Toshiba Kembangkan Prototipe Motor "Superconducting" Yang Ringan, Ringkas, Dan Berdaya Besar Untuk Alat Transportasi
Namun, demi mencapai netralitas karbon, pelaku industri
penerbangan secara keseluruhan harus mengeksplorasi SAF dan sistem aviasi yang
bebas karbon; untuk itu, industri penerbangan harus mengembangkan motor
berbobot ringan dan berdaya besar sebagai sistem penggerak pesawat.
Pada
Juni tahun lalu, Toshiba mengumumkan pengembangan prototipe motor superconducting yang
ringkas dan berkecepatan tinggi dengan daya keluaran maksimum sebesar 2 MW.
Prototipe motor ini menyatukan teknologi produksi mesin baling-baling (rotating
machine) berkecepatan tinggi dan teknologi konduktivitas super (superconductivity).
Bobot motor superconducting yang baru dikembangkan Toshiba ini
hanya tercatat beberapa ratus kilogram, serta memiliki diameter luar sekitar 50
cm, dan panjang keseluruhan yang mencapai sekitar 70 cm (di luar poros
baling-baling). Dimensi ini "hanya sepersepuluh" dari motor yang
memiliki daya keluaran serupa. Invensi pertama di dunia tersebut menarik
perhatian berbagai pihak, baik di Jepang dan luar negeri, mulai dari industri
pesawat terbang dan otomotif, kereta, dan perusahaan transportasi lain,
produsen mesin, serta universitas.
Industri
transportasi tengah bertransformasi setelah mobil listrik berupaya menggantikan
mobil berbahan bakar bensin; industri penerbangan juga akan menggantikan mesin
jet yang berbahan bakar fosil dengan motor listrik. Lebih lagi, pesawat terbang
listrik generasi baru akan mencapai netralitas karbon. Meski demikian, kondisi
saat ini masih penuh tantangan.
Motor superconducting buatan
Toshiba mengatasi tantangan ini dengan menggabungkan pengalaman selama
bertahun-tahun dan teknologi canggih. Toshiba telah memproduksi generator
turbin selama bertahun-tahun dan menguasai banyak teknologi untuk memproduksi
mesin baling-baling berkecepatan tinggi. Toshiba pun mengembangkan teknologi
konduktivitas super. Berkat perpaduan kedua teknologi tersebut, motor superconducting ini
memenuhi standar rotasi berbobot ringan, densitas berdaya besar, serta putaran
kecepatan tinggi. Maka, motor superconducting ini
Sangat
berpengalaman dalam bidang manufaktur, menguasai teknologi inovatif, serta
berkomitmen besar terhadap dunia yang lebih hijau dan baik, Toshiba berupaya
mencapai netralitas karbon di berbagai industri dan sektor transportasi. (Tim Liputan)
Editor : Aan