KALBARNEWS.CO.ID (BEIJING) -- Tiongkok memasuki fase baru dalam
pencegahan dan pengendalian epidemi setelah menurunkan status penanganan
Covid-19 menjadi penyakit menular Kelas B. "Kondisi penanganan epidemi
secara keseluruhan berlangsung baik di seluruh negeri," menurut sebuah
pertemuan yang digelar Komite Tetap Politbiro Komite Sentral Partai Komunis
Tiongkok pada 16 Februari lalu. Senin (27 Maret 2023).Tiongkok Terus Optimalkan Penanganan Covid-19 Di Tengah Gelombang Penularan Terbaru
Kondisi
Covid-19 terkini di Tiongkok
Dari data
terkini yang dirilis Chinese Center for Disease Control and Prevention (China
CDC), jumlah tes asam nukleat yang positif telah menurun drastis pada 16 Maret,
atau berada di bawah 8.000 kasus selama satu minggu.
Kasus
penularan dalam epidemi masih terjadi di Tiongkok pada jenjang lokal dan
sporadis, menurut Wu Zunyou, Chief Epidemiologist, China CDC,
dalam sebuah wawancara pada awal Maret lalu.
Seperti
disampaikan Wu, tidak ada satu pun yang mengetahui arah perkembangan Covid-19.
Dia juga menjelaskan, virus korona baru akan hidup berdampingan dengan manusia
di Bumi dalam waktu lama.
Zhan
Qingyuan, Deputy Director, Department of Pulmonary and Critical
Care Medicine, China-Japan Friendship Hospital (CJFH), menggarisbawahi hal
serupa kepada CGTN: "Manusia harus belajar hidup dengan organisme mikro,
sebab kita tidak mampu membunuh seluruh virus korona."
Setelah
epidemi Covid-19 "pada dasarnya telah berakhir" di Tiongkok, rumah
sakit beroperasi pada level prapandemi di tengah lonjakan kasus influenza
musiman. Angka kasus positif virus influenza telah meningkat 53,2% pada rentang
satu minggu dari 6-12 Maret, jauh di atas data pada awal Februari lalu—lebih
rendah dari 1%, menurut statistik China CDC.
Zhan
menganjurkan warga lansia dan warga dengan penyakit penyerta agar mengikuti
vaksinasi, serta memiliki termometer, reagen antigen, dan obat Covid-19.
"Saya menganjurkan warga agar mengonsumsi obat setelah hasil tes asam
nukleatnya dinyatakan positif. Semakin dini obat dikonsumsi untuk mengobati
Covid-19, semakin baik pula khasiatnya."
Persiapan
masih dilakukan untuk Covid-19
Seluruh
sektor di Tiongkok kembali berjalan normal, sedangkan, institusi penting
seperti rumah sakit tengah melakukan persiapan.
Di tengah
penyebaran influenza musiman, Zhong Lintao, Director,
Nosocomial Infections Management Office, CJFH, menilai, dokter yang bertugas di
klinik gejala demam telah melakukan triase pasien berdasarkan kondisinya,
alih-alih memakai hasil tes asam nukleat seperti kebiasaan selama tiga tahun
terakhir.
Lebih
lagi, rumah sakit juga melakukan pencegahan dan pengendalian kasus penularan
harian, menurut Zhong. "Misalnya, kami menyediakan panduan perawatan tubuh
bagi tenaga kesehatan dan pasien, serta rutin membersihkan dan mendisinfeksi
benda-benda yang sering disentuh setiap hari demi mencegah penyebaran virus di
institusi medis."
Zhong
berkata, pihaknya telah memiliki pengalaman ketika gelombang penularan Covid-19
terakhir, serta mampu mengubah kegiatan operasional normal menjadi respons
cepat saat penularan penyakit, termasuk mengalokasikan tenaga kesehatan agar
bertugas di klinik gejala demam, instalasi dan kamar gawat darurat, menyimpan
obat-obatan, serta alat-alat medis.
"Kami
juga akan menambah kapasitas instalasi gawat darurat dengan mengubah kamar
perawatan spesialis dari departemen lain untuk mengobati kasus parah jika
diperlukan," ujar Zhong.
Rumah
sakit ini mengubah sebuah gedung menjadi kamar rawat inap untuk merawat pasien
dengan gejala Covid-19 yang parah pada Desember lalu, meski layanan normal
telah berlangsung, menurut Zhong. Pihaknya juga dapat mengubahnya gedung ini
kembali sebagai kamar rawat inap jika diperlukan.
Memperkuat titik yang rentan
National
Development and Reform Commission (NDRC) Tiongkok, National Health Commission,
serta enam instansi lain telah menerbitkan arahan dan menerapkan skema kerja
untuk memperkuat pencapaian penting dalam pencegahan dan pengendalian epidemi,
sekaligus memperkuat titik rentan di layanan medis dan kesehatan perkotaan dan
pedesaan, serta pelestarian alam, seperti dijelaskan Liu Dechun, Director,
Department of Resource Conservation and Environmental Protection, NDRC, dalam
sebuah acara jumpa pers, Kamis lalu.
Menurut
Liu, Tiongkok akan meningkatkan kapasitas pemantauan epidemi, serta sistem
peringatan dini dan respons rutin, sekaligus meningkatkan fasilitas pemantauan
kesehatan dan kapasitas institusi penting, seperti institusi yang menyediakan
perawatan dan lansia, serta mal besar.
Menurut
Liu, koordinasi dan alokasi persediaan dan sarana medis juga dianjurkan, serta
pengembangan sistem layanan kesehatan yang berjenjang, multilevel, dan
berbasiskan rujukan secara reguler, pembangunan jaringan layanan kesehatan tiga
jenjang—rumah sakit utama, sekunder, dan tersier—dengan mengutamakan lembaga
medis publik.
Liu
menjelaskan, Tiongkok akan meningkatkan fasilitas sanitasi di tempat umum,
serta menerapkan tata kelola kesehatan lingkungan di sejumlah tempat, seperti
desa dan pasar tradisional. (Tim Liputan).
Editor : Aan