KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) -- East Ventures, perusahaan venture capital yang terbuka pada seluruh sektor (sector-agnostic) dan pelopor investasi startup Indonesia yang telah mendukung lebih dari 300 perusahaan
teknologi di Asia Tenggara, bersama Katadata Insight Center dan PwC Indonesia meluncurkan East Ventures – Digital Competitiveness
Index (EV-DCI) 2023, yang menjadi edisi ke-4 sejak pertama kali diluncurkan
pada tahun 2020. Laporan riset EV-DCI 2023 merupakan pengukuran daya saing
digital Indonesia dengan tema "Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia". Kamis (6 April 20230.East Ventures meluncurkan East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
"Secara holistik, terjadi pemerataan adopsi digital yang
sangat baik di semua provinsi (di luar provinsi baru hasil pemekaran) yang
sudah East Ventures petakan selama empat tahun berturut-turut. Ini akan menjadi
fondasi yang kuat bagi infrastruktur digital Indonesia di masa depan
dan akan menumbuhkan inovasi-inovasi baru ke seluruh pelosok Indonesia.
Apresiasi yang tertinggi untuk pemerintahan Indonesia, di mana
perkembangan digital yang pesat dan mulai merata ini terjadi di dalam kepemimpinan
Presiden Joko Widodo bersama dengan semua jajaran pemerintah yang terlibat.
Dengan infrastruktur digital yang kuat dan merata, bertumbuhnya inovasi baru di
segala sektor yang inklusif dan berkesinambungan, dan dukungan seluruh pemangku
kepentingan, mulai dari investor, founder, startup,
konsumen, perusahaan swasta hingga BUMN, kita melangkah lebih cepat dan lebih
dekat dalam mencapai keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia,"
ujar Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures.
EV-DCI
2023 menyajikan data daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten
di Indonesia. Daya saing digital di daerah-daerah
di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Ini terlihat
dengan skor EV-DCI 2023 sebesar 38,5 yang mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 35,2 (2022) dan dua tahun
sebelumnya, yaitu 32,1 (2021).
Direktur
Katadata Insight Center, Adek Media Roza, mengatakan bahwa peningkatan daya saing digital turut dialami di
provinsi di luar 10 besar. "Perbaikan nilai median selama 4 tahun
berturut-turut menggambarkan peningkatan daya saing digital, khususnya pada
provinsi peringkat menengah dan bawah," ujar Adek.
Nilai spread atau
selisih antara skor provinsi tertinggi (DKI Jakarta - 76,6) dan terendah (Papua
Tengah - 23,3) untuk EV-DCI 2023 yaitu 53,2, turun dibandingkan tahun
sebelumnya, yaitu sebesar 48,3 pada 2022. Namun, peningkatan spread ini bukan disebabkan
pemerataan digitalisasi yang memburuk, akan tetapi disebabkan pemekaran
Provinsi Papua dan Papua Barat.
Laporan
riset EV-DCI juga dilengkapi dengan hasil survei terhadap 39 perusahaan
digital, analisa 8 sektor, serta perspektif dari 22 tokoh. Perspektif ini
mencakup para pengambil kebijakan di pemerintah, antara lain Wakil Presiden RI,
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
dan Investasi, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Kesehatan, dan lainnya. Selain
itu perspektif juga mencakup para founder startup seperti
Presiden Traveloka, CEO KoinWorks, CEO Nusantics, dan lain sebagainya.
Para
tokoh dan narasumber tersebut memberikan perspektif dalam menguatkan upaya
peningkatan ekonomi digital menuju keadilan digital bagi seluruh
rakyat Indonesia. Para tokoh menegaskan langkah serta strategi yang mereka
lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong para pemain
telekomunikasi aktif membangun infrastruktur jaringan sampai ke pelosok.
Pemerintah juga terlibat dalam penyediaan jaringan tulang punggung melalui
proyek Palapa Ring dan satelit multifungsi Satria. Di sisi hilir,
pemerintah bekerja sama dengan berbagai mitra untuk mengadakan pelatihan
keterampilan teknologi digital.
Pemerintah
juga menggelar pelatihan literasi dan pembinaan usaha agar pelaku usaha kecil
dan menengah melek pemasaran digital melalui program Bangga Buatan Indonesia.
Dan yang terpenting saat ini adalah pemerintah ingin kebijakan yang menyangkut
dengan masalah koordinasi antara pusat dan daerah yang seringkali tidak selaras
menjadi lebih baik ke depannya.
Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap pertumbuhan digital dapat dinikmati semua
rakyat Indonesia. "Ekonomi digital diharapkan mempunyai ekonomi yang
inklusif, agile, berkelanjutan, serta dapat memastikan bahwa
rakyat Indonesia bisa memanfaatkan pertumbuhan digital tersebut.
Dalam kerangka pengembangan ekonomi digital 2022-2030, tentu ini dapat
berkontribusi untuk mencapai visi negara Indonesia 2045,"
KOLABORASI
MENUJU KEADILAN DIGITAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Ekonomi
digital Indonesia mengalami pertumbuhan yang didukung konsumsi yang
kuat dan digitalisasi yang semakin meluas. Hal ini tidak terlepas dari
kolaborasi berbagai pemangku kepentingan di berbagai sektor. Pemerintah bersama
sektor swasta bekerja sama dalam menjaga perkembangan digitalisasi di
sektor-sektor esensial seperti fintech, logistik, edutech,
dan healthtech.
Kolaborasi
bersama sektor swasta sebagai komitmen mewujudkan keadilan digital tersebut tergambarkan
dari beberapa wawancara yang dilakukan dalam penyusunan laporan ini. Menteri
Koperasi dan UKM, Teten Masduki yang mendorong transformasi digital UMKM
melalui kolaborasi dengan e-commerce. Selain itu Menko Perekonomian, Airlangga
Hartarto mendorong lingkungan untuk berinovasi bagi para pelaku startup.
Sedangkan bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, kolaborasi
dengan startup adalah suatu keniscayaan.
Pertumbuhan
ekonomi digital tetap menunjukkan tren positif, di mana untuk menghadapi tahun
2023, strategi yang tepat untuk mempertahankan perkembangan ekonomi digital
di Indonesia yaitu: (1) pemerataan digitalisasi, (2) penguatan
fundamental bisnis, (3) peningkatan kolaborasi, dan (4) penerapan Environmental,
Social, and Governance (ESG).
"Upaya
Indonesia untuk mencapai keadilan digital memerlukan adanya kolaborasi dari
seluruh pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan pada ekosistem
ekonomi digital termasuk perusahaan startup dan konvensional,
pemerintah, investor, hingga masyarakat. Bentuk kolaborasi dapat diarahkan
pada usaha pemerataan digitalisasi, penguatan fundamental bisnis, dan penerapan
strategi keberlanjutan melalui ESG. Pengambilan langkah kolektif tersebut
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam membentuk value add yang
mendukung terjadinya pemerataan ekonomi digital yang berujung pada peningkatan
ekonomi nasional secara keseluruhan," kata Radju Munusamy, Partner
dan NextLevel Leader PwC Indonesia.
Willson
menambahkan, "Masih banyak 'pekerjaan rumah' dan tantangan yang harus
diselesaikan oleh semua pemangku kepentingan. Kami akan terus mendukung
pemerataan daya saing digital di Indonesia dan turut mengembangkan
ekonomi digital indonesia melalui berbagai investasi dan inisiatif atau program
kami,"
TENTANG
SKOR EAST VENTURES - DIGITAL COMPETITIVENESS INDEX 2023
EV-DCI
merupakan pemetaan daya saing digital daerah yang dibentuk dari tiga
sub-indeks, sembilan pilar, dan 50 indikator. Sub-indeks pembentuknya adalah
input, output, serta penunjang, dengan pilar pembentuk sumber daya manusia,
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengeluaran TIK,
perekonomian, kewirausahaan dan produktivitas, ketenagakerjaan, infrastruktur,
keuangan, dan regulasi dan kapasitas pemda.
Skor
EV-DCI 2023 tertinggi masih dipegang oleh DKI Jakarta, dengan skor 76,6.
Sementara itu, di posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Jawa
Barat dan DI Yogyakarta dengan skor 62,2 dan 54,2. Selain itu, Jawa Tengah
kembali masuk ke 10 besar di peringkat 6 dengan kenaikan skor 10,1, dengan skor
EV-DCI 2023 sebesar 48,1. Sementara Sumatera Utara juga masuk ke 10 besar
dengan kenaikan skor sebesar 5,7.
Beberapa
provinsi di luar Jawa juga mengalami peningkatan daya saing digital yang cukup
baik. Contohnya, Jambi yang mengalami peningkatan peringkat EV-DCI 2023
tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari peringkat 30 di tahun
sebelumnya ke 14. Jambi mengalami peningkatan skor sebesar 8,0 menjadi 39,8.
Kepulauan Bangka Belitung dan Kalimantan Barat juga menunjukkan peningkatan
daya saing digital yang signifikan; masing-masing mengalami kenaikan 12
peringkat.
Laporan
EV-DCI 2023 dapat diunduh di east.vc/dci.
East Ventures adalah perusahaan venture capital (VC)
yang terbuka pada seluruh sektor (sector-agnostic) dan pelopor investasi
startup Indonesia. Berdiri pada tahun 2009, East Ventures telah
bertransformasi menjadi sebuah platform holistik yang menyediakan investasi
tahap awal hingga tahap lanjutan untuk lebih dari 300 perusahaan teknologi
di Asia Tenggara.
Sebagai
perusahaan yang percaya pada ekosistem startup di Indonesia, East Ventures
adalah investor pertama di unicorn Indonesia, yaitu Tokopedia dan
Traveloka. Perusahaan lainnya yang tergabung dalam portofolio East Ventures
adalah Ruangguru, SIRCLO, Kudo (diakuisisi oleh Grab), Loket (diakuisisi oleh
Gojek), Tech in Asia, Xendit, IDN Media, MokaPOS (diakuisisi oleh Gojek),
ShopBack, KoinWorks, Waresix, dan Sociolla.
East
Ventures dinobatkan sebagai VC berkinerja tinggi paling konsisten secara global
oleh Preqin dan investor paling aktif di Asia Tenggara dan Indonesia oleh
beberapa media. Selain itu, East Ventures merupakan perusahaan venture capital
pertama di Indonesia yang menandatangani Principle of Responsible
Investment (PRI) yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). East
Ventures berkomitmen untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan membawa
dampak positif kepada masyarakat melalui inisiatif dan praktik yang
berlandaskan environmental, social and governance (ESG).(Tim Liputan)