ASEAN menawarkan prospek yang semakin menjanjikan dibandingkan
prospek global yang terlihat suram," ujar Menteri Keuangan Republik
Indonesia Sri Mulyani Indrawati. Secara kolektif, ASEAN mencatat pertumbuhan
ekonomi dan stabilitas makroekonomi yang baik. Perekonomian ASEAN-5 bahkan
meningkat sebesar 5,3% tahun lalu, dan secara kolektif, proyeksi pertumbuhannya
mencapai 4,6% tahun ini, lalu meningkat 5,6% pada 2024.
Pertemuan
ini dihadiri Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari sembilan negara
ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratik
Rakyat Laos, Malaysia, Filipina,
Singapura, Thailand, Vietnam), serta perwakilan enam organisasi
internasional (Bank Pembangunan Asia, ASEAN+3 Macroeconomic Research Office, Dana
Moneter Internasional, Financial Stability Board, Bank for International
Settlement, Bank Dunia).
Di AFMGM,
para anggota menyambut tema Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023, "ASEAN
Matters: Epicentrum of Growth" (Peran Penting ASEAN: Episentrum Pertumbuhan).
Tema ini memiliki tiga pilar strategis: (i) pemulihan dan rekonstruksi, (ii)
ekonomi digital, dan (iii) keberlanjutan. Negara anggota ASEAN juga
menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan kerja sama yang baik guna mengatasi
risiko berkepanjangan yang dapat mengancam ekonomi regional, serta menyambut
Target Ekonomi Prioritas (Priority Economic Deliverables/PED) 2023 yang
digagas Indonesia, termasuk kesiapan pandemi, pembiayaan infrastruktur,
perpajakan internasional, kerja sama kepabeanan, inklusi keuangan digital bagi
UMKM, serta sektor keuangan yang berkelanjutan.
Hasil
AFMGM Pertama akan dilaporkan di KTT ASEAN Ke-42 pada Mei 2023 di Labuan Bajo.
AFMGM Kedua juga akan digelar pada Agustus 2023 di Jakarta. (Tim Liputan).
Editor : Aan